5 Tips Mudah Merawat Terarium untuk Pemula, Anti Ribet!

Terarium adalah replika ekosistem mini yang diletakkan di dalam wadah kaca. Di dalam terarium terdapat berbagai lapisan, mulai dari batu kerikil, tanah, atau media tanam. Ada juga beragam tanaman yang hidup di dalamnya sebagai penghuni utama terarium.
Kehadiran terarium menjadi tambahan dekorasi di dalam rumah atau menjadi hobi yang menyenangkan dan kreatif. Perawatan terarium dapat dikatakan mudah, tetapi juga bisa dibilang sulit bila ini kali pertama kamu mencoba hobi merawat terarium. Berikut beberapa tips mudah merawat terarium, khususnya bagi pemula.
1.Pilih tanaman yang tepat

Terdapat dua jenis terarium, yaitu terarium terbuka dan terarium tertutup. Untuk terarium tertutup, pilihlah tanaman yang cenderung menyukai kelembapan yang tinggi seperti lumut, paku-pakuan, atau tanaman karnivora mini. Sedangkan untuk terarium terbuka, kamu bisa memilih tanaman yang tahan kering dan membutuhkan sirkulasi udara. Contohnya sukulen, kaktus, atau tanaman herba mini.
Perhatikan ukuran wadah kaca yang kamu punya. Bila ukuran wadah kecil, maka pilihlah tanaman yang juga berukuran kecil. Pilih juga tanaman yang punya pertumbuhan yang lambat, sehingga tanaman gak memenuhi ruangan terarium dengan cepat.
Pastikan untuk meletakkan beberapa jenis tanaman ke dalam terarium. Hindari untuk memasukkan banyak tanaman yang membuat sirkulasi tanaman terganggu dan sulit bagi tanaman untuk tumbuh.
2.Letakkan di area yang teduh

Lokasi terarium menjadi hal yang penting supaya terarium dapat terus hidup dan tumbuh. Mayoritas tanaman terarium menyukai sinar matahari yang gak langsung. Sebagai dekorasi rumah, kamu bisa meletakkan terarium di area yang teduh, seperti area jendela.
Meskipun membutuhkan sinar matahari tak langsung, pastikan terarium terpapar cahaya matahari yang hangat, misalnya cahaya matahari pagi atau sore. Terkena cahaya matahari langsung di siang hari yang panas membuat permukaan daun tanaman menjadi terbakar.
Hindari juga meletakkan terarium di area yang terlalu kering atau terlalu lembab, seperti di dekat AC. Suhu ruangan di dalam rumah umumnya sudah cocok untuk tempat tinggal tanaman-tanaman terarium.
3.Lakukan pemangkasan dan pembersihan secara rutin

Meskipun pertumbuhan tanaman di dalam terarium tergolong lambat, tetapi terarium perlu dipangkas sesekali. Kenali terlebih dahulu kebutuhan pemangkasan setiap tanaman. Beberapa tanaman harus dipangkas untuk meningkatkan sirkulasi udara, mendorong pertumbuhan cabang baru, atau menjaga tampilan tetap rapi. Gunakan alat potong yang tajam untuk memangkas tanaman.
Selain pemangkasan, terarium juga perlu dibersihkan secara berkala. Misalnya dengan membersihkan permukaan wadah yang ditempeli debu. Pakai kuas lembut untuk membersihkan debu-debu yang hinggap pada daun tanaman, terutama bila kamu memelihara terarium terbuka.
Tak hanya debu, bersihkan uap-uap air yang menempel pada kaca. Di dalam terarium sering terjadi kondensasi yang mana meninggalkan residu air yang menempel pada wadah kaca. Untuk perawatan yang maksimal bersihkan terarium satu minggu sekali.
4.Berikan pupuk secara rutin

Tanaman-tanaman di dalam terarium tetap membutuhkan pupuk, tetapi dalam frekuensi yang jarang. Media tanam yang terdapat di dalam terarium cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan media tanam di dalam pot pada umumnya. Volume media tanam yang sedikit inilah membuat pemupukan harus tetap diberikan.
Pupuk yang dibutuhkan tanaman-tanaman terarium bergantung pada jenis tanaman. Umumnya pupuk yang mengandung nitrogen dan kalium bisa kamu berikan pada tanaman untuk pembentukan klorofil dan memperkuat dinding sel tanaman.
Jenis pupuk cair organik paling mudah diaplikasikan pada terarium. Kamu bisa memberikan pupuk cair sekaligus saat menyiram terarium. Ada juga pupuk kompos yang bisa kamu aplikasikan di sekitar tanaman. Selain menyuburkan, pupuk kompos juga membantu meningkatkan volume media tanam.
5.Buat drainase yang memadai

Drainase adalah kunci keberlangsungan kehidupan ekosistem dalam terarium. Diperlukan beberapa lapis drainase, agar akar tanaman dapat tumbuh, menyerap air, dan mencegah pembusukan.
Untuk lapisan paling bawah terarium, letakkan batu kerikil atau pecahan batu bata. Di atasnya, kamu bisa meletakkan kain sebagai pemisah antara drainase paling bawah dengan media tanam. Baru setelah itu kamu bisa menambahkam media tanam subur di atas kain.
Penentuan ketebalan drainase bergantung pada besar terarium, semakin besar terarium maka lapisan drainase dan media tanam bisa semakin tebal. Untuk mempermudah aliran air meresap, pastikan kamu melubangi wadah terarium di bagian bawah. Agar air gak mengendap di antara kerikil atau lapisan paling bawah drainase.
Bagi pemula, kamu sebaiknya fokus untuk merawat tanaman dari yang paling mudah. Mulailah dengan terarium terbuka, karena lebih mudah dikelola. Jangan terlalu sering memindahkan terarium agar tak mengganggun ekosistem di dalamnya untuk tumbuh.