5 Tips Menjelaskan Alasan Resign saat Proses Interview
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pertanyaan tentang alasan resign dari perusahaan sebelumnya biasanya ditanyakan oleh bagian rekrutmen saat proses interview kerja. Walaupun terdengar sepele, namun jika tidak dijawab dengan baik pertanyaan seperti ini bisa menjadi kendala bagi kamu untuk mendapatkan pekerjaan.
Cara kamu menjawab dan menjelaskan tentang alasan pengunduran diri dari perusahaan sebelumnya bisa menggambarkan seperti apa karakter dirimu. Oleh karena itu, baca tips berikut ini agar kamu bisa menjelaskan dengan baik alasan resign dari perusahaan sebelumnya.
1. Jangan mengumbar aib perusahaan
Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah jangan sampai kamu menjelek-jelekan perusahaan tempat kamu pernah bekerja apalagi sampai membuka aib perusahaan. Walaupun kamu memiliki kenangan yang mungkin kurang menyenangkan, sebaiknya hal tersebut tidak disampaikan pada saat proses interview.
Ketika kamu menjelek-jelekan perusahaan tempat bekerja sebelumnya, justru kamu akan memberikan penilaian negatif bagi dirimu sendiri. Kamu akan terlihat tidak profesional, dianggap suka mengeluh dan tidak bisa bersikap secara dewasa.
2. Sampaikan dengan jujur
Kamu perlu menjawab dengan jujur tentang alasan kamu meninggalkan perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya. Jawaban yang jujur dan natural akan membantumu untuk lebih tenang saat menjalani proses interview dan menjelaskan apa alasan kamu mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya.
Sebaliknya kamu tidak boleh menjawab dengan jawaban bohong dan mengada-ada. Rekruter bisa mengetahui jika jawabanmu adalah bohong misalnya dari alur cerita yang tidak nyambung atau dari sikapmu yang terlihat cemas saat menjawab. Hal ini malah akan berakibat kamu mendapatkan penilaian yang negatif.
3. Jangan menggunakan kalimat negatif saat menyampaikan alasan resign
Kamu mungkin memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan selama bekerja. Misalnya atasan yang tidak mendukung, lingkungan kerja yang toxic atau karir yang mandeg. Pengalaman tersebut memang dapat memancing seseorang untuk melontarkan kalimat negatif tentang perusahaan sebelumnya.
Editor’s picks
Apapun alasan negatif yang melatarbelakangi alasan kamu resign, kamu tetap tidak disarankan untuk menyampaikanya dengan kalimat yang negatif juga. Misalnya " Saya resign karena atasan saya sering marah-marah". Jawaban seperti ini akan memberikan kesan bahwa kamu orang yang tidak tahan terhadap tekanan dan memilih lari dari masalah. Perusahaan juga akan menilai bahwa kamulah yang bermasalah bukan perusahaanya.
Baca Juga: Resign Sebelum Lebaran Bisa Tetap Dapat THR Gak Ya?
4. Pilih kalimat yang tepat agar tetap terdengar positif
Dalam penyampaian alasan resign ini menuntut kemampuan komunikasi yang baik dari dirimu, kamu harus bisa mengemas alasan resign ke dalam bahasa yang lebih enak untuk didengar. Tipsnya adalah lihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif dan buang sisi negatif dari pengalaman burukmu selama bekerja. Kamu juga bisa menyampaikan hal positif selama bekerja dan pencapaian yang kamu dapatkan terlebih dahulu baru sampaikan alasan resign yang sebenarnya.
Misalnya ketika kamu resign karena alasan gaji yang terlalu kecil. Pertama sampaikan hal-hal positif yang kamu dapatkan dari pekerjaan sebelumnya seperti pengalaman kerja yang didapat dan pencapaian yang berhasil diraih. Setelah itu dilanjutkan dengan menyampaikan alasan resign yang sebenarnya.
Berikut adalah contoh kalimatnya "Saya sangat senang dan merasa beruntung bisa bekerja diperusahaan tersebut, saya juga telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik saat bekerja. Namun seiring bertambahnya kebutuhan hidup sedangkan perusahaan belum ada anggaran untuk kenaikan gaji yang significant, maka saya mencoba mencari peluang kerja baru dengan harapan bisa mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri dan pendapatan yang lebih baik"
5. Sampaikan faktor internal dari dirimu
Jangan hanya fokus pada perusahaanya saja saat menjelaskan alasan resign, seperti lingkungan kerja toxic dan gaji yang terlalu kecil. Kamu bisa juga menyampaikan faktor internal dalam diri kamu sebagai alasan mengapa kamu resign dari perusahaan sebelumnya.
Misalnya kamu bisa menyampaikan bahwa kamu memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan sehingga kamu terpaksa harus resign. Setelah selesai menempuh pendidikan lanjutan akhirnya saat kamu berencana untuk kembali mencari peluang karir yang baru.
Kamu harus ingat bahwa interview bukan ajang curhat dan menyampaikan keluhan tentang pengalaman burukmu di perusahaan sebelumnya. Pastikan kamu tetap menggunakan kalimat yang sopan dan baik saat menjelaskan alasan resign-mu dari perusahaan sebelumnya. Semoga tips di atas bisa membantu, ya!
Baca Juga: 5 Alasan Kuat Seseorang Memutuskan Resign, Tidak Dihargai!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.