Pantang Menyerah, Tiga Orang Ini Sukses Berkarier di Luar Bidangnya

Sosok yang bisa menginspirasimu

Berkarier di era digital seperti saat ini bisa dibilang susah-susah gampang. Gak heran jika beberapa orang memutuskan untuk berkarier di luar bidang yang dia pelajari selama masa perkuliahan. Memang kriteria untuk menjadi sukses saat ini bukan hanya sekadar pandai secara teori, tapi kita juga harus memiliki soft skill dan kreativitas tinggi agar dapat survive di zaman yang serba modern ini.

Kemarin (30/10), MyAmerica Surabaya bersama TEDx JalanTunjungan menghadirkan tiga pembiacara hebat yang bercerita tentang bagaimana mereka mengalami lika-liku kehidupan dalam berkarier di luar bidangnya. Ketiga pembicara tersebut adalah Edwin Yanee, owner dari bisnis tas travelling Taylor Fine Goods (TFG), Raka Bagus, founder dari bisnis tepung singkong Ladang Lima, dan Teofilus Hartono, co-founder Mr Suprek. Seperti apa ya serunya cerita mereka? Simak yuk!

1. Sempat gak ada penjualan dalam setahun, TFG berhasil berkembang menjadi tas travelling

Pantang Menyerah, Tiga Orang Ini Sukses Berkarier di Luar BidangnyaDok. Istimewa

Edwin Yanee atau yang akrab disapa Edwin adalah lulusan desain interior yang juga hobi fotografi. Karena kecintaannya dengan fotografi, selama masa perkuliahan Edwin menggeluti bisnis fotografi tanpa sepengetahuan ibunya. Setelah berkecimpung selama 6 tahun, permintaan dalam market fotografi mulai menurun. Akhirnya dia beralih ke aksesoris fotografi, seperti tali dan tas kamera.

Pada saat itu, fotografi belum menjadi lifestyle seperti sekarang. Harga aksesoris fotografi bisa setara dengan harga satu lensa. Dari situ, Edwin berpikir untuk menyediakan aksesoris fotografi keren dengan harga terjangkau. Akhirnya lahirlah Taylor Fine Goods (TFG) dan Edwin mulai memasarkan produknya ini.

Pada tahun 2012, produk TFG dipasarkan melalui toko kamera, ternyata selama 1 tahun dipasarkan TFG gagal total karena gak ada penjualan satu pun. Namun, Edwin masih tetap optimis dan bagaimana pun caranya TFG harus tetap jalan. Kemudian Edwin mencoba memasarkan melalui distro dan ternyata lumayan laku. Lalu pada tahun 2014, TFG mulai masuk ke department store di Surabaya. Dari sinilah TFG mulai berkembang dan banyak mendapat tawaran dari beberapa investor.

2. Berawal dari creative agency, berujung ke tepung dan kue gluten free

Pantang Menyerah, Tiga Orang Ini Sukses Berkarier di Luar BidangnyaDok. Istimewa

Selain Edwin, Raka Bagus juga berkarier di luar bidangnya. Dulunya, Bagus menekuni dunia desain grafis dan mengambil jurusan di FH-Muenster Jerman. Setelah lulus, Bagus membuat creative agency bersama teman-temannya. Namun ternyata bisnis bersama teman gak selalu berjalan mulus. Teman memang asik diajak untuk berdiskusi, tapi belum tentu bisa profesional.

Dari permasalahan ini, Bagus berpikir harus membuat suatu rule yang bisa dijalankan bersama. Ternyata selama satu bulan berjalan, rule tersebut gak berjalan sesuai keinginannya. Kemudian di bulan kedua dan ketiga, Bagus memutuskan untuk memberikan denda bagi siapa pun yang melanggar peraturan. Ternyata cara ini juga gak berhasil dan dengan berat hati, di akhir tahun Bagus harus memecat temannya.

dm-player

Namun, creative agency ini harus berakhir. Terinspirasi dari Jerman, dia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kualitas pangan dan nutrisi di Indonesia. Sehingga, Bagus memutuskan untuk membuat tepung singkong. Memiliki visi untuk menggantikan tepung terigu dengan tepung singkong bukanlah hal yang mudah. Sehingga perjalanannya di awal pun harus menemui kegagalan. Namun, Bagus gak mau menyerah dan terus berinovasi. Dari tepung, kini Ladang Lima juga memiliki produk turunan kue kering dan mie gluten free.

Baca Juga: Penuh Inspirasi, Ini 7 Anak Muda Indonesia yang Prestasinya Mendunia

3. Memiliki visi setara dengan McD dan KFC, Mr Suprek pernah diusir dari pameran

Pantang Menyerah, Tiga Orang Ini Sukses Berkarier di Luar BidangnyaDok. Istimewa

Rupanya, Teo co-founder Mr Suprek juga mengalami hal serupa. Mempunyai impian bekerja di perusahan perminyakan, Schlumberger, Teo memutuskan untuk belajar di Tenik Mesin Universitas Gajah Mada (UGM). Setelah memenangkan beberapa penghargaan dan berhasil meraih predikat cum laude, Teo berhasil masuk ke perusahaan impiannya, Schlumberger di Uni Emirat Arab. Namun ternyata, kenyataan yang ada gak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Di sana Teo dianggap gak berpengalaman sehingga dia disekolahkan kembali oleh perusahaan tersebut.

Setelah lulus, pada tahun 2014 Teo sempat bekerja di Qatar sebagai engineer dan pada tahun 2015 dipindahkan ke Australia. Namun sayanganya, di tahun 2016 dia termasuk salah satu orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari sinilah Teo memutuskan kembali ke Indonesia dan berpikir untuk membantu bisnis yang telah dijalankan keluarganya.

Mr Suprek berdiri pada tahun 2015 dengan outlet pertamanya di daerah kampus ITS. Saat Teo mulai bergaung, Mr Suprek kembali membuka outlet kedua di daerah kampus UBAYA. Ternyata, di outlet kedua ini, Mr Suprek ternyata kurang laku. Dari situ, Teo mulai belajar melakukan promosi dengan mengikuti pameran, promosi online dan sebagainya. Hingga di akhir tahun 2016, Mr Suprek kembali membuka outlet ketiganya di daerah kamus UPN. Teo mempunyai mimpi di tahun 2025 nanti, Mr Suprek bisa sejajar dengan restoran cepat saji seperti MCD dan KFC.

4. Change the plan, not the goal!

Pantang Menyerah, Tiga Orang Ini Sukses Berkarier di Luar BidangnyaDok. Istimewa

Belajar dari pengalaman tiga orang tersebut, menentukan karier yang tepat untuk kita gak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus berani mecoba terlebih dahulu apa yang menjadi goal atau mimpi kita. Kalau gak mencoba, selamanya kita gak akan tahu apakah mimpi itu memang ditakdirkan untuk kita.

Selain itu, kita juga harus siap mengalami fase gagal-bangkit-gagal-bangkit dalam meraih impian tersebut. Ketika kamu terjatuh, change the plan, not the goal! Kalau mereka sudah menentukan tujuan hidupnya, sekarang giliranmu yang menentukan tujuan hidupmu.

Baca Juga: Begini Cara Menteri Digital Menginspirasi Millennial Kreatif

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya