10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!

Minimalisir kesalahan dalam mebuat cover letter

Cover letter bertujuan untuk memberikan pengenalan singkat tentang diri kepada calon pemberi kerja. Naskah tersebut juga menjelaskan ketertarikan pada pekerjaan yang hendak dilamar dan memberikan kesempatan untuk menggambarkan diri sebagai kandidat yang kompeten dan kandidat yang cocok untuk posisi tersebut. 

Mengetahui hal yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam menulis cover letter dapat membantu untuk menghindari kesalahan umum, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesempatan untuk sukses dalam proses melamar pekerjaan. Simak artikel do's and don'ts dalam membuat cover letter berikut ini untuk mendapatkan cover letter yang sesuai dan menarik di mata perekrut.

1. Membahas keterampilan yang dimiliki

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)

Banyak kasus dalam membuat resume, keterampilan hanya disebutkan secara singkat. Padahal, dalam surat lamaran kerja terdapat kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut secara detail tentang keterampilan-keterampilan yang kamu punya.

Dalam cover lettter, kamu dapat menguraikan bagaimana keterampilan-keterampilan tersebut membantu dalam pekerjaan sebelumnya. Kamu juga dapat memberikan contoh nyata dari pengalaman sebelumnya, di mana keterampilan-keterampilan tersebut memiliki dampak yang besar pada kinerja kerja.

"Cover letter seperti pengenalan tertulis tentang diri," kata Gorick Ng, seorang penasihat karier dari Harvard dan penulis, dilansir CNBC.

"Idealnya, surat tersebut terdiri dari sekitar tiga paragraf yang menjelaskan siapa kamu, mengapa tertarik dengan peran ini, dan beberapa pengalaman relevan yang berkaitan langsung dengannya. Ini seperti sebuah penawaran pribadi," tambahnya.

2. Cantumkan nama penerima surat

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/georgemilton)

Saat menulis surat lamaran kerja, sebaiknya mencantumkan nama seseorang secara khusus sebagai penerima surat tersebut daripada menggunakan ungkapan umum. Ini dapat meningkatkan kesempatan dan mendapatkan perhatian positif dari pihak yang menerima lamaran.

Biasanya, yang perlu disebutkan adalah nama, jabatan, perusahaan, dan alamat penerima di bagian atas surat lamaran, di bawah tanggal. Jika tidak tahu kepada siapa surat tersebut harus diarahkan, gunakan LinkedIn sebagai sumber informasi. 

Cari nama perusahaan dan kata kunci terkait (contohnya, "Google, manajer perekrutan, penjualan") di kotak pencarian LinkedIn. Hasilnya akan menampilkan profil-profil terkait yang dapat membantumu menemukan orang yang tepat untuk dihubungi di perusahaan tersebut.

"Meskipun kamu mungkin tidak benar-benar tahu siapa yang harus ditujukan dalam surat, menulisnya kepada seseorang yang memiliki sedikit keterkaitan dengan proses tersebut tetap bermanfaat," kata Gorick Ng.

3. Lakukan penelitian mendalam tentang perusahaan yang dilamar

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/lizasummer)

Dilansir Indeed, sebelum menulis surat lamaran, penting untuk menyelidiki perusahaan dengan cermat. Ini termasuk melihat situs web perusahaan dan memahami sejarah, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Tujuannya adalah untuk memahami lebih baik tentang perusahaan dan menggabungkan informasi ini dalam surat lamaran.

Contohnya, jika perusahaan vokal tentang pentingnya inovasi, dalam cover letter kamu bisa menyoroti pengalaman yang kamu dapatkan dalam menciptakan solusi kreatif. Ini menunjukkan pemahaman akan nilai inovasi perusahaan dan keterampilan yang dimiliki, membedakan sebagai pelamar yang sesuai dengan budaya perusahaan.

4. Sampaikan antusiasme dan semangatmu untuk bergabung di perusahaan tersebut

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita mendengarkan musik sambil bekerja (pexels.com/olly)

Manajer perekrutan lebih suka kandidat yang terlihat sangat bersemangat tentang pekerjaan tersebut. Jadi, penting untuk menjelaskan dengan jelas mengapa kamu menginginkan posisi tersebut. Ingat, antusiasme juga mencerminkan kepribadian.

"Aturan emas dalam melamar pekerjaan adalah menunjukkan minat yang spesifik," kata Ian Siegel, CEO pasar pekerjaan ZipRecruiter, dilansir CNBC.

"Banyak orang menulis surat pengantar untuk menggambarkan latar belakang mereka dan menjelaskan mengapa mereka cocok untuk peran tersebut. Tetapi, saya akan memulai surat pengantar saya dengan kalimat, 'Saya sangat senang melamar pekerjaan ini karena ... ' dan mengisi titik-titik tentang bisnis tersebut," lanjutnya.

"Perlihatkan antusiasme, tunjukkan bahwa kamu telah melakukan penelitian dan tunjukkan bahwa kamu ingin datang dan memberikan kontribusi," tambahnya lagi.

Penting untuk diingat, sebaiknya hanya melamar pekerjaan jika benar-benar antusias terhadap perusahaan atau peran yang dilamar. Antusiasme yang jujur dalam surat lamaran dapat meningkatkan daya tarik sebagai kandidat.

5. Gunakan kata kunci tertentu

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi bekerja depan laptop (pexels.com/bintimalu)

Perusahaan yang sering menerima banyak aplikasi menggunakan perangkat lunak khusus yang memindai dokumen untuk mencari kata kunci penting. Perusahaan menentukan daftar kata kunci yang dicari dan perangkat lunak mengurutkannya. Dokumen dengan kata kunci yang sesuai akan mendekati posisi teratas, sementara yang tidak akan langsung terabaikan.

Untuk mengikuti langkah ini, bacalah deskripsi pekerjaan dan iklan lowongan dengan teliti dan cari kata-kata yang sering digunakan. Setelah mengidentifikasinya, gunakan kata-kata tersebut dalam surat lamaran.

dm-player

Ini akan meningkatkan kemungkinan untuk lolos dari penyaringan perangkat lunak dan mencapai pihak yang melakukan seleksi, yang merupakan langkah penting dalam mengajukan lamaran pekerjaan. Terutama, ketika bersaing dengan banyak pelamar lainnya.

Baca Juga: 5 Cara Menulis Informasi Bahwa Kamu Baru Dipecat di Cover Letter 

6. Tidak memasukkan terlalu banyak kata kunci

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi bekerja depan laptop (pexels.com/oliadanilevich)

Beberapa perangkat lunak dapat mendeteksi jika teks berisi terlalu banyak kata kunci yang terlihat tidak alami dan bisa memberikan peringkat rendah atau bahkan mengabaikannya. Oleh karena itu, saat menulis surat lamaran, perlu perhatikan struktur dan kualitas kalimat. Setelah melewati perangkat lunak, surat akan dinilai oleh manusia, jadi pastikan informasinya bermakna.

Dengan kata lain, hindari penggunaan kata kunci yang tidak relevan atau tidak alami secara berlebihan, karena hal ini dapat mengurangi kualitas surat lamaran. Lebih baik fokus pada konten yang berkualitas dan relevan yang dapat membantumu menonjol sebagai kandidat yang kompeten.

7.  Jangan fokus pada jabatan atau pendidikan saat ini

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/vladakarpovich)

Pendidikan dan jabatan pekerjaan saat ini atau sebelumnya memang memiliki nilai penting untuk jadi penilaian. Namun, dalam surat lamaran sebaiknya tidak hanya menekankan secara berulang tentang gelar pendidikan atau jabatan pekerjaan.

Sebaliknya, gunakan ruang dalam surat lamaran untuk menjelaskan mengapa pendidikan dan pengalaman tersebut memiliki nilai yang berharga. Selain sekadar mencantumkan gelar pendidikan, jelaskan apa yang dipelajari selama proses pendidikan tersebut, termasuk keterampilan yang telah kamu kembangkan.

Sampaikan juga bagaimana pengetahuan dan keterampilan tersebut merupakan aset yang dapat ditawarkan kepada perusahaan. Ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang relevansi pendidikan dan pengalamanmu bagi perusahaan.

8. Tidak mengoreksi sebelum mengirimkan surat lamaran

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita sedang menulis(pexels.com/ekaterinabolovtsova)

Surat lamaran menjadi kesan pertamamu pada perusahaan. Kesalahan tata bahasa atau pengejaan dalam surat tersebut akan menjadi kesan pertama perusahaan tentang kamu. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk menulis beberapa naskah surat lamaran sebelum memilih yang terbaik.

Dalam konteks ini, penting untuk menunjukkan bahwa kamu sangat peduli dengan profesionalisme dan kualitas pekerjaan. Surat lamaran yang rapi dan bebas dari kesalahan tata bahasa memberikan kesan positif kepada pihak yang menerima lamaran, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk dipertimbangkan sebagai kandidat yang serius.

9. Jangan ulangi informasi dari resume

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi proses interview job seeker (ppexels.com/shvetsa)

Informasi dalam surat lamaran seharusnya tidak hanya mengulangi apa yang sudah ada dalam resume, tetapi sebaiknya memberikan tambahan dan konteks yang mendukung informasi dalam resume. Pastikan surat lamaran memberikan wawasan tambahan yang tidak ada dalam resume tanpa menghilangkan informasi yang ada di dalamnya.

Sebaiknya jadikan informasi dalam surat lamaran dan resume saling melengkapi, tetapi juga memiliki perbedaan yang relevan. Contohnya, gunakan surat lamaran untuk membahas prestasi tertentu yang menonjolkan beberapa keterampilan yang terdapat dalam resume.

Dengan begitu, surat lamaran akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai nilai dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Tentunya di samping yang sudah tercantum di dalam resume.

10. Tidak menggunakan nada atau gaya tulisan yang sesuai

10 Do's and Don'ts dalam Membuat Cover Letter, Ketahui dan Praktikkan!ilustrasi wanita menulis to do list (pexels.com/juditpeter)

Penting untuk menemukan keseimbangan antara formalitas dan fleksibilitas dalam surat lamaran. Surat lamaran sebaiknya santai, namun tetap profesional untuk menjaga minat pembaca dan menunjukkan keseriusan dalam pengajuan lamaran.

"Perlu perhatian dan hadir dalam cara menggunakan bahasa dalam menulis cover letter," kata Christine Sachs, seorang pelatih eksekutif dan kepemimpinan, dilansir CNBC.

"Kemungkinan besar kamu telah mengadopsi gaya berbicara, penyajian, dan penulisan tertentu yang cocok untuk lembaga sebelumnya, namun mungkin tidak sesuai dengan lembaga baru yang hendak kamu lamar," lanjutnya.

Gunakan informasi yang diperoleh tentang perusahaan untuk mencocokkan gaya dan nada mereka. Sertakan nama pembaca sebagai upaya personalisasi, hindari ungkapan seperti "Kepada Yang Terhormat" atau "Kepada Manajer Perekrutan," dan pastikan untuk tetap bersikap profesional dengan menghindari bahasa gaul, jargon yang tidak perlu, serta bahasa yang terlalu informal atau kasar.

Dalam dunia kerja yang kompetitif, cover letter yang efektif sangat penting untuk menarik perhatian perekrut dan mendapatkan kesempatan wawancara. Oleh karena itu, memahami pedoman dasar dan menghindari kesalahan-kesalahan kritis sangatlah penting.

Baca Juga: Cara Membangun Storyline yang Kuat dalam Motivation Letter Beasiswa

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya