4 Trik Mengakali Pot Retak agar Tetap Bisa Digunakan

- Pot retak masih bisa digunakan dengan melapisi bagian dalamnya dengan plastik tebal untuk mencegah air dan tanah merembes keluar.
- Lem epoksi adalah solusi untuk memperbaiki retakan yang cukup terlihat, lalu memberi lapisan pelindung agar tampilan pot kembali rapi.
- Pot retak bisa diubah menjadi pot dalam atau inner pot, atau dimanfaatkan dalam sistem pot ganda sebagai penampung air berlebih.
Punya pot favorit yang tiba-tiba retak? Jangan buru-buru dibuang. Banyak orang langsung mengganti pot yang rusak, padahal pot retak masih bisa diselamatkan dan digunakan kembali dengan cara yang cerdas. Bahkan, beberapa trik sederhana bisa membuat pot lama terlihat seperti baru, atau setidaknya tetap berfungsi tanpa khawatir bocor.
Tak hanya menghemat uang, mengakali pot retak juga bisa jadi solusi kreatif yang ramah lingkungan. Apalagi kalau pot yang rusak punya nilai sentimental atau bentuk yang unik. Dengan sedikit usaha, kamu bisa memperpanjang umur pakainya dan tetap mempercantik sudut rumah atau taman. Yuk, intip empat trik mudah yang bisa kamu coba sendiri di rumah!
1. Lapisi bagian dalam pot dengan plastik tebal

Jika potmu mengalami retak kecil tapi masih mampu berdiri kokoh, solusi paling praktis adalah melapisi bagian dalamnya dengan plastik tebal. Plastik akan bertugas sebagai pelindung agar air dan tanah tidak merembes keluar melalui celah retakan. Kamu bisa menggunakan plastik bekas pupuk, kantong belanja tahan air, atau bahan sejenis yang kuat dan fleksibel.
Setelah dilapisi, pastikan kamu melubangi bagian bawah plastik sesuai lubang drainase pot agar air tetap bisa keluar dengan lancar. Trik ini sangat berguna untuk mempertahankan fungsi dasar pot tanpa perlu perbaikan permanen. Dengan begitu, kamu bisa terus menggunakan pot lama tanpa takut kebocoran, dan tanaman tetap mendapat sistem drainase yang baik.
2. Gunakan lem epoksi khusus untuk menambal retakan

Untuk retakan yang cukup terlihat tapi kamu ingin mempertahankan bentuk asli pot, lem epoksi adalah solusi yang bisa diandalkan. Jenis lem ini terdiri dari dua komponen yang, saat dicampurkan, akan menghasilkan perekat yang sangat kuat dan tahan air. Ini sangat ideal untuk pot dari keramik, semen, atau tanah liat yang mulai retak tapi belum hancur.
Kamu hanya perlu membersihkan bagian yang retak, lalu oleskan lem epoksi secara merata ke celah retakan. Ratakan permukaannya dan tunggu hingga kering sempurna—biasanya butuh waktu beberapa jam. Setelah kering, kamu bisa mengecat ulang atau memberi lapisan pelindung agar tampilan pot kembali rapi. Pot pun siap digunakan kembali dengan tampilan yang hampir seperti baru.
3. Alihkan fungsi jadi pot dalam (inner pot)

Kalau retakan pada pot terlalu besar untuk diperbaiki, jangan buru-buru dibuang. Kamu masih bisa mengalihfungsikannya menjadi pot dalam atau inner pot. Caranya, tanam tanaman seperti biasa ke dalam pot retak tersebut, lalu masukkan ke dalam pot lain yang lebih besar dan utuh yang berfungsi sebagai wadah luar.
Trik ini tak hanya menyelamatkan pot retak, tapi juga menambah nilai estetika karena kamu bisa memilih pot luar dengan desain menarik. Selain itu, jika pot luar tidak memiliki lubang, air berlebih dari pot dalam akan tertampung dan tidak merembes ke lantai. Ini juga sangat cocok untuk tanaman hias indoor yang perlu dijaga kelembapan dan kebersihan area sekitar.
4. Gunakan sebagai pot drainase tambahan (double pot system)

Pot yang sudah tak bisa dipakai sebagai pot utama bisa kamu manfaatkan dalam sistem pot ganda atau double pot system. Letakkan pot kecil berlubang di atas pot retak sebagai penampung air berlebih. Cara ini akan membuat air dari pot atas meresap ke pot bawah dan menjaga kelembapan tanah tanpa membuat akar tergenang.
Trik ini juga sangat cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan stabil seperti pakis, calathea, atau aglaonema. Selain tidak membuang pot lama, kamu justru menciptakan sistem tanam yang lebih cerdas dan ramah lingkungan. Pot retak pun tetap berguna, dan kamu tak perlu merasa bersalah karena membuang barang yang masih bisa dipakai.
Daripada buru-buru membuang pot yang retak, kenapa tidak mencoba sedikit trik cerdas untuk menghidupkannya kembali? Dengan kreativitas sederhana, kamu bisa memperpanjang umur pot, menghemat pengeluaran, dan menjaga lingkungan. Jadi, jangan anggap pot rusak sebagai akhir dari fungsi—melainkan awal dari ide baru yang lebih bijak dan berkelanjutan.