Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/@mike-jones)
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/@mike-jones)

Saat bekerja tentunya tidak semua orang dapat mengatasi suasana hatinya. Tidak masalah jika suasana hati yang datang adalah rasa senang, karena itu tentunya akan menjadi penyemangat tambahan di dalam bekerja.

Namun yang menjadi masalah adalah jika suasana hati yang ada adalah buruk atau badmood. Sebab, ini juga yang akhirnya malah membuat mood dan keinginan bekerja menjadi menurun.

Jika itu terjadi pada rekan kerja satu timmu atau yang seruangan denganmu, jangan sampai kamu terpengaruh. Coba terapkan lima tips ini agar kamu gak terpengaruh rekan kerja yang badmood tersebut. 

1. Berusaha untuk tetap tenang agar fokusmu tidak terganggu

ilustrasi tenang dan fokus kerja (pexels.com/George Milton)

Saat rekan kerja badmood, tentunya dari sikap dan wajahnya akan menunjukkan suasana hatinya yang buruk tersebut. Apalagi jika dia tidak menutupi rasa badmood-nya, seperti mengoceh mengenai suasana hatinya yang buruk di dalam ruangan yang sama denganmu atau kamu duduk berdekatan dengannya. Padahal saat itu sedang jam kerja, di mana kamu juga perlu konsentrasi pada pekerjaanmu. 

Maka tips yang pertama adalah berusaha untuk tetap tenang agar fokusmu tidak terganggu. Selama dia menggerutu sendiri dan tidak mengajakmu berbicara, maka abaikan saja. Kamu tidak perlu menimpali omongannya tersebut. Karena sekali kamu terdistraksi akan sikapnya, maka akan mudah kamu terpengaruh badmood-nya. 

2. Tidak perlu mengambil hati atas sikapnya yang badmood tersebut

ilustrasi rekan kerja marah (pexels.com/Yan Krukov)

Saat sedang badmood tentu rekan kerjamu akan menjadi lebih sensitif dari biasanya, sehingga dia akan mudah tersinggung. Oleh karena itu, kamu tidak perlu merespon sikapnya yang sedang meluapkan badmood-nya. Terkecuali jika dia mengajakmu berbicara. Namun, jika tidak maka biarkan saja. Kamu juga tidak salah mendiamkannya, karena dia juga tidak dalam posisimu mengajakmu berbicara. 

Jika dia berkata kasar atau mengumpat sebagai bentuk untuk meluapkan rasa badmood-nya, maka kamu tidak perlu mengambil hati akan sikapnya tersebut. Cobalah untuk tidak mempedulikannya yang sedang badmood.

Dia mungkin sedang berusaha untuk memperbaiki suasana hatinya, walaupun dengan cara yang sedikit ekstrim seperti berkata kasar. Tidak mengambil hati atas sikapnya juga perlu kamu lakukan agar gak terpengaruh badmood-nya.

3. Hindari melakukan interaksi saat rekan kerjamu sedang badmood

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat rekan kerjamu gak berhenti uring-uringan saat sedang badmood, padahal ada pekerjaan yang perlu kalian bahas dan diskusikan bersama, karena pekerjaan kalian yang saling berkaitan satu sama lain. Namun, jika kamu bisa tunda maka sebaiknya kamu tunda saja. Apalagi jika pekerjaan tersebut gak terlalu urgent atau segera di selesaikan. 

Kamu bisa melakukannya saat suasana hatinya sudh lebih baik atau saat badmood-nya sudah hilang. Sebab, berinteraksi saat dia sedang badmood juga tidak akan membantumu.

Ingatlah, dia saat ini sedang tidak bisa fokus pada pekerjaan. Jadi, jangan buang waktuku untuk melakukannya. Selain itu, mengurangi interaksi dengannya yang sedang badmood juga mengantisipasi agar kamu tidak terpengaruh badmood-nya tersebut.

4. Jika dia sudah kelewatan mengekspresikan badmood-nya dan menganggu konsentrasimu, katakanlah

ilustrasi mengajak bicara (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Memaklumi rekan kerja yang badmood memang perlu kamu lakukan namun jika dia mengekspresikannya secara wajar. Jika dia justru melakukannya secara berlebihan, maka katakanlah. Jangan membiarkannya, karena bisa saja selanjutnya dia akan semakin berekspresi yang lebih dibanding sebelumnya. 

Maka sebelum itu terjadi, biarkan dia tahu apa yang kamu rasakan akibat sikapnya yang sedang badmood tersebut. Ceritakan dengan jelas apa pengaruh dari suasana hatinya yang buruk tersebut kepadamu dan pekerjaanmu.

Katakan dengan sopan agar tidak menyinggung atau menyakiti hatinya. Jika perlu kamu bisa menawarkan nasihat kepadanya agar dia bisa merasa lebih baik. Mungkin saja nasihatmu bisa membuat badmood-nya menghilang, sehingga dia bisa bekerja kembali dan tidak menganggumu yang sedang bekerja. 

5. Pindah ruangan kerja agar kamu bisa fokus bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat mengajaknya berbicara dan ternyata itu tidak berhasil, kamu tidak perlu melanjutkannya. Berbicara dengan orang yang tidak bisa di ajak bicara hanya akan melelahkanmu saja, termasuk membuang-buang waktumu. Daripada kamu menjadi ikut emosi dan kesal karena reaksinya yang berlebihan saat diajak bicara, sebaiknya biarkan saja. 

Jangan sampai suasana hatimu menjadi buruk karena sikapnya tersebut. Jauh lebih baik kamu membiarkannya sendiri dan menghindari pertengkaran yang tidak berarti.

Sebaiknya kamu pindah ruangan kerja agar kamu bisa fokus bekerja. Misalnya, pindah ke ruangan meeting yang kosong. Namun, kamu perlu meminta izin kepada atasanmu saat menggunakan ruangan meeting tersebut. Kamu tetap harus mengikuti etika yang baik dan benar demi citra diri dan kariermu di tempat kerja. 

Menjaga konsentrasi dan fokus dalam bekerja perlu kamu lakukan agar pekerjaanmu dapat terselesaikan dengan baik dan maksimal. Oleh karena itu, kamu perlu piawai dan pandai dalam menyikapi distraksi yang mungkin terjadi saat sedang bekerja, salah satunya rekan kerja yang sedang badmood. Jangan sampai kamu terpengaruh suasana hatinya yang buruk, maka kamu bisa mengantisipasinya dengan melakukan lima tips di atas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team