Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Pakaian yang Kelunturan Jangan Langsung Dibuang

ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Kelunturan biasanya terjadi jika kamu mencampur pakaian berwarna kalem dengan pakaian berwarna mencolok ketika mencucinya. Seharusnya, kedua warna pakaian tersebut dicuci secara terpisah supaya tidak ada pakaian putih, krem, atau warna kalem lainnya yang terkena noda berwarna terang seperti merah dan hijau. Proses mencuci memang menjadi lebih ribet dengan pemisahan warna, tetapi membuatnya lebih awet.

Kalaupun pakaianmu telanjur kelunturan, membuangnya juga bukan satu-satunya cara. Bahkan membuang pakaian yang kainnya masih kuat tidak dianjurkan, karena menambah sampah yang gak mudah diurai di alam. Walaupun kamu mampu membeli pakaian baru, berikut enam alasan pakaian yang kelunturan perlu dipertahankan.

1. Nodanya masih dapat dihilangkan

ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau kamu cermat ketika mengeluarkan cucian dari mesin cuci atau saat menjemurnya, pakaian yang kelunturan akan segera ketahuan. Warna aslinya menjadi belang-belang oleh warna lain. Lebih cepat noda akibat kelunturan diketahui, lebih mudah pula untuk menghilangkannya dan membuat warna asli pakaian kembali sempurna.

Jika pakaian yang kelunturan masih basah, dirimu dapat segera merendamnya kembali dalam larutan detergen sesuai petunjuk waktunya. Tanpa menggunakan air hangat pun, warna dari pakaian lain yang menempel bisa hilang dalam sekali cuci. Namun, kalau pakaian yang kelunturan dijemur dulu sampai kering memang lebih sulit buat membersihkannya.

Kamu dapat mencoba beberapa cara pembersihan seperti dengan memanfaatkan jeruk nipis atau belimbing wuluh. Iris dan gosokkan salah satu bahan tersebut ke pakaian yang kelunturan. Sikat perlahan-lahan sampai nodanya memudar. Biarkan setengah jam sebelum kamu mencucinya dengan detergen.

Dapat pula kamu membeli produk penghilang noda luntur yang tersedia dengan harga mulai belasan ribu rupiah, tergantung merek serta ukuran kemasan. Kamu bisa membelinya secara online atau di toko perlengkapan laundry.

2. Pakaian bepergian dijadikan pakaian rumahan

ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mencuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau berbagai cara untuk menghilangkan noda luntur gak berhasil dengan baik, bukan berarti pakaian itu tidak bisa dikenakan lagi. Jika kamu malu memakainya di luar rumah, gunakan saja ketika dirimu beraktivitas di dalam rumah.

Pakaian yang kelunturan hanya berkurang sisi keindahan warnanya. Namun, dari segi kekuatan bahan dan jahitan bahkan kenyamanannya ketika dikenakan masih sama saja. Pakaian ini juga bisa digunakan saat kegiatanmu berpotensi kotor-kotoran. Seperti mengikuti kerja bakti di lingkungan tempat tinggal atau dirimu gemar melukis.

Mengenakan pakaian ini lebih baik daripada pakaian baru menjadi sama kotornya karena berbagai noda. Pakaian untuk di rumah atau kegiatan kotor-kotoran gak perlu bagus-bagus. Terpenting masih memenuhi fungsi utamanya sebagai pelindung tubuh. 

3. Sama dengan kamu membuang uang seharga pakaian tersebut

ilustrasi membeli pakaian (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi membeli pakaian (pexels.com/RDNE Stock project)

Berapa pun harga pakaian yang kelunturan, membuangnya sebelum benar-benar gak bisa dipakai lagi sama dengan pemborosan. Pakaian yang kelunturan memang terlihat gak sebagus sebelumnya. Kamu menjadi tidak berpikir panjang untuk membuangnya.

Namun, coba ingat-ingat berapa uang yang mesti dirimu keluarkan buat membelinya. Lalu bayangkan uang itu ada di tempat sampah di depan pagar rumahmu. Misalnya, pakaian seharga Rp100 ribu, yakin kamu bisa membiarkan selembar uang merah itu di tempat sampah depan rumah dan diambil orang lain begitu saja?

Bukannya pelit, tapi hidup memang perlu perhitungan. Bila setiap pakaian yang kelunturan berakhir di tempat sampah, dirimu membuang-buang uang cukup banyak. Bersikaplah lebih masuk akal agar secara keseluruhan pengeluaranmu terkendali. Sebab, bila satu pakaian dibuang, kamu pasti seketika ingin membelinya lagi sebagai gantinya.

4. Menghargai orang yang membelikanmu pakaian itu

ilustrasi dibelikan pakaian (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi dibelikan pakaian (pexels.com/Sam Lion)

Beberapa pakaian yang ada di lemarimu barangkali pemberian orang. Ada pakaian yang merupakan oleh-oleh atau hadiah ulang tahun. Lebih dari selembar kain yang digunting sesuai pola, dijahit, kemudian dijual; pakaian itu merupakan bukti rasa sayang orang lain padamu.

Apa pun merek dan berapa pun harga pakaian itu, orang lain tidak akan memberikannya secara cuma-cuma untukmu jika ia gak peduli. Bahkan terkadang demi seseorang bisa membelikanmu pakaian, dia menahan keinginan berbelanja buat dirinya sendiri. Ia memprioritaskan kamu.

Hargailah pemberian itu tak hanya dengan ucapan terima kasih saat dirimu menerimanya pertama kali. Namun, juga dengan merawatnya sebaik mungkin. Bila pun tanpa sengaja pakaian itu kelunturan, jangan menyia-nyiakannya dengan melemparnya ke tempat sampah. Kamu gak tahu betapa sulit seseorang menabung sebagian gajinya dan memilih-milih pakaian yang cocok untukmu.

5. Bisa ditutupi dengan outer

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Designecologist)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Designecologist)

Outer punya banyak fungsi. Tidak sekadar agar penampilanmu lebih keren atau kamu lebih hangat karena pakai baju dobel. Dengan menambahkan outer baik berupa jaket, blazer, atau kardigan, noda luntur pada pakaian yang dijadikan inner menjadi tak terlihat.

Apalagi noda warna lain hanya di bagian tertentu. Misalnya, di lengan atau bagian punggung. Bagian depan pakaian masih bersih. Cukup kamu memakai outer, orang-orang di sekitarmu tidak ada yang tahu kalau sebenarnya kaus atau kemejamu belang-belang.

Penampilanmu makin keren dengan outer. Pakaian yang kelunturan pun tetap terpakai. Pandai-pandai saja memilih outer yang sesuai dengan pakaianmu yang kelunturan dan acaranya. Kalau pakaian yang kelunturan berupa lengan panjang dan cuma di bagian punggungnya, dirimu dapat memilih vest sebagai luaran.

6. Jika percaya diri, kenakan saja seperti biasa

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Monstera Production)

Berpakaian kembali pada kepercayaan dirimu. Kalau kamu gak suka mengenakan pakaian dobel-dobel seperti menambahkan outer, kenakan pakaian yang kelunturan itu seperti biasa.

Begitu banyak orang juga pasti pernah mengalami hal serupa. Mereka maklum saja melihat warna pakaianmu yang ternoda. Paling-paling mereka hanya sedikit bertanya tanpa maksud mengejek. Apalagi noda lunturnya tidak seberapa.

Tanpa kelunturan pakaian lain ketika mencucinya pun, suatu pakaian bisa terkena noda tinta atau makanan dan minuman yang sulit dihilangkan. Pun terkadang banyaknya noda luntur pada pakaian justru bisa membuatnya terlihat lebih unik.

Bila ada teman bertanya kenapa kaus putihmu belang-belang dan kamu bilang memang modelnya begitu, mungkin saja ia memercayainya. Selama kamu percaya diri, mengenakan pakaian apa pun bisa terlihat bagus.

Memperpanjang usia pakaian baik buat menekan pengeluaranmu, menghargai orang yang membelikannya, serta bagian dari upaya menjaga lingkungan. Sayang jika pakaian yang kain dan jahitannya masih kuat dibuang begitu saja hanya karena kelunturan. Terapkan enam tips di atas dan ke depan kamu perlu lebih berhati-hati saat mencuci.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us