Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Cari Kerja Lagi setelah Kena Layoff, Asah Skill Baru!

ilustrasi bekerja ditemani kucing (pexels.com/ Sam Lion)
Intinya sih...
  • Setelah kena layoff, penting untuk meresapi dan refleksi diri, serta memetakan kembali tujuan hidup.
  • Perbarui profil profesional, tambahkan value, dan tingkatkan skill melalui kursus online atau media sosial.
  • Coba proyek freelance atau kontrak jangka pendek untuk isi CV, coba-coba bidang baru, dan jaga cash flow.

Terkena layoff gak cuma sebatas kehilangan pekerjaan, melainkan kehilangan ritme hidup yang selama ini kamu anggap sudah stabil. Rutinitas pagi, kerja dengan tim, sampai tanggal gajian yang selalu dinanti, semuanya tiba-tiba harus berhenti. Meski alasan pemutusan hubungan kerja itu bisa sangat rasional, tetap saja rasanya seperti separuh dunia runtuh. Gak cuma dompet yang terasa kosong, tapi juga hati dan kepercayaan diri.

Namun, seiring berjalannya waktu, kamu pasti sadar kalau fase ini bukan akhir dari segalanya. Justru, ini bisa jadi momentum penting buat mengevaluasi arah kariermu. Kesempatan ini juga bisa bikin kamu lebih mengenal diri dan upgrade kemampuan yang mungkin selama ini terabaikan. Berikut lima strategi cari kerja lagi setelah kena layoff yang bisa bantu kamu bangkit!

1. Terima dulu, jangan langsung ingin 'gas lagi'

ilustrasi teman bersedih (pexels.com/rdne)

Kamu mungkin merasa harus segera cari pekerjaan baru karena takut kehilangan arah juga penghasilan. Namun, sebelum buru-buru apply ke mana-mana, penting banget buat kamu beri ruang untuk meresapi apa yang baru saja terjadi. Layoff itu bukan aib, tapi tetap butuh waktu untuk bisa dicerna.

Ambil jeda sejenak buat memetakan kembali tujuan dan prioritas hidupmu. Apakah kamu ingin tetap di industri yang sama? Atau justru ini saatnya banting setir ke bidang yang selama ini kamu impikan? Refleksi ini jadi fondasi penting biar kamu gak terjebak di pola kerja yang sama dan akhirnya malah capek sendiri.

2. Update CV dan LinkedIn

ilustrasi profil LinkedIn (unsplash.com/linkedinsalesnavigator)

Langkah paling strategis adalah memperbarui profil profesionalmu. Mulai dari CV, portofolio, hingga akun LinkedIn. Tulis ulang deskripsi kerja di posisi sebelumnya, tambahkan hasil yang sudah kamu capai, dan jangan ragu untuk menuliskan status available for work secara terbuka.

Sekarang ini banyak perusahaan yang terbuka terhadap kandidat yang pernah terkena layoff, selama kamu bisa menunjukkan value yang jelas. Bahkan, bercerita secara jujur tentang prosesmu bangkit dari layoff bisa jadi nilai plus, karena itu menunjukkan ketahanan pekerja yang dicari banyak perekrut.

3. Pelajari skill baru sesuai kebutuhan pasar

ilustrasi bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setelah kena PHK, banyak orang yang baru sadar betapa cepatnya skill di dunia kerja itu berubah. Misalnya, kalau kamu dari dunia marketing, sekarang gak cukup hanya paham copywriting. Lebih lanjut kamu harus paham soal SEO, performance ads, atau bahkan data analytics jadi nilai tambah.

Kamu bisa mulai dengan ikut kelas online gratis atau berbayar di platform digital pilihanmu. Gak harus langsung ikut kursus bahkan nonton YouTube yang menginspirasi atau ikut webinar juga bisa jadi pintu untuk memperluas wawasan. Skill yang kamu pelajari sekarang bisa jadi pembeda saat bersaing di dunia kerja nanti, lho!

4. Bangun personal branding di media sosial

ilustrasi menggunakan media sosial (unsplash.com/nordwood)

Jangan anggap remeh kekuatan media sosial, terutama LinkedIn, Instagram, atau bahkan TikTok. Mulai bagikan insight dari pengalamanmu, skill yang sedang kamu pelajari, atau sekadar cerita reflektif tentang dunia kerja. Konsistensi dalam membangun personal branding bisa membuka banyak peluang, dari relasi baru sampai job offer.

Kamu juga bisa aktif komen atau terlibat di postingan profesional yang relevan. Bukan sekadar cari perhatian, tapi usaha ini untuk membangun koneksi dengan orang-orang di industri yang kamu minati. Siapa tahu, dari komentar nyambung malah lanjut jadi obrolan di DM dan berakhir dengan info lowongan kerja yang cocok.

5. Jangan takut ambil proyek freelance

ilustraki mengecek kelistrikan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Kalau belum ada pekerjaan tetap yang cocok, kamu bisa mulai dari proyek freelance atau kontrak jangka pendek. Selain bantu isi CV biar tetap aktif, ini juga bisa bantu cash flow-mu tetap aman. Banyak platform atau website yang bisa share info project freelance. Freelance juga jadi cara yang bagus buat coba-coba bidang baru tanpa komitmen jangka panjang.

Bisa jadi, dari proyek iseng-iseng malah kamu ketemu passion baru atau menemukan rekan kerja yang membuka jalan ke peluang kerja yang lebih besar. Kehilangan pekerjaan itu menyakitkan, tapi kehilangan arah setelahnya bisa lebih berbahaya kalau kamu gak segera bangkit, lho!

Proses cari kerja lagi pasti penuh tantangan, tapi setiap langkah kecil yang kamu ambil sekarang akan mendekatkan kamu ke masa depan yang lebih baik. Kalau kamu sedang melewati masa ini, tetap semangat. Jangan cuma fokus cari kerja, tapi juga cari versi terbaik dari dirimu sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us