6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama 

Bikin rajin nulis lagi! 

Apakah kamu ingin kembali menulis setelah berhenti lama? Namun, saat berada di depan laptop atau kertas, kamu bingung memulai tulisan dari mana. Yap, perasaan ini memang sering dialami oleh penulis yang memilih untuk beristirahat panjang, bukan hanya penulis yang baru memulai, mereka yang sudah profesional pun kerap mengalami hal ini. 

Agar dapat segera mengatasi hal ini, sebagai penulis wajib membangun habit baru agar rutinitas menulis kembali tertata dengan baik. Disimak, ya!

1. Sadari apa yang membuatmu istirahat menulis  

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi sebab atau alasan (pexels.com/Image Hunter)

Ketika mencoba untuk mengembalikan rutinitas menulis, sangat penting untuk menyadari apa yang menyebabkan kamu beristirahat lama. Apakah sebelumnya kamu banyak mengerjakan deadline tulisan, sedang gak ada ide, atau masalah lain yang membuatmu berhenti menulis?

Setelah mengetahui pemicunya, kamu jadi bisa mencegah istirahat panjangmu terjadi lagi. Misalnya, pikiranmu burnout karena banyak mengejar deadline, ini pertanda bahwa kamu harus pintar mengatur waktu. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu jadi bisa segera menemukan solusinya, kan?

2. Buatlah rencana sederhana untuk membangun semangat menulis 

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi buku agenda harian (pexels.com/Bich Tran)


Jika terlalu lama beristirahat, perasaan canggung seperti pertama kali menulis dapat muncul kembali, lho. Meski terdengar aneh, tapi kegugupan ini dapat dirasakan bahkan oleh mereka yang profesional. Nah, agar pikiranmu gak terbelenggu dengan kepanikan, buatlah rencana sederhana untuk membangun semangat menulis.

Setidaknya, dengan adanya perencanaan, kamu jadi tidak berfokus pada rasa panik melainkan tugas yang akan diselesaikan. Jangan mulai dari rencana yang berat terlebih dulu, ya. Awalilah dari hal sederhana, seperti menulis satu kalimat, menulis satu paragraf, membaca ulang tulisan yang kamu buat, membaca penelitian untuk menguatkan artikel atau novel yang ditulis, dan hal simpel lainnya.

Walau terlihat sebagai rencana yang sangat sederhana, namun hal ini dapat berdampak positif untuk pikiranmu. Alhasil, kamu jadi dapat mengerjakan beberapa rencana ini dengan suka cita dan semangat.

3. Baca kembali apa tujuanmu sebagai penulis  

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi menulis tujuan tahunan (pexels.com/Polina Kovaleva)

Tak jarang, seseorang lupa dengan tujuan utama yang membuatnya menjadi penulis. Kemudian, dia memilih untuk berhenti untuk menulis. Lantas, ketika ingin memulai kembali, tiba-tiba pikiran ngeblank dan bingung mulai dari mana.

Jika keadaan ini sedang kamu rasakan, cobalah untuk melihat buku atau catatan tentang apa tujuanmu sebenarnya dari menulis. Baik itu ingin mempunyai karya best seller, berbagi informasi bagi banyak orang, atau yang lain, sangat penting untuk melihat kembali apa tujuanmu dulu. Dengan cara ini, kamu jadi lebih bertanggung jawab untuk menjalankan proses menulismu.

dm-player

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Writer’s Block, Para Penulis Wajib Tahu Nih! 

4. Berikan reward untuk dirimu sendiri 

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi makan camilan (pexels.com/Chitokan C)

Memulai kembali adalah hal yang sulit untuk sebagian orang. Jadi, ketika berhasil melakukannya, gak ada salahnya untuk memberikan reward untuk dirimu sendiri. Tak harus segala sesuatu yang mahal atau mewah, kamu bisa memberikan hadiah untuk dirimu sendiri yang dapat memuaskan batinmu.

Menonton K-drama tanpa gangguan, makan camilan favorit, atau jalan-jalan di taman sudah bisa jadi reward sederhana yang membuatmu bahagia, kok. Hal simpel seperti ini patut dirayakan dan tidak merepotkanmu, kan? 

5. Luangkan waktu untuk membaca 

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi membaca buku (pexels.com/Rahul Shah)

Keinginan untuk terus menulis dapat selalu muncul ketika kamu terus membaca. Keinginan untuk membuat buku versimu atau 'mengkritik' buku yang dibaca bisa timbul dari kebiasaan membaca. Itulah mengapa sangat penting untuk membangun kebiasaan membaca setiap hari.

Tidak harus menyiapkan waktu membaca dalam durasi yang panjang. Mulai dari 15 menit dan kemudian berkembang hingga dua jam perlu kamu lakukan secara berprogres. Kebiasaan ini memang perlu dilatih dalam waktu panjang, lho. Meski begitu, manfaatnya baik untukmu yang berprofesi sebagai penulis.  

6. Jangan terlalu mengkritik kejam tulisanmu sendiri 

6 Kebiasaan yang Perlu Dilakukan Penulis Setelah Beristirahat Lama ilustrasi mengedit tulisan sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak jarang, penyebab seseorang berhenti menulis dalam waktu lama adalah dirinya sendiri. Kritikan super pedas dari batin sendiri justru seringkali jadi penyebab ketakutan untuk mengirimkan hasil karyanya sendiri.

Suara yang suka memerintah dan jahat dari inner critic (IC) sangat suka menyerang dirinya sendiri saat sedang menulis. Bisa dibilang, IC adalah editor terkejam dan paling tidak berperasaan dengan dirinya. Sebenarnya IC ini baik ketika tahu penempatannya, kok. 

Saat menulis, jangan anggap IC ada dan teruslah menulis. Saat draft pertamamu selesai, biarkan IC membaca ulang tulisanmu dan mengedit mana yang benar dan salah. Dengan ini, kamu jadi bisa mengedit tulisanmu sendiri dengan baik, kan?

Gak ada yang salah untuk beristirahat dari menulis. Asalkan tidak terlalu lama, istirahat bisa jadi momen produktif untuk mencegah burnout. Oya, selagi istirahat sebaiknya tidak menyentuh laptop agar pikiran benar-benar beristirahat. Jangan sampai, keputusanmu untuk istirahat jadi percuma karena pikiranmu yang masih bercampur-campur. Akhirnya, ketika mulai menulis lagi, kamu gak merasa rileks, deh!

Baca Juga: 8 Titik Lelah Seorang Penulis yang Bikin Ingin Berhenti Berkarya

IamLathiva Photo Verified Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya