Sprei adalah kain yang digunakan untuk melapisi kasur. Fungsinya tentu untuk membuat tidur terasa lebih nyaman karena bahan sprei cenderung lembut. Kain sprei yang besar terkadang membuat kita malas mencucinya.
Padahal, mencuci sprei tidak sesulit itu asalkan kita tahu caranya. Lantas, bagaimana cara mencuci sprei yang benar? Coba deh kalian terapkan sederet tips ini agar kualitas kain tetap terjaga.
Mungkin banyak orang menganggap bahwa tahap ini sangat merepotkan. Padahal mencuci sprei dan baju bersamaan bisa merusak kualitas bahan sprei, lho. Ukuran sprei yang panjang dan bahannya yang lebut akan mudah terlilit dengan pakaian lain.
Terutama jika kamu mencucinya dengan jeans, beludru atau bahan lain yang lebih kasar. Selain itu, jangan mencuci sprei dengan kecepatan tinggi seperti pakaian lain, gunakan saja kecepatan sedang.
Banyak yang mengira bahwa merendam sprei dengan air panas dapat menghilangkan kuman. Hal tersebut memang benar adanya, namun warna sprei akan lebih cepat pudar. Maka dari itu, gunakan saja air biasa atau hangat kuku.
Jika ingin masih ragu kumannya belum hilang, kamu bisa mencampurkan cairan antiseptik atau menggunakan deterjen yang ada kandungan antibakteri. Jangan lupa juga setrika sprei setelah dicuci untuk membantu menghilangkan kuman.
Berapa kali kamu mencuci sprei dalam sebulan? Apakah hanya sekali? Padahal kita menggunakan tempat tidur setiap hari selama 6-8 jam sehari untuk tidur. Tentunya keringat akan menempel pada sprei. Belum lagi kalau kita sering makan di kasur, siapa tahu banyak remahan yang menyelip.
Idealnya, kita mengganti sprei 1 kali seminggu. Sprei yang kotor bisa menjadi sarang tungau dan menyebabkan gatal-gatal di kulit. Supaya makin afdol, kamu bisa memvakum dan menyemprotkan cairan anti tungau setelah mencuci sprei.
Deterjen cair adalah jenis deterjen terbaik untuk mencuci sprei. Sifatnya yang lebih lembut lebih aman untuk sprei. Deterjen cair juga lebih mudah menyatu dengan air, sehingga tidak akan ada residu deterjen yang menempel.
Selain itu, hindari menggunakan produk pemutih karena warnanya bisa memudar. Kotoran di sprei sebenarnya mudah hilang hanya dengan deterjen saja, asalkan kamu rajin mencucinya.
Jika ada noda yang yang menempel di sprei, sebaiknya dihilangkan dulu sebelum dicuci. Misalnya noda kopi, kuah makanan, tinta, atau darah. Kamu bisa menyikatnya pelan-pelan dengan sikat gigi berbulu halus.
Khusus untuk noda darah atau tinta yang sudah mengering bisa dicoba dengan lemon atau baking soda. Maka dari itu, untuk menghindari noda yang sulit hilang, langsung cuci sprei saat baru terkena noda.
Walaupun bisa cepat kering, menjemur sprei langsung terkena terik matahari tidak baik, lho. Lama-lama warna sprei akan cepat pudar. Selain itu, jika terlalu kering bisa membuat kain cepat rusak.
Lebih baik, berilah penutup di atas jemuran agar sprei hanya terkena hangat matahari dan angin-anginnya saja. Walaupun keringnya lebih lama, namun itulah cara terbaik untuk menjaga kualitas sprei.
Jangan malas mencuci sprei supaya tidak menjadi sarang bakteri. Tidur di sprei yang kotor bisa meningkatkan risiko penyakit kulit. Jangan lupa terapkan cara di atas agar sprei tetap awet dan warnanya tidak luntur!