Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria yang burnout (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Saat membicarakan mengenai "red flag" dalam konteks perusahaan, ini menandakan terjadinya permasalahan yang mungkin muncul karena berbagai faktor. Umumnya ini bisa terjadi karena kepemimpinan yang kurang efektif. Dampaknya tak hanya akan menyerang karyawan, namun juga pada kesuksesan perusahaan.

Saat perusahaan memperlihatkan ciri-ciri yang membuat kamu merasa lelah, tertekan, atau bahkan menormalisasikan hal-hal yang dianggap tidak baik, ini mungkin akan membuat kamu terserang stres. Oleh karena itu, mengerti dan memahami red flag ini sangatlah penting demi kenyamanan dan kesejahteraan kamu di lingkungan kerja. Nah, berikut ini adalah beberapa red flag yang sering terjadi di perusahaan. Yuk, cari tahu! 

1. Pergantian staf yang tinggi

ilustrasi karyawan (unsplash.com/Annie Spratt)

Mempunyai tingkat pergantian karyawan yang tinggi atau sering mengganti staf, dapat menjadi tanda perusahaan red flag. Hal tersebut mungkin bisa memperlihatkan adanya masalah di dalam perusahaan, seperti manajemen yang buruk, lingkungan kerja yang bikin karyawan tidak betah, atau kebijakan yang tidak adil.

Untuk kamu yang tengah mencari pekerjaan, sebaiknya mencari tahu reputasi perusahaan terlebih dulu. Situs seperti Glassdoor, mungkin bisa membantu kamu dalam menemukan ulasan karyawan di perusahaan tersebut.

Kemudian perhatikan dengan teliti apakah terdapat komentar negatif, terlebih yang berkaitan dengan aspek gaji, tunjangan, dan profesionalisme perusahaan. Komentar negatif dalam hal ini dapat menjadi tanda peringatan untuk para pelamar.

2. Gaji yang tidak kompetitif

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Perusahaan yang tak memberikan penawaran gaji yang kompetitif juga bisa menjadi contoh red flag dalam perusahaan. Terdapat sejumlah alasan yang umumnya terjadi, seperti gaji yang rendah dapat memperlihatkan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan keuangan atau tak bisa menghargai kontribusi karyawannya dengan baik dan layak.

Alasan berikutnya bahwa perusahaan tak bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat potensial. Selain itu, beberapa perusahaan mungkin memiliki strategi untuk menerapkan biaya rendah untuk meningkatkan margin keuntungan. Dengan menurunkan biaya, termasuk gaji karyawan, perusahaan berkeinginan untuk bisa meningkatkan profitabilitasnya.

3. Budaya kerja yang tidak sehat

ilustrasi pria yang burnout (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Berikutnya adalah terdapat budaya kerja yang tidak sehat. Terkadang, karyawan mungkin tak menyadari bahwa mereka sedang mendapatkan perlakuan yang tidak pantas karena telah terbiasa dengan keadaan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena menormalisasi perilaku yang seharusnya dianggap sebagai toksik di lingkungan kerja.

Sejumlah tanda budaya kerja tidak sehat adalah terjadinya diskriminasi atau intimidasi yang membuat karyawan merasa tidak nyaman dan tidak mendapatkan dukungan. Selanjutnya adalah tekanan kerja yang berlebihan tanpa adanya dukungan dari perusahaan yang bisa berpotensi besar terjadinya risiko burnout dan masalah kesehatan mental.

4. Ketidaktransparan dalam pelaporan keuangan

ilustrasi kalkulator (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Selanjutnya adalah ketidaktransparan dalam pelaporan keuangan. Apabila perusahaan enggan atau tak mau memberikan informasi yang jelas tentang keuangan mereka, makan dapat menjadi tanda terdapat sesuatu yang sedang disembunyikan. 

Beberapa tanda perusahaan tidak transparan dalam pelaporan keuangan mereka, yakni menunda informasi tentang laporan keuangan. Ini bisa menjadi pertanda bahwa perusahaan tengah mengalami masalah keuangan atau mungkin sedang dalam proses menyusun laporan yang lebih "kreatif" untuk menyembunyikan kerugian atau masalah keuangan.

Selanjutnya adalah terdapat informasi yang disembunyikan dan tak dijelaskan dengan detail. Hal tersebut menyebabkan ketidaksesuaian antara laporan keuangan dengan kinerja operasional perusahaan.

Tanda-tanda red flag dalam perusahaan, perlu banget kamu ketahui, terutama buat kamu yang sedang mencari pekerjaan. Jangan sampai kamu terjebak dengan perusahaan yang bikin kamu tidak nyaman dan menyesal, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team