Terlihat Sepele, tapi Penuh Suka Duka! Ini 5 Fakta Profesi Guru PAUD

Menjadi Guru adalah profesi yang sangat mulia. Apalagi di Indonesia sudah menjadi notabene khalayak umum menjadi guru harus ikhlas dan juga sabar. Tapi bagaimana jika menjadi guru PAUD ? tentu saja bukan hal mudah dan banyak tantangan.
1. Menjadi guru sekaligus orangtua di sekolah

Keluarga adalah lingkup pertama anak yang dikenal sejak lahir. Itu sebabnya Anak Usia DIni (AUD) tidak mudah lepas dari orang tuanya. Guru PAUD dituntut harus bisa menjadi orang tua kedua saat anak di sekolah.
Tugas orangtua di rumah kadang juga harus dilakukan di sekolah. Misalnya membantu anak saat melakukan toilet training, menggendong atau membujuk anak ketika menangis, dan lain-lain.
2. Pelajaran yang disampaikan berbasis bermain sambil belajar

Ya, bermain sambil belajar. Namanya juga masih anak-anak. Anak identik dengan bermain, tiada hari tanpa bermain. Itu sebabnya guru PAUD harus bisa menyampaikan materi tetapi tidak lepas dari kegiatan bermain.
Kegiatan di sekolah PAUD biasanya tidak melulu menyanyi, mewarnai, atau menggambar, ya? Tapi ada kegiatan cooking class, outbond, kolase, pencampuran warna dan masih banyak lagi.
3.Siap siaga menjaga anak didik jangan sampai lengah

Anak-anak pasti tidak bisa diam, bukan? Guru Paud tidak boleh lengah menjaga anak didiknya.
Saat di dalam maupun di luar kelas saat istirahat pasti ada anak yang berlarian, memanjat, melompat. Nah, kalau sudah lengah? Bisa bahaya, tuh, anak orang.
4.Saat jam sekolah usai, masih menjaga anak-anak

Jam sekolah berakhir belum tentu juga tugas guru PAUD berakhir. Guru masih harus mengawasi dan menunggu anak yang belum dijemput orangtuanya.
Apalagi jaman sekarang marak penculikan anak. Guru harus tetap waspada menjaga anak-anak sampai mereka berada di 'tangan' orangtua kembali.
5.Harus tetap ceria

Beda halnya dengan guru SMP atau SMA ada yang terkenal dengan sifatnya yang galak. Guru PAUD harus bisa mengkondisikan suasana hati agar tetap ceria di depan anak didiknya.
Walaupun sedang dalam masalah pribadi, gak mungkin kan marah-marah kepada anak didik? Bisa-bisa anak orang tidak mau sekolah lagi.
Nah, berat bukan tugas menjadi guru? Apalagi guru PAUD. Gak sekadar menemani anak main di sekolah, lho.