5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik 

Cocok untuk para freelancer, nih!

Membuat portofolio content writer (penulis konten) yang menarik menjadi langkah penting untuk menarik klien potensial yang memperlihatkan keahlian kita dalam menulis. Portofolio yang baik gak hanya menunjukkan kualitas tulisan kita, tetapi juga mencerminkan profesionalisme dan dedikasi kita dalam industri ini, lho. Lalu bagaimana caranya membuat portofolio freelance content writer yang menarik perhatian calon klien?

Untuk membuat portofolio penulis konten lepas yang menarik, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut. Ayo, kita mulai membuat portofolio yang mengesankan!

1. Tentukan niche dan audiens target

5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik ilustrasi membaca artikel daring (pexels.com/Zen Chung)

Sebagai seorang penulis konten, mengidentifikasi industri atau niche spesifik yang kita kuasai tentu memudahkan calon konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka. Kita bisa memilih industri B2B (Business to Business), B2C (Business to Consumer), atau sektor khusus seperti musik, teknologi, atau kesehatan. Dengan cara ini, calon klien jadi punya gambaran kemampuan kita, kan?

Di samping itu, kita juga bisa menawarkan jenis konten yang bisa jual, seperti artikel blog, konten media sosial, atau artikel media. Guys, pahami kebutuhan dan preferensi audiens target kita, termasuk kebutuhan konten mereka serta platform yang mereka gunakan. 

2. Pilihlah karya terbaik

5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik ilustrasi membuat karya tulis di laptop (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kita bisa menampilkan sampel tulisan yang beragam untuk memperlihatkan kemampuan kita dalam berbagai gaya dan format. Jika termasuk content writer yang menguasai berbagai jenis karya tulis, maka tampilkan semuanya sehingga dapat memperlebar kesempatan mendapatkan lebih banyak klien ke depannya. Pastikan jika setiap sampel yang dipilih menampilkan karya terbaik kita serta relevansinya dengan pekerjaan menulis yang kita cari, ya.  

Ada baiknya susun sampel kita berdasarkan industri atau jenis konten yang memudahkan klien potensial mendapatkan berbagai contoh relevan. Kita bisa menyusun sampel berdasarkan jenis karya tulis yang paling dikuasai sebagai urutan teratas. 

Baca Juga: Tips Bikin Portofolio Data Science dengan Prinsip 5P

3. Sorot keahlian dan keterampilan yang dimiliki

5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik ilustrasi content writer (pexels.com/Zen Chung )

Di dalam portofolio, seorang penulis konten juga perlu menyertakan biografi profesional yang menjelaskan latar belakang kita, bidang keahlian, pengalaman menulis, dan pencapaian atau publikasi yang signifikan. Menunjukkan biografi profesional ini tentu bisa menambah kepercayaan klien yang masih ragu menggunakan jasa kita, lho. Oh iya, jangan lupakan menaruh link publikasi tersebut agar mereka mudah membacanya lebih lanjut.

Guys, menaruh keterampilan kita di bidang kepenulisan juga membantu meningkatkan kepercayaan klien. Beberapa keterampilan seperti SEO, menulis teknis, copywriting, dan pengetahuan khusus dalam penulisan pastinya wajib kita tambahkan di dalam portofolio. Jangan lupa, taruh link sertifikat keahlian itu, ya.    

4. Sertakan testimoni dan ulasan klien

5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik ilustrasi review dan testimoni klien (pixabay.com/Tumisu)

Menambahkan umpan balik positif dari klien atau editor masa lalu bisa membuktikan kemampuan, keandalan, dan profesionalitas kita, nih. Pilihlah testimoni terbaru yang menyebutkan proyek kerjasama atau aspek pekerjaan kita yang membuat klien terkesan. Pastikan juga jangan menampilkan testimoni dengan pujian yang berlebihan.

Testimoni yang berlebihan akan menampilkan kesan dibuat-buat yang justru membuat calon klien meragu. Lebih baik tampilkan testimoni yang secukupnya dan terlihat profesional, ya.  

5. Gunakan desain yang jelas dan ringkas

5 Langkah Membuat Portofolio Content Writer yang Menarik ilustrasi membuat portofolio konten SEO (pexels.com/Burst)

Kita harus memastikan desain portofolio yang bersih dan sederhana. Desain yang terlalu ramai bisa bikin calon klien bingung. Jadi, lebih baik pilih layout yang mudah dinavigasi dan enak dipandang. Selain itu, kita juga harus memastikan portofolio kita dioptimalkan untuk mesin pencari. Ini penting banget supaya portofolio kita mudah ditemukan oleh orang-orang yang mencari penulis konten lepas di Google atau mesin pencari lainnya. 

Jangan lupa juga untuk membuat portofolio kita bisa diakses di berbagai perangkat, mulai dari laptop hingga smartphone. Ini akan memudahkan calon klien untuk melihat karya kita kapan saja dan di mana saja.

Dengan desain yang jelas dan ringkas, ditambah optimasi SEO dan aksesibilitas yang baik, portofolio kita pasti akan terlihat lebih profesional dan menarik di mata calon klien. Yuk, kita mulai merapikan portofolio kita dari sekarang!

Membangun portofolio penulis konten lepas yang efektif membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi hasilnya bisa sangat memuaskan. Semoga dengan mengikuti beberapa langkah ini, kita dapat menciptakan portofolio yang menarik dan profesional. Penting untuk terus memperbarui portofolio dengan karya-karya terbaru dan meningkatkan kualitas kita.

Baca Juga: 5 Situs yang Bisa Dipakai Bikin Portofolio untuk Penulis

Lathiva R. Faisol Photo Verified Writer Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya