5 Barang di Kamar Mandi yang Harus Dibuang, Jadi Sarang Kuman

Kamar mandi adalah tempat yang paling sering digunakan di rumah, tetapi juga menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Banyak orang tidak menyadari bahwa barang yang disimpan di kamar mandi justru bisa menjadi sarang bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Padahal, menjaga kebersihan kamar mandi tidak cukup hanya dengan rutin membersihkannya, tetapi juga perlu memperhatikan barang-barang yang ada di dalamnya.
Barang yang sering digunakan sehari-hari bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jika tidak diganti atau dibersihkan secara rutin. Dari sikat gigi hingga handuk, ada benda yang sebaiknya segera dibuang atau diganti agar kamar mandi tetap higienis. Berikut ini lima barang di kamar mandi yang harus segera kamu periksa dan, jika perlu, dibuang agar tidak membahayakan kesehatan.
1. Sikat gigi yang sudah terlalu lama digunakan

Sikat gigi adalah benda yang setiap hari digunakan untuk membersihkan mulut, tetapi justru bisa menjadi sarang bakteri jika tidak diganti secara berkala. Sikat gigi yang sudah digunakan lebih dari tiga bulan bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan jamur, terutama jika disimpan di tempat yang lembap. Bahkan, bulu sikat yang sudah mulai rusak tidak hanya kurang efektif untuk membersihkan gigi, tetapi juga bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri.
Agar lebih higienis, sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali atau lebih cepat jika bulu sikatnya sudah mulai rusak. Selain itu, simpan sikat gigi di tempat yang kering dan terbuka agar tidak lembap. Jika memungkinkan, gunakan penutup kepala sikat gigi yang memiliki ventilasi agar tidak menimbulkan jamur.
2. Handuk yang jarang dicuci atau sudah terlalu lama dipakai

Handuk yang digunakan setiap hari untuk mengeringkan tubuh bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jika tidak dicuci secara rutin. Kelembapan yang tinggi di kamar mandi membuat handuk mudah menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri penyebab bau tak sedap serta berbagai penyakit kulit. Handuk yang sudah lama digunakan juga cenderung lebih kasar dan kurang efektif dalam menyerap air.
Untuk menjaga kebersihan, handuk sebaiknya dicuci minimal dua kali seminggu dan dijemur di tempat yang terkena sinar matahari langsung agar benar-benar kering. Jika handuk sudah terasa kasar atau mulai berbau meskipun sudah dicuci, itu tandanya handuk harus diganti dengan yang baru.
3. Spons mandi yang sudah mulai berlendir

Spons mandi memang berguna untuk membantu membersihkan tubuh dengan lebih maksimal, tetapi juga bisa menjadi sarang bakteri jika tidak dirawat dengan baik. Spons yang sering terkena air dan tidak dikeringkan dengan benar akan mudah menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Selain itu, sisa sabun dan sel kulit mati yang menempel di spons bisa menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak.
Jika spons mandi sudah berlendir, berbau, atau warnanya berubah, sebaiknya segera dibuang dan diganti dengan yang baru. Untuk memperpanjang umur spons, bilas dan peras spons hingga benar-benar bersih setelah digunakan, lalu jemur di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik agar cepat kering.
4. Sabun batangan yang sudah terlalu lama digunakan

Sabun batangan yang dibiarkan terlalu lama di kamar mandi bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri, terutama jika sering terkena air dan tidak sempat mengering. Sabun yang lembek dan berbau tidak sedap bisa menjadi tanda bahwa sabun tersebut sudah terkontaminasi bakteri. Selain itu, sabun yang sering digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga lain juga meningkatkan risiko penyebaran kuman.
Agar lebih higienis, gunakan sabun dalam wadah yang memiliki lubang drainase untuk menghindari penumpukan air. Jika memungkinkan, gunakan sabun cair yang lebih higienis karena tidak bersentuhan langsung dengan tangan atau permukaan yang lembap.
5. Botol sampo dan sabun cair yang berkerak

Botol sampo, sabun cair, atau produk perawatan tubuh lainnya sering kali dibiarkan begitu saja di kamar mandi tanpa pernah dibersihkan. Sisa produk yang menumpuk di sekitar tutup botol bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur. Selain itu, kelembapan kamar mandi membuat botol-botol ini mudah berjamur, terutama jika dibiarkan dalam keadaan basah.
Untuk menghindari penumpukan bakteri, botol produk perawatan tubuh sebaiknya dibersihkan secara berkala. Jika tutup botol sudah mulai berkerak atau ada tanda-tanda jamur, sebaiknya segera diganti atau dibersihkan dengan air hangat dan sabun.
Menjaga kebersihan kamar mandi bukan hanya soal membersihkan lantai dan dindingnya, tetapi juga memperhatikan barang-barang yang ada di dalamnya. Dengan rutin mengganti atau membersihkan barang-barang ini, kamar mandi akan tetap higienis dan bebas dari kuman yang bisa membahayakan kesehatan.