Bekerja sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Tidak terkecuali bagi anak muda yang akan atau sudah lulus dari bangku kuliah. Bagi para anak muda yang masuk Gen Z, bekerja bukan lagi sekadar mencari uang, tapi ada banyak tujuan seperti mencari ilmu, pengalaman dan juga menambah relasi untuk koneksi masa depan.
Gen Z juga tidak menganggap kantor hanya sebagai tempat bekerja. Ada banyak yang diharapkan Gen Z saat mereka mencari pekerjaan dan memulai kerja di tempat yang baru.
Waktu kerja yang fleksibel seolah sudah bukan lagi hal aneh di Indonesia. Beberapa startup atau perusahaan rintisan bahkan sampai perusahaan yang sudah menjadi unicorn di Indonesia pun menerapkan waktu kerja yang fleksibel.
Karyawan lebih mudah mengatur waktu untuk masuk kerja dan juga tidak harus pulang di waktu yang telah ditetapkan. Banyak alasan yang diungkapkan, seperti keadaan dan kondisi jalanan yang macet, tempat tinggal yang jauh sampai produktivitas yang lebih baik saat malam hari.
Ya, saat interview Gen Z tidak ragu bertanya jam kerja di perusahaan tersebut. Jika dapat membantu mereka dalam melakukan aktivitas yang mereka sukai maka, maka mereka tidak ragu untuk mencobanya.
Kantor yang cenderung kaku dan bahkan terlalu formal akan membuat Gen Z ini stres. Mereka akan sulit berkonsentrasi karena jiwa mereka yang sangat aktif membutuhkan tantangan dan juga persaingan yang sehat.
Dari sinilah HRD dan semua management berkewajiban menciptakan berbagai kegiatan atau aktivitas yang fun. Menyisihkan beberapa jam di akhir hari atau melakukan kegiatan rutin setiap bulan dengan rekan kerja lainnya juga membantu karyawan untuk semakin dekat satu dengan lainnya.
Gen Z adalah generasi yang haus akan ilmu dan pengalaman baru. Bagi mereka menambah ilmu dari manapun akan menjadi sumber yang membantu perkembangan mereka. Kantor yang tidak ragu membagi ilmu dan terbuka akan pengalaman baru akan sangat dicari karyawan generasi ini. Bahkan kegiatan knowledge sharing dan aktivitas yang membuat karyawan mendapatkan pengalaman baru akan membuat mereka bersemangat dalam bekerja.
Meski tidak harus, namun kantor yang punya konsep unik dan memiliki banyak sudut kece sangat diincar para pencari kerja. Terlebih bagi mereka yang aktif menggunakan sosial media. Gen Z seolah tidak bisa lepas dari adanya Instagram dan update di tempat yang Instagramable pun jadi rutinitas.
Jangan khawatir, melalui mereka yang bangga terhadap kantor akan membantu perusahaan melakukan branding. Personal branding yang baik tentu saja akan mempengaruhi promosi kantor dimanapun itu.
Yang tidak kalah penting adalah saat laryawan yang masuk dalam Gen Z juga dilibatkan dalam setiap penentuan keputusan. Keputusan penting di dalam tim atau perusahaan tidak akan lepas dari kebutuhan pasar yang saat ini. Dan anak muda adalah tempat untuk melakukan validasi yang baik untuk perusahaan.
Mengikutsertakan mereka tanpa mengurangi pertimbangan keputusan dari management juga harus dilakukan. Dengarkan mereka, tampung sarannya dan pertimbangkan kembali dengan management atau atasan. Sebab tidak semua saran pun harus dijalankan.