Sebelum Memutuskan Resign, 5 Hal Wajib Kamu Pertimbangkan

25 Mei 2021, 17:17 WIB

Ilustrasi resign (pexels.com/MART PRODUCTION)

Memiliki pekerjaan yang sesuai keinginan atau passion adalah impian setiap orang. Namun ketika menjalani pekerjaan tersebut, ada banyak hambatan dan tekanan yang bisa saja membuatmu menjadi depresi. Gaji yang tidak pas dan lingkungan kantor kurang suportif merupakan beberapa contoh problematika para karyawan.

Ketika hal itu terjadi, yang terlintas dipikiranmu adalah keinginan untuk resign dari pekerjaan tersebut. Resign merupakan sebuah keputusan yang dapat mengubah hidupmu secara signifikan. Ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk resign dari pekerjaan. Untuk penjelasan lengkapnya, simak pembahasan berikut ini.

1. Hal apa yang akan kamu lakukan setelah resign

Ilustrasi merenung (pexels.com/ketut subiyanto)

Setelah memutuskan untuk resign, tentunya kehidupan sehari-harimu akan berubah drastis. Jika sebelumnya sudah terbiasa dengan jobdesk yang dimandatkan perusahaan kepadamu, namun sekarang kamu gak lagi menjalaninya. Agar bisa tetap berkecukupan, kamu harus memutuskan bagaimana langkah selanjutnya setelah resign. Kamu harus mengambil keputusan untuk tetap bekerja atau malah memulai bisnis. Hal itu dilakukan agar kamu bisa bertahan hidup.

2. Apakah pekerjaan barumu nantinya akan bisa memenuhi kebutuhanmu

Ilustrasi mencari kerja (pexels.com/anna shvets)

Jika kamu sudah menemukan pekerjaan baru setelah resign, pastikan bahwa hal tersebut bisa meemnuhi kehidupanmu. Akan menjadi sangat rugi jika kamu resign namun gaji yang didapatkan sangatlah di bawah standar. Namun jika hal itu terpaksa dilakukan, cobalah untuk mencari penghasilan tambahan.

Kamu bisa mulai melakukan bisnis ataupun mengembangkan side-skill yang dapat diuangkan. Oleh karena itu mulai sekarang kamu perlu mempertimbangkan aspek gaji agar tidak ada penyesalan setelah memutuskan untuk resign.

3. Apakah dengan resign akan membereskan semua masalah

Ilustrasi kebingungan (pexels.com/andrea piacquadio)

Jika alasanmu untuk resign itu demi menyelesailan sebuah masalah, pastikan bahwa keputusanmu dapat membereskan semuanya. Kamu harus melihat terlebih dahulu apakah resign merupakan keputusan yang tepat agar nantinya tidak ada penyesalan. Diperlukan adanya analisis yang cukup mendalam terkait aspek-aspek penunjangnya.

Ketika keputusan untuk resign itu dapat menyelesaikan semua masalah, kamu berhak untuk mengambilnya sesegera mungkin. Hal itu dilakukan semata-mata demi kebahagiaan hidup dan keberlangsungan kariermu, guys!

4. Apakah kamu akan lebih bahagia jika berada di tempat kerja baru

Ilustrasi berpikir (pexels.com/anna shvets)

Jika kamu sudah mendapatkan tempat kerja baru setelah resign, coba bayangkan apakah nantinya kebahagiaan akan didapatkan olehmu atau tidak. Hal itu sebenarnya bisa dilihat dari lingkungan perusahaan dan testimoni beberapa teman di sana. Jika di sana tidak malah membuat hidupmu menjadi lebih baik, lantas resign bukanlah pilihan yang tepat. Kamu hanya membuang-buang waktu jika kebahagiaan di tempat kerja baru tidak didapatkan.

5. Bagaimana repson dari orang-orang terdekatmu

Ilustrasi berbincang (pexels.com/askar abayev)

Sebelum memutuskan untuk resign, kamu harus melihat bagaimana respon orang-orang terdekatmu. Meskipun perihal karier itu urusan pribadi, namun terkadang kamu butuh masukan dari orang lain. Bisa saja orang-orang di sekitarmu mengetahui informasi terkait bagaimana keadaan kantor barumu.

Maka dari itu cobalah untuk meminta pendapat mereka agar tidak ada penyesalan setelah memutuskan resign. Mereka pasti akan memberikan advice terbaik sehingga kamu tidak ragu-ragu untuk mengambil keputusan yang tepat.

Keputusan untuk resign dari tempat kerja memang bukan perkara yang sepele. Kamu harus mempertimbangkan kelima aspek di atas agar keputusan itu tidak malah membuatmu menyesal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.