Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanya

Bikin hubungan atasan dan karyawan jadi harmonis

Pygmalion effect mengacu pada konsep psikologis di mana ekspektasi yang lebih tinggi dapat mempengaruhi perilaku orang tersebut. Dari Simply Psychology, konsep ini pertama kali dideskripsikan oleh Jacobson dan Rosenthal pada 1968, mengambil nama patung dari mitos Yunani bernama Pygmalion, yang menggambarkan sebuah ekspektasi besar seorang pematung terhadap karyanya yang menyebabkan patung itu hidup. Intinya, saat pemimpin mengharapkan keyakinan pada orang lain, mereka justru bekerja lebih baik. 

Dalam dunia kerja, kalau seorang atasan mempunyai harapan tinggi pada karyawan, maka mereka cenderung akan bekerja lebih baik dalam memenuhi ekspektasi tersebut. Sebaliknya, kalau atasan mempunyai harapan yang rendah, karyawan tersebut cenderung bekerja kurang maksimal.

Yuk, mengenal lebih dekat dengan Pygmalion effect dalam dunia kerja dan cara mengaplikasikannya. Selamat membaca!

1. Kesadaran diri

Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanyailustrasi atasan yang memeriksa pekerjaan karyawannya (pexels.com/Artem Podrez)

Efek Pygmalion dalam dunia kerja mengacu pada fenomena di mana harapan atau keyakinan atasan terhadap karyawan, bisa mempengaruhi kinerja sebenarnya dari karyawan tersebut. Itulah sebabnya atasan wajib mempunyai kesadaran tinggi terhadap harapan dan keyakinan yang diberikan pada karyawan. Atasan perlu menilai secara realistis dan objektif terhadap mereka berdasarkan kinerja mereka.  

Dengan kesadaran diri yang baik, atasan jadi bisa menghindar dari perangkap efek negatif dari Pygmalion, yaitu saat ekspektasi terlalu tinggi dan karyawan merasa kewalahan untuk menggapainya. Sebaliknya, kesadaran diri yang baik membuat atasan dapat mendukung lingkungan kerja yang positif. 

2. Komunikasi yang jelas

Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanyailustrasi diskusi dengan atasan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Efek Pygmalion dalam dunia kerja menekankan pentingnya komunikasi yang jelas antara atasan dan karyawan. Komunikasi yang efektif tentu membantu untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dan memastikan bahwa harapan serta tujuan kerja dijelaskan dengan baik pada karyawan. Dengan berkomunikasi secara terbuka, atasan bisa memastikan bahwa karyawan memahami ekspektasi yang diharapkan.

Komunikasi yang jelas juga memungkinkan karyawan lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan. Saat mereka memahami harapan atasan dan merasa didukung, karyawan pun cenderung bekerja lebih keras. 

Baca Juga: 3 Alasan Pentingnya Menetapkan Tujuan Karier, Saatnya Jadi Leader!

3. Memberikan umpan balik yang konstruktif

Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanyailustrasi atasan memberikan saran dan kritik (pexels.com/Yan Krukov)

Memberikan umpan balik yang konstruktif merupakan kunci dalam mengelola efek Pygmalion dalam dunia kerja. Atasan harus memberikan umpan balik yang jelas, bermanfaat bagi karyawan, dan pastinya berdasarkan fakta. Umpan balik yang konstruktif bisa membantu mereka untuk memperbaiki produktivitas dan mencapai potensi terbaik.

Umpan balik yang konstruktif seperti ini dapat membangun relasi baik antara atasan dan karyawan. Hal ini juga bisa meningkatkan motivasi karyawan sambil meningkatkan rasa memiliki perusahaan, lho. Meski hubungan dekat, umpan balik antara keduanya tetap harus disampaikan dengan cara yang santun, hormat, dan mendukung, ya.

4. Mengatasi bias dalam hubungan kerja

Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanyailustrasi mendapatkan kepercayaan dari atasan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Atasan harus menyadari bahwa bias dapat mempengaruhi persepsinya terhadap karyawan yang mengarah pada ekspektasi yang gak realistis. Untuk mengatasi ini, atasan perlu terus mengevaluasi kinerja karyawan secara objektif, dan tanpa dipengaruhi oleh harapan atau keyakinan sebelumnya.

Selalu taruh patokan objektif berdasarkan data dan fakta yang ada, supaya tetap adil. Menerima penilaian dari berbagai sumber, seperti rekan kerja dan bawahan, tentu bisa memberikan perspektif yang lebih luas tentang kinerja karyawan. 

5. Mendorong pengembangan diri

Mengenal Efek Pygmalion dalam Dunia Kerja dan 5 Cara Kerjanyailustrasi belajar keterampilan bisnis(pexels.com/Darlene A.)

Dalam konsep Pygmalion effect, atasan dapat membantu karyawan untuk terus mengembangkan keterampilan dan kemampuan para karyawannya. Berikan waktu pada karyawan untuk pelatihan, menugaskan proyek-proyek yang menantang, atau memberikan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab lebih besar. Cara ini tentu membuat mereka merasa lebih dihargai sehingga dapat bekerja lebih maksimal, kan? 

Dengan mengenal Pygmalion effect dalam dunia kerja, baik atasan atau karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan saling mendukung. Diharapkan hal ini bisa meningkatkan produktivitas kerja sekaligus bekerja dengan enjoy. Setuju?

 

 

Baca Juga: 5 Keterasingan Buruh di Dunia Kerja Menurut Teori Alienasi Kerja

Lathiva Photo Verified Writer Lathiva

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya