Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?

Sebagai bentuk tindakan gak profesional?

Intinya Sih...

  • Pengunduran diri setelah Lebaran dianggap gak profesional
  • Penting mempertimbangkan timing resign untuk menjaga citra profesionalisme
  • Memberikan pemberitahuan yang cukup dan waktu bagi perusahaan untuk transisi

Pengunduran diri (resign) dari pekerjaan adalah keputusan yang gak mudah, terutama setelah perayaan Lebaran. Meski alasan di balik keputusan ini bisa bermacam-macam, penting untuk mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh, termasuk dari segi etika. Mengundurkan diri setelah perayaan idulfitri sering dianggap sebuah bentuk tindakan gak profesional karena tentu dapat mengganggu kinerja perusahaan. 

Lantas, etiskah resign setelah lebaran? Jawabannya gak. Ada beberapa alasan mengapa mengundurkan diri setelah liburan panjang seperti Lebaran merupakan hal yang gak baik. Disimak, yuk!

1. Dianggap kurang profesional

Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?ilustrasi bersikap profesional (pexels.com/Yan Krukau)

Resignasi setelah perayaan lebaran dapat menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme seseorang. Waktu ini dianggap gak tepat karena biasanya perusahaan mengalami peningkatan aktivitas pasca-liburan, dan kepergian karyawan pada saat-saat penting seperti ini dapat dianggap gak profesional, lho. Resignasi setelah Lebaran juga bisa menimbulkan kesan kurang peduli terhadap rekan kerja dan manajemen yang harus menangani pergantian personil di tengah kesibukan setelah liburan.

Sebagai seorang profesional, penting untuk mempertimbangkan timing resign dengan bijak. Memilih waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dapat membantu menjaga citra profesionalisme dan menghormati rekan kerja serta manajemen. Kalau memungkinkan, sebaiknya berbicara dengan atasan atau bagian Human Resource terlebih dahulu untuk memberikan pemberitahuan yang cukup dan membantu merencanakan transisi yang lancar bagi posisi yang ditinggalkan.

2. Mengganggu alur kerja di perusahaan

Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?ilustrasi adu argumen dengan atasan (pexels.com/ANTONI S)

Paska Lebaran sering kali menjadi periode di mana perusahaan bersiap untuk memasuki bulan kerja yang sibuk. Pada saat ini, banyak proyek yang harus segera diselesaikan. Bicara tentang ini, mengundurkan diri bisa menyebabkan gangguan dalam alur kerja dan menambah beban kerja bagi tim yang tersisa, nih. Selain itu, resign setelah Lebaran juga dapat mempengaruhi hubungan profesional dengan rekan kerja dan atasan. 

Keputusan untuk mengundurkan diri di tengah-tengah kesibukan setelah liburan panjang bisa dianggap gak menghormati waktu dan usaha yang telah diberikan oleh tim selama periode tersebut. So, penting pertimbangkan dampak keputusan resign yang kamu lakukan terhadap tim dan perusahaan, ya.

Baca Juga: Bawaannya Pengin Resign? 3 Tanda Pekerjaan Sudah Gak Cocok untukmu

3. Merusak hubungan dengan rekan kerja

Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?ilustrasi mendengarkan kritikan rekan kerja dengan baik (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Mengundurkan diri tanpa memberikan pemberitahuan yang cukup atau tanpa mempertimbangkan dampaknya dapat membuat rekan kerja dan atasan merasa diabaikan dan gak dihargai. Hal ini bisa berdampak negatif pada hubungan profesional di tempat kerja, lho. Selain itu, merusak hubungan dengan rekan kerja juga berarti sulit bagi kamu untuk mendapatkan referensi atau rekomendasi di masa depan. 

Padahal, rekomendasi dari atasan atau rekan kerja menjadi nilai tambah yang penting dalam mencari pekerjaan baru atau membangun karir kamu. Karena itu, penting mempertimbangkan komunikasi terbuka sebelum mengundurkan diri, terlebih setelah liburan panjang seperti Lebaran. Harapannya, kamu jadi dapat meninggalkan perusahaan dengan mulus dan menjaga reputasi profesional kamu, nih.

4. Menimbulkan kesalahpahaman dalam perusahaan

Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?ilustrasi diskusi dengan atasan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Keputusan untuk resign setelah Lebaran bisa membuat atasan dan rekan kerja menganggap kamu gak serius terhadap pekerjaan. Hal ini dapat menjadi sumber kesalahpahaman yang merugikan hubungan kamu dengan rekan kerja dan atasan. Sebaiknya jelaskan alasan resignasi dengan jelas dan komunikatif kepada mereka.

Jika keputusan ini merupakan bagian dari pertimbangan karier yang matang, sampaikanlah dengan bijaksana. Kalau memungkinkan, berikan pemberitahuan yang cukup agar perusahaan dapat mencari pengganti dengan lancar. Kesalahpahaman juga bisa muncul jika keputusan resign dianggap sebagai respons atas konflik internal. Jadi, sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan secara bijak dan evaluasi apakah masalah yang dihadapi dapat diselesaikan secara baik, ya.

5. Menimbulkan stres bagi rekan kerja yang ditinggalkan

Punya Rencana Resign Habis Lebaran? Etis Gak Sih?ilustrasi bicara dengan rekan kerja yang dipercaya (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Memberikan pemberitahuan yang singkat atau gak memberikan waktu yang cukup pada atasan untuk mencari pengganti atau mempersiapkan transisi kepergian kamu bisa mengganggu operasional perusahaan. Hal ini juga dapat menimbulkan stres bagi rekan kerja yang harus menangani tugas tambahan atau transisi yang tiba-tiba karena tindakan kamu. Hal ini tentu membuat orang lain jadi kesusahan, kan?

Berbicara secara terbuka tentang keputusan resign dan memberikan waktu yang cukup untuk mencari penggantimu dapat membantu untuk menjaga hubungan baik di tempat kerja. Selain itu, memberikan waktu yang cukup juga dapat membantu perusahaan dalam melakukan transisi dengan lancar dan mengurangi dampak negatif pada tim.

Etiskah resign setelah Lebaran? Dengan beberapa alasan di atas, tentu kamu jadi lebih mengerti jika mengundurkan diri setelah Lebaran bukan hal yang benar. Dibandingkan mundur secara mendadak setelah Idul Fitri, sebaiknya informasikan hal ini jauh-jauh hari pada atasan dan rekan kerja. Dengan cara ini, persiapan kantor berjalan lebih baik, teman dan atasan jadi lebih siap, dan pastinya nama baik kamu tetap terjaga. Setuju? 

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Rasa Menyesal setelah Resign Kerja, Perhitungkan!

Lathiva Photo Verified Writer Lathiva

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya