Milenial dan gen Z saat ini masuk ke dalam golongan usia produktif. Generasi milenial sedang mendominasi dunia kerja, karena lebih berpengalaman. Sementara itu, generasi Z sebagai penerus mulai ikut mengambil peran. Kedua generasi ini merupakan calon pemimpin masa depan di semua industri perushaan.
Namun, Ron Cullimore menjelaskan dalam artikelnya di situs Manila Recruitment, milenial dan gen Z memiliki tekanan lebih besar yang membuat mereka rentan stres dan burnout. Adapun penyebabnya datang dari pengaruh politik, sosial, dan digital. Mereka mudah merasa jenuh saat dihadapkan dengan pekerjaan yang tidak menguntungkan.
Menanggapi isu itu, Evi C Waworuntu, Sandra J. R. Kainde, dan Deske W Mandagi dari Universitas Klabat merilis penelitian di laman jurnal akses terbuka, Society, pada Desember 2022. Dalam jurnal tersebut, ditemukan bahwa kepuasan kerja dan work life balance berpengaruh positif terhadap kinerja milenial dan gen Z. Bahkan, hasilnya cukup signifikan.
Istilah work life balance memiliki makna keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga tercapai kesejahteraan. Tentu hal itu menjadi dambaan tiap orang, mengingat ada hobi dan kehidupan sosial yang layak dinikmati. Milenial dan gen Z pun punya cara tersendiri untuk mencapai work life balance.