Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Ampuh Menghentikan Kucing Pipis di Luar Litter Box

ilustrasi litter box kucing (freepik.com/wirestock)

Memelihara kucing memang menyenangkan, tapi ada saja tantangan yang bikin pusing, salah satunya saat si meong pipis di luar litter box. Masalah ini sering bikin pemilik bingung, apalagi kalau noda pipisnya sulit dihilangkan.

Sebelum kamu marah, perlu diingat bahwa kucing bukan sengaja berperilaku buruk, lho. Biasanya ini terjadi karena alasan tertentu, seperti masalah kesehatan atau rasa gak nyaman. Nah, berikut adalah tujuh cara ampuh untuk menghentikan kebiasaan ini dan bikin si meong kembali pakai litter box.

1. Periksa kesehatan kucing ke dokter hewan

ilustrasi dokter hewan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah memeriksa kesehatan kucing ke dokter hewan. Masalah seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau diabetes bisa menjadi penyebab utama kucing pipis sembarangan.

Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan apakah ini masalah medis atau perilaku. Kalau ternyata ada gangguan kesehatan, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.

2. Bersihkan area yang terkena pipis dengan tuntas

ilustrasi litter box (freepik.com/freepik)

Kucing cenderung kembali ke tempat yang berbau pipis mereka. Jadi, pastikan kamu membersihkan area tersebut dengan benar, ya.

Gunakan pembersih berbahan enzim untuk menghilangkan bau hingga tuntas. Hindari produk pembersih berbahan amonia karena baunya mirip dengan urine kucing dan malah bisa menarik mereka untuk pipis lagi di tempat yang sama.

3. Sediakan lebih banyak litter box

ilustrasi litter box (pexels.com/Nicholas Fu)

Kalau kamu punya lebih dari satu kucing, aturan dasarnya adalah menyediakan satu litter box per kucing ditambah satu ekstra. Jadi, kalau kamu punya dua kucing, minimal harus ada tiga litter box di rumah.

Hal ini untuk memastikan setiap kucing merasa punya ‘privasi’ saat ingin buang air. Letakkan litter box di lokasi berbeda agar kucing punya lebih banyak pilihan.

4. Pilih lokasi litter box yang nyaman

ilustrasi litter box (pexels.com/Nadiye Odabaşı)

Lokasi litter box sangat memengaruhi kenyamanan kucing. Hindari meletakkannya di tempat yang berisik, seperti dekat mesin cuci atau dapur.

Kucing suka tempat yang tenang dan jauh dari gangguan. Kalau kucing sering pipis di satu area tertentu, coba letakkan litter box di sana dulu, lalu perlahan pindahkan ke tempat yang lebih sesuai.

5. Gunakan jenis litter yang disukai kucing

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Feyza Yıldırım)

Gak semua kucing cocok dengan jenis litter yang sama. Beberapa kucing lebih suka litter yang berbahan halus dan gak beraroma, sementara yang lain mungkin punya preferensi berbeda.

Kalau kamu baru mengganti jenis litter, sediakan juga litter lama agar kucing punya opsi. Biasanya, kucing lebih nyaman dengan litter yang sudah familiar.

6. Kurangi stres pada kucing

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/小和尚 温柔的)

Kucing sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Kehadiran tamu, suara bising, atau bahkan perubahan letak furnitur bisa membuat mereka stres. Stres ini sering memicu perilaku seperti pipis sembarangan.

Untuk mengatasinya, berikan lingkungan yang tenang dan gunakan produk penenang seperti diffuser feromon khusus kucing. Jika stresnya parah, konsultasikan dengan dokter hewan.

7. Rutin membersihkan litter box

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/NADER AYMAN)

Litter box yang kotor bisa bikin kucing ogah menggunakannya. Pastikan kamu rutin membersihkan kotoran setiap hari dan mengganti litter sepenuhnya setiap 1-2 minggu. Kucing adalah hewan yang sangat bersih, jadi mereka akan lebih suka litter box yang juga bersih dan gak bau.

Mengatasi kucing yang pipis di luar litter box memang butuh kesabaran dan perhatian ekstra. Ingat, kucing gak melakukannya karena nakal, tapi karena ada alasan tertentu.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa membantu si meong kembali nyaman menggunakan litter box. Kalau masalah ini terus berlanjut, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter hewan tentang masalah ini. Tetap sabar, ya!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us