Suka Berkebun? Hindari 7 Tanaman Invasif yang Bisa Mengancam Ekosistem

- Bambu, butterfly bush, dan English ivy termasuk tanaman invasif yang dapat merusak ekosistem alami.
- Japanese honeysuckle, purple loosestrife, dan privet Cina/Jepang juga memiliki pertumbuhan agresif yang mengganggu lingkungan sekitarnya.
- Tanaman periwinkle juga termasuk dalam daftar tanaman invasif yang dapat menggantikan tanaman lain dan memengaruhi ekosistem perairan.
Berkebun memang kegiatan yang menyenangkan, apalagi jika kamu bisa melihat tamanmu tumbuh subur dengan beragam tanaman cantik. Namun, tahukah kamu bahwa gak semua tanaman cocok untuk ditanam di lingkungan sekitar?
Beberapa tanaman yang tampak indah justru masuk dalam kategori invasif, yang berarti mereka bisa tumbuh terlalu cepat, mengambil nutrisi dari tanaman lain, dan bahkan mengganggu ekosistem alami. Tanaman invasif sering kali tidak memiliki predator alami, sehingga pertumbuhannya tak terkendali dan bisa menyebabkan masalah besar.
Sayangnya, beberapa tanaman ini masih dijual di pasaran tanpa peringatan yang jelas. Agar kamu gak sampai salah pilih, yuk kenali tujuh tanaman invasif yang sebaiknya dihindari saat berkebun!
1. Pohon bambu

Bambu sering digunakan sebagai tanaman hias atau pagar alami karena bentuknya yang elegan dan kemampuannya untuk tumbuh cepat. Namun, menurut USDA National Invasive Species Information Center, spesies seperti golden bamboo (Phyllostachys aurea) adalah tanaman invasif yang bisa menyebabkan masalah serius.
Akarnya dapat menjalar hingga lebih dari 6 meter dari titik awal, membuatnya sulit dikendalikan. Kalau gak rutin dipangkas, pohon bambu dapat mengambil alih kebunmu dan bahkan merusak struktur bangunan di sekitarnya.
2. Butterfly bush

Meskipun namanya “butterfly bush” (Buddleja davidii) terdengar menarik karena diyakini menarik kupu-kupu, ternyata tanaman ini gak sebaik yang dikira. Menurut Charles van Rees, seorang ilmuwan konservasi, tanaman ini lebih seperti “junk food” bagi kupu-kupu, yakni memberikan energi instan tapi gak memberikan nutrisi jangka panjang. Selain itu, butterfly bush dapat menggantikan tanaman asli yang lebih bermanfaat bagi ekosistem lokal.
3. English ivy

English ivy (Hedera helix) sering digunakan sebagai tanaman rambat untuk memperindah dinding dan pagar. Namun, tanaman ini sebenarnya dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaat.
Menurut Brody Hall, seorang ahli hortikultura, English ivy dapat mencekik pohon besar dan menggantikan tanaman asli yang penting bagi ekosistem. Selain itu, tanaman ini juga dapat menyebabkan iritasi kulit pada manusia dan menjadi tempat berkembangnya hama.
4. Japanese honeysuckle

Japanese honeysuckle (Lonicera japonica) memang memiliki bunga yang wangi dan menarik, tapi pertumbuhannya sangat agresif. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 9 meter dan membentuk jaringan akar yang kuat, membuatnya sulit dikendalikan. Menurut Vera Kutsenko, seorang pecinta alam dan pendiri Neverland, Japanese honeysuckle bisa dengan cepat mengambil alih kebun dan membunuh tanaman lain di sekitarnya dengan membentuk lapisan tebal yang menghalangi sinar matahari.
5. Purple loosestrife

Tanaman berbunga ungu ini terlihat indah, tapi sebenarnya termasuk dalam daftar tanaman invasif di hampir seluruh Amerika Serikat. Purple loosestrife (Lythrum salicaria) dapat menggantikan tanaman asli di daerah basah seperti tepi sungai dan rawa, mengurangi keanekaragaman hayati. Menurut penelitian USDA, tanaman ini juga bisa berdampak negatif pada populasi burung dan kupu-kupu karena mengurangi jumlah tanaman inang yang mereka butuhkan.
6. Chinese dan Japanese privet

Privet Cina (Ligustrum sinense) dan privet Jepang (Ligustrum japonicum) sering digunakan sebagai pagar hidup karena mudah dirawat dan tumbuh cepat. Namun menurut van Rees, tanaman ini telah menyebabkan kerusakan serius pada habitat hutan di Amerika Serikat bagian tenggara. Privet ini membentuk semak-semak lebat yang menggantikan tanaman asli, mengurangi ruang hidup bagi satwa liar, dan mengubah keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
7. Periwinkle

Tanaman periwinkle (Vinca minor) sering dijual sebagai tanaman penutup tanah yang cantik. Namun, tanaman ini sangat agresif dan dapat membentuk hamparan tebal yang menggantikan tanaman lain. Menurut Buffalo-Niagara Gardening, periwinkle juga dapat memengaruhi ekosistem perairan dengan mengubah pergerakan air dan menghambat pertumbuhan tanaman asli yang lebih bermanfaat.
Mengenali tanaman invasif adalah langkah penting bagi siapa saja yang suka berkebun dan ingin menjaga keseimbangan ekosistem. Sebelum membeli tanaman baru, ada baiknya kamu mencari tahu apakah tanaman tersebut berpotensi mengganggu lingkungan sekitarnya.
Dengan memilih tanaman asli yang ramah lingkungan, kamu bukan hanya menjaga keindahan taman, tapi juga membantu melestarikan keanekaragaman hayati. Jadi, sudah siap berkebun dengan lebih bijak?