5 Tanda Diam-diam Sedang Menikmati Produktivitas Toksik, Sadari!

Ketika seseorang memiliki produktivitas yang tinggi, tentu akan mempengaruhi kinerja. Hasil akhirnya bisa dipastikan memuaskan. Tapi kita juga perlu berhati-hati jika mengejar produktivitas. Pada faktanya banyak orang diam-diam justru sedang menikmati produktivitas toksik.
Alih-alih meningkatkan kinerja, mereka justru terjebak dalam kelelahan. Seringnya kondisi ini tidak disadari sehingga keteraturan hidup terganggu. Lantas, adakah tanda yang menunjukkan bahwa seseorang diam-diam sedang menikmati produktivitas toksik? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Tidak bisa melepaskan diri dari to do list

Produktivitas toksik menjadi situasi yang harus dihindari. Karena ini yang akan menurunkan kinerja dari waktu ke waktu. Tapi yang jadi permasalahan, tidak semua orang sadar jika dirinya sedang terjebak dalam produktivitas toksik. Mereka justru menikmati tanpa beban dan kekhawatiran.
Hal ini bisa dilihat dari tanda yang tanpa sadar terdapat dalam sikap maupun tingkah laku. Termasuk diantaranya tidak bisa melepaskan diri dari to do list. Bahkan di luar jam kerja tetap mengakses rangkaian tugas yang perlu diselesaikan. Keterikatan pada to do list pada akhirnya membuat seseorang tidak mampu membedakan antara kehidupan pribadi dengan dunia kerja.
2. Tidak pernah merasa puas dengan pencapaian

Pencapaian menjadi bagian penting dari upaya meraih keberhasilan dalam skala besar. Meskipun pencapaian itu tidak seberapa, tentu harus dirayakan dengan porsi yang tepat.
Tapi, apa jadinya ketika seseorang justru merasa tidak puas dengan pencapaian yang sudah diraih? Mereka memilih mengejar segala sesuatu yang belum berada dalam genggaman.
Tanpa disadari, ternyata ini menjadi tanda diam-diam sedang menikmati produktivitas toksik. Ketidakpuasan terhadap pencapaian memaksa seseorang harus sibuk dan berkarya. Mereka menganggap momen tersebut sebagai upaya meraih keberhasilan dalam cakupan yang lebih luas.
3. Mengukur produktivitas hanya dari segi kesibukan tanpa jeda

Produktivitas memang menjadi bagian yang harus diperhatikan jika kita ingin memperoleh kinerja yang baik. Tapi yang perlu dicatat, tidak semua produktivitas itu mampu membawa ke arah positif. Terlebih lagi saat kita justru menikmati kehadiran produktivitas toksik dalam setiap kegiatan yang dijalani.
Apa saja tanda bahwa seseorang sedang menikmati produktivitas toksik? Salah satunya mengukur beraktivitas hanya dari segi kesibukan tanpa jeda. Terdapat tuntutan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pekerjaan pada hari tersebut. Bahkan tanpa sadar mengabaikan waktu istirahat.
4. Menjadikan burnout sebagai standar baru

Burnout. Dalam situasi demikian ini, seseorang akan kehilangan fokus dan konsentrasi. Bahkan besar kemungkinan mengalami kelelahan baik dari segi fisik, mental, maupun pikiran. Tapi bagi mereka yang sedang terjebak produktivitas toksik, justru ini menjadi sisi yang dibanggakan.
Mereka menjadikan burnout sebagai standar baru untuk mengukur tingkat produktivitas. Kelelahan dianggap sebagai hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan lebih lanjut. Bahkan terdapat perasaan kosong dan hampa saat tidak merasakan lelah sebagaimana hari-hari biasanya.
5. Bangga ketika menjadi seorang workaholic

Workaholic. Istilah ini menggambarkan mereka yang gila kerja. Bahkan menghabiskan seluruh waktunya untuk mengurusi permasalahan yang menyangkut kehidupan profesional. Pada umumnya, seorang workaholic akan mengorbankan waktu istirahat dan memberi larut dalam pekerjaan tak berujung.
Tentu ini menjadi perhatian menarik. Bangga menjadi workaholic merupakan tanda seseorang diam-diam sedang menikmati produktivitas toksik. Bekerja keras sepanjang waktu tidak hanya dianggap sebagai tren sesaat. Namun menjadi label yang meningkatkan rasa percaya diri.
Menikmati produktivitas toksik memang terlihat menyenangkan di awal. Tapi ini tidak akan berlaku saat kita sudah berproses dari waktu ke waktu. Justru tumbuh kesadaran bahwa produktivitas toksik hanya akan merusak kualitas hidup. Untukmu yang merasa memiliki lima tanda di atas, sudah saatnya untuk berbenah.