“Kita sering melihat, ketika ada orang yang tidak adaptif terhadap perubahan, dia menunjukkan kelumpuhannya lewat penolakan, mengadvokasi cara lama, serta terus membicarakan masa lalu,” kata Samuel, dilansir Business Insider. “Saat orang tersebut takut menunjukkan ketidaksempurnaan yang dimiliki, hal itu bisa menghambat kinerjanya,” sambung Carolyn Birsky, pendiri Compass Maven, sebuah firma pelatihan di Cambridge, Massachusetts, dikutip dari The Muse.
5 Tips Menjadi Karyawan yang Tak Tergantikan di Tempat Kerja
Perputaran PHK di dunia kerja memang bikin kita merasa was-was. Bahkan, kondisi tersebut sering kali memicu munculnya pertanyaan dalam diri sendiri, “Apakah aku masih layak berada di sini?”.
Menjadi karyawan yang tak tergantikan merupakan impian bagi banyak orang. Ada berbagai keuntungan yang bisa kamu dapatkan, salah satunya adalah jaminan kerja. Namun, penting disadari bahwa mencapai posisi tersebut tidaklah mudah.
Dibutuhkan lebih dari sekadar bekerja keras, tetapi juga konsistensi, kemampuan beradaptasi, serta kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas diri. Lantas, bagaimana caranya agar bisa menggapai impian tersebut? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
1. Berusaha untuk terus beradaptasi
Mark Samuel, dalam bukunya yang berjudul “Making Yourself Indispensable: The Power of Personal Accountability”, menyatakan bahwa di era teknologi, lingkungan kerja, dan teknik strategi yang terus berubah, kekakuan adalah cara tercepat untuk kehilangan pekerjaan. Bersikap kaku dengan tetap berpegang teguh pada masa lalu dan menolak segala perubahan yang ada akan menjadi ancaman yang menarikmu masuk ke dalam jurang.
Oleh sebab itu, penting untuk mempelajari cara berkomunikasi secara efektif, bersikap terbuka terhadap kritik maupun saran, serta berusaha untuk terus beradaptasi. Kamu bisa mulai dari langkah-langkah sederhana, seperti meminta kesempatan untuk berkolaborasi bersama tim lain atau menyampaikan ide-ide yang kamu miliki.
2. Jangan jadi perfeksionis
Banyak orang berpikir bahwa menjadi perfeksionis adalah kunci kesuksesan. Padahal, perfeksionis justru menghalangimu bersinar terang. Terlalu fokus pada detail dan terlalu lama menunggu bisa mendorong ketidakaktifan yang membuatmu takut sebelum mencoba.
“Sikap tersebut akan menghilangkan akuntabilitas dan mencegah kesuksesan. Kamu menunggu rencana yang sempurna, keputusan yang sempurna, dan tindakan yang sempurna sampai-sampai melupakan prioritas lain serta fakta bahwa kegagalan bukan sesuatu yang patut dibenci,” imbuh Samuel.
3. Bersedia membantu tanpa mengharapkan imbalan apa pun
Kamu mungkin pernah mempertimbangkan sesuatu sebelum membantu orang lain, bukan? Hal tersebut tentu bukan masalah. Namun, akan lebih baik jika kamu membantu seseorang atas dasar ketulusan, bukan karena mengharapkan imbalan apa pun.
Dalam konteks pekerjaan misalnya, ketika seseorang membuat keputusan dan memecahkan masalah demi kebaikan bersama, hal itu justru akan membuatnya lebih dihargai dan layak dipertahankan di tempat kerja. Semakin kamu memprioritaskan kepentingan bersama, alih-alih fokus pada diri sendiri, semakin besar pula peranmu yang dianggap tak tergantikan.
“Kepercayaan tumbuh ketika motif kamu lugas dan didasarkan pada manfaat bersama. Dengan kata lain, ketika kamu sungguh-sungguh peduli tidak hanya pada diri sendiri, orang lain pun akan merasa nyaman untuk mengandalkanmu,” jelas Samuel.
4. Evaluasi diri secara teratur
Umpan balik dan tinjauan kerja dari atasan maupun senior sangatlah penting. Namun, meninjau sendiri kinerjamu secara berkala juga sama pentingnya. Bagaimanapun yang paling mengetahui kekurangan dan kelebihanmu adalah dirimu sendiri. Jadi, jangan ragu untuk meninjau kembali kinerjamu secara rutin.
“Tetapkan tujuan baru dan pertimbangkan apa yang dibutuhkan untuk menggapai tonggak berikutnya,” ujar Birsky. “Pemeriksaan diri ini bisa membantu kamu memastikan bahwa kamu tetap berada di jalur yang benar dalam pengembangan karier sekaligus hal-hal yang mungkin perlu ditingkatkan. Langkah ini juga bisa membantumu lebih menguasai pekerjaanmu saat ini,” tambahnya.
5. Berorientasi pada tujuan, bukan sasaran
Terakhir, tapi juga penting adalah selalu berorientasi pada tujuan, bukan sasaran. Kita semua pasti punya tujuan besar (goal) yang ingin dicapai dalam karier. Akan tetapi, kebanyakan orang justru sering berfokus pada sasaran yang sifatnya jangka pendek.
Untuk mengembalikanmu ke jalur yang tepat, membangun motivasi yang kuat bisa menjadi upaya konstruktif yang akan mendorongmu fokus pada gambaran besar, bukan hanya angka-angka atau target kecil. Selain itu, kamu juga bisa berkomunikasi dengan seluruh tim untuk menggapai tujuan tersebut.
Itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar menjadi karyawan yang tak tergantikan di tempat kerja. Semoga berhasil!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
