5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!

Kamu yang gak bisa jauh dari pekerjaan

Rajin bekerja merupakan hal yang baik untuk kamu lakukan di dalam hidupmu. Karena selain membuatmu memiliki banyak penghasilan, kamu juga akan menjadi orang yang produktif dan semakin kaya akan ilmu, wawasan serta pengalaman yang kamu dapatkan ketika bekerja.

Namun saat kamu berlebihan dalam bekerja dan tidak bisa memikirkan hal lain selain pekerjaan, maka kamu patut mencurigainya. Karena itu pertanda bahwa kamu terkena toxic produktivity. Nah lima tanda ini yang akan kamu alami saat kena toxic produktivity

1. Kamu terobsesi pada pekerjaan

5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!ilustrasi terobsesi kerja (pexels.com/George Milton)

Terobsesi pada pekerjaan merupakan tanda pertama kamu terkena toxic produktivity. Sehingga pikiranmu akan selalu penuh dengan tugas-tugas yang harus kamu kerjakan, kamu akan merasa tak tenang saat melakukan aktivitas lain apabila pekerjaanmu belum rampung dengan sempurna dan memiliki keinginan untuk selalu bekerja di setiap waktu. Dengan begitu kamu seolah tak kenal lelah jika berhubungan dengan pekerjaan.

Bahkan tak jarang rasa bersalah akan datang menghampiri saat kamu tidak bisa melakukan kegiatan apapun seperti bermalas-malasan. Padahal sedang hari libur, sehingga sebenarnya wajar jika kamu ingin beristirahat dan berleha-leha menikmati waktu santai yang kamu miliki. Namun sayangnya kamu tidak bisa seperti itu, karena aktivitas keseharianmu tak pernah bisa jauh dari kata "bekerja." Kamu akan selalu membawa pulang tugas kantor agar bisa melanjutkannya kembali di rumah. 

2. Abai akan kesehatan tubuh

5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!ilustrasi kerja saat sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sikap profesional dalam bekerja memang perlu kamu lakukan untuk menunjukkan kredibilitasmu sebagai seorang pekerja yang kompeten dan berdedikasi tinggi pada pekerjaan. Namun bukan berarti kamu menjadi tak kenal kondisi dan tetap memaksakan diri untuk terus bekerja walau dalam keadaan yang tak memungkinkan. Misalnya saat kamu sakit dan sedang dalam kondisi tubuh yang gak fit.

Namun sayangnya kamu yang terkena toxic produktivity justru akan mengabaikan kesehatan tubuhmu sendiri dan tetap bekerja seperti biasanya walau dalam keadaan sakit. Seolah rasa sakit tak bisa kamu rasakan lagi. Kamu enggan beristirahat karena pikiranmu yang selalu berisi pekerjaan sehingga tetap melakukan pekerjaanmu seperti biasanya dan lupa akan kondisi tubuhmu sendiri yang sedang tak sehat. Sekalipun atasanmu menyuruhmu pulang untuk beristirahat, namun di rumah kamu tetap aktif membalas email dan whatsapp chat group perihal pekerjaan. 

3. Minim sosialisasi dan mulai ada jarak dengan orang-orang terdekat

dm-player
5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!ilustrasi minim sosialisasi (pexels.com/Thirdman)

Kamu yang terkena toxic productivity berpikir bahwa waktu yang kamu miliki sangatlah berharga. Sehingga kamu tidak mau menghabiskannya hanya untuk bersosialisasi, apalagi jika saat berkumpul hanya membicarakan hal-hal yang menurutmu tidak jelas juntrungannya. Maka bagimu lebih baik menggunakannya untuk bekerja dan lebih bermanfaat demi menunjang perkembangan kariermu. 

Dengan begitu kamu akan minim sosialisasi, sehingga orang-orang terdekatmu mulai merasa kamu menjaga jarak dari mereka karena selalu menolak ajakan untuk berkumpul. Sehingga ke depannya mereka tidak akan lagi mengundangmu jika ada acara kumpul-kumpul ataupun hari bersejarah mereka. Mereka yakin kamu tidak akan datang sehingga berpikir percuma saja jika mengundangmu.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Toxic yang Ternyata Sehat untuk Hubungan, Apa Aja?

4. Kamu gak tertarik untuk me time

5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!ilustrasi kerja lembur (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Me time perlu dilakukan agar seseorang bisa beristirahat sejenak dari berbagai macam tuntutan pekerjaan yang seringkali menekan dan membuatnya stres. Karena tak dapat dipungkiri walau otak berfungsi untuk berpikir, namun juga tetap membutuhkan waktu untuk istirahat. Sehingga saat beraktivitas kembali, otak akan kembali segar dan bisa bekerja lebih produktif. 

Namun sayangnya kamu yang terkena toxic produktivity gak tertarik untuk me time. Sekalipun kamu punya waktu untuk me time, tapi kamu tetap tidak mau melakukannya. Kamu berpikir kalau liburan dan bersantai-santai hanya membuat waktumu menjadi terbuang sia-sia. Kamu selalu memperbandingkannya ke pekerjaanmu, seperti waktu yang menurutmu terbuang tersebut bisa berguna untuk menyelesaikan banyak pekerjaan jika kamu gunakan untuk bekerja. 

5. Merasa bersalah saat hasil kerjamu tidak sempurna

5 Tanda Kamu Kena Toxic Produktivity, Terobsesi pada Pekerjaan!ilustrasi merasa bersalah (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu yang terkena toxic productivity akan menjadi gila kerja. Keinginanmu untuk bisa menyelesaikan banyak hal perihal pekerjaan membuatmu menjadi gak gampang merasa puas. Sehingga kamu akan merasa bersalah saat hasil kerjamu ternyata tidak sesempurna yang kamu pikir di mata atasanmu. 

Hal tersebut justru akan membuatmu semakin menghabiskan banyak waktu untuk bekerja agar hasil pekerjaanmu berikutnya menjadi lebih maksimal dan bisa sempurna di mata atasanmu. Kamu bahkan tak ragu untuk kembali mengurangi waktu istirahatmu demi bekerja, padahal waktu istirahatmu saat ini saja sudah terbatas. Namun kamu tak mempedulikannya karena ingin memiliki prestasi yang baik saat bekerja, termasuk dalam pandangan atasanmu. 

Itulah lima tanda yang menunjukkan kamu terkena toxic productivity. Kamu perlu berhati-hati karena toxic produktivity akan membuatmu gak peduli akan kesehatan tubuhmu sendiri karena sibuk bekerja hingga lupa waktu. Padahal tubuhmu juga butuh istirahat yang cukup agar kesehatan fisik dan mentalmu dapat terjaga dengan baik. Maka ingatlah bahwa kesehatanmu juga penting di dalam hidupmu. 

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Jangan Berteman dengan Orang Toxic di Medsos

Shella Rafika Sari Photo Verified Writer Shella Rafika Sari

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya