Dunia kerja tengah mengalami transformasi besar akibat perkembangan teknologi, perubahan pola industri, dan dinamika pasar global. Banyak generasi muda, khususnya Gen Z, masih kesulitan dalam menembus dunia kerja. Tantangan demi tantangan muncul, mulai dari ketidaksesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri hingga kebingungan dalam menemukan passion yang benar-benar ingin dikejar.
Salah satu pencari kerja berinisial FR (23) mengaku kepada IDN Times, "Di mata kuliah, pembelajarannya kurang dibekali skill yang relate dengan dunia kerja, lebih banyak di akademik. Bekal skill yang cocok dengan dunia kerja justru banyak didapatkannya di luar perkuliahan."
Hal serupa disampaikan juga oleh Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A., MBA., saat peluncuran transformasi dan logo baru USNI pada Senin (4/8/2025) di Auditorium USNI, Jakarta. Menurutnya, berdasarkan yang selama ini diamati, ada gap yang terjadi. Banyak fresh graduate yang merasa kebingungan atas passion yang harus ia kejar dan disesuaikan dengan lapangan kerja.
Untuk bisa tetap relevan dan berdaya saing, para pencari kerja, terutama generasi muda, harus membekali diri dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu panduan penting untuk memahami kebutuhan ini datang dari laporan Future of Jobs Report 2023 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Laporan tersebut merangkum 10 skill utama yang diprediksi akan paling dibutuhkan hingga tahun 2027.
Melalui artikel ini, kami akan membahas dua hal penting: tantangan yang sebenarnya dihadapi gen Z terkait mencari pekerjaan dan 10 skill utama yang harus dimiliki menurut WEF.