5 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Mencari Pekerjaan di LinkedIn
ilustrasi linkedin (unsplash.com/Souvik Banerjee)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi generasi muda saat ini, LinkedIn bukanlah hal yang asing lagi untuk didengar. Sebagai media sosial yang di gunakan oleh para profesional dan pebisnis, mencari peluang karier di LinkedIn sangat di rekomendasikan. Kita bisa dengan mudah terhubung dengan para rekruter bahkan pemilik perusahaan langsung yang sedang membutuhkan karyawan di LinkedIn sehingga prosesnya bisa lebih cepat. Bahkan kita bisa mempromosikan diri pada para rekruter tentang keahlian yang kita miliki agar banyak yang tertarik untuk merekrut.
Di balik semua kemudahan dalam berselancar melalui LinkedIn, sebenarnya ada etika tak tertulis yang harus kita ikuti saat mencari peluang karier melalui LinkedIn. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan saat mencari pekerjaan di Linkedin.
1. Membiarkan profil apa adanya
ilustrasi mengecek LinkedIn (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)Ketika sedang mencari pekerjaan di LinkedIn sangat tidak disarankan jika membiarkan profil diri apa adanya. Artinya kita tidak 'memoles' profil LinkedIn sehingga terlihat menarik di mata rekruter. Misalnya kamu hanya menuliskan nama saja tanpa keterangan di mana kamu bekerja dan jabatan apa yang kamu miliki. Selain itu, foto yang kamu pakai juga ala kadarnya dan tidak terlihat profesioanal.
Profil LinkedIn adalah sebuah alat yang dapat kamu gunakan untuk menarik rekruter atau orang-orang yang berpotensi untuk memberikanmu pekerjaan. Jadikan profil LinkedIn sebagai daya tarikmu dengan menuliskan history karier serinci mungkin. Jangan lupa cantumkan juga apa saja keahlian yang kamu miliki. Profil LinkedIn yang menarik dapat memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan.
2. Hanya menuliskan "interest" pada postingan lowongan kerja
ilustrasi bersosial media (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)Pernahkan kamu melihat seseorang membuat postingan tentang lowongan kerja di LinkedIn, lalu di kolom komentar penuh dengan komentar "interest"? Mungkin mereka ingin memberitahukan bahwa mereka tertarik terhadap lowongan kerja yang ada, namun dengan hanya menulis "interest" tidak akan memberikan manfaat apapun. Apalagi jika pemilik lowongan kerja sudah secara jelas menginstruksikan agar mengirimkan lamaran kerja melalui email yang sudah di cantumkan.
Ketika menemui lowongan kerja yang sesuai dengan dirimu, sebaiknya langsung melamar pekerjaan tersebut sesuai dengan instruksi. Misalnya melalui email yang tercantum atau melalui direct message, sesuaikan dengan keinginan pemilik lowongan kerja. Jika ingin memberikan komentar pada postingan lowongan kerja yang menyatakan kamu tertarik pada lowongan kerja tersebut, sebaiknya berikan komentar yang menyatakan bahwa kamu telah melamar pekerjaan tersebut dan berharap ada feedback yang positif.
Baca Juga: 5 Langkah Mendapatkan Pekerjaan yang Disukai, Jadi Betah Kerja Deh!
3. Memberikan komentar negatif pada postingan orang lain
Editor’s picks
ilustrasi testimoni (pixabay.com/Habitat_de_lill)Dalam bermedia sosial kamu juga wajib untuk menjaga attitude. Memberikan komentar negatif pada postingan orang lain di LinkedIn sangat tidak disarankan. Apalagi jika posisimu adalah sebagai jobseeker. Khawatirnya ketika ada rekruter yang tertarik untuk merekrutmu jadi mengurungkan niatnya karena melihat history aktivitasmu di LinkedIn.
Tahan jarimu untuk memberikan komentar negatif pada orang lain. Jika memang tidak ada hal positif yang dapat kamu sampaikan, lebih baik untuk diam dan tidak menanggapi postingan orang lain untuk sementara waktu. Ingat tujuanmu berLinkedIn adalah untuk mencari pekerjaan, bukan membuat keonaran yang akan merusak nama baikmu sendiri.
4. Membagikan postingan yang mengandung unsur negatif
ilustrasi bersosial media (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)Sama seperti poin nomor tiga, selain berkomentar negatif kamu juga sebaiknya tidak membuat postingan yang negatif di akun LinkedIn-mu. Postingan yang negatif misalnya tentang keluhan sulitnya mencari pekerjaan atau memberikan penilaian negatif terhadap suatu hal.
Daripada membuat postingan yang negatif, lebih baik fokuskan untuk meningkatkan personal brandingmu di LinkedIn. Bagikan hal-hal positif yang bermanfaat untuk orang lain dan dapat meningkatkan value dirimu. Hal ini lebih baik daripada membuat postingan negatif.
5. Menanyakan info lowongan kerja berkali-kali pada seseorang
ilustrasi (pixabay.com/StockSnap)Kemudahan untuk terhubung dengan para rekruter di LinkedIn terkadang membuat para jobseeker dengan mudah pula menanyakan lowongan pekerjaan pada mereka. Sebenarnya hal ini bukan hal yang salah. Boleh saja menanyakan lowongan pekerjaan pada seseorang yang memiliki tugas sebagai rekruter, namun sebaiknya tidak dilakukan berulang kali.
Menanyakan lowongan pekerjaan berulang-ulang membuat orang yang ditanya akan merasa risih. Bukanya ingin memberikan pekerjaan yang ada mereka ingin kabur dan menjauh darimu. Jika ingin mengetahui apakah ada lowongan kerja yang sesuai atau tidak, cukup ikuti mereka dan pantau terus postingan mereka tanpa mengganggunya.
Bermedia sosial sebenarnya hampir sama seperti berkehidupan masyarakat pada umumnya. Kita harus menjaga reputasi diri sendiri dan menjaga kenyamanan orang lain di sekitar kita. Saat mencari pekerjaan di LinkedIn jagalah sikap kita agar jangan sampai merusak reputasi diri dan membuat orang lain tidak nyaman.
Baca Juga: 6 Alasan Orang Tak Lepaskan Pekerjaan Tetap, meski Sambil Berkarya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
