Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Memasukkan Aksi Ramah Lingkungan dalam Rutinitas Pembersihan

ilustrasi menggunakan kain pembersih (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menggunakan kain pembersih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita berjuang melawan kotoran dan kuman setiap harinya dari aktivitas membersihkan pakaian, piring, meja dapur, furnitur, jendela, dan lain-lain. Namun, sadarkah kamu bahwa aktivitas tersebut ternyata dapat berkontribusi pada kerusakan lingkungan?

Untungnya, kamu hanya perlu melakukan beberapa perubahan sederhana pada rutinitas pembersihan untuk membantu mencegah kerusakan lingkungan. Berikut adalah tujuh hal yang bisa kamu lakukan.

1. Ganti kemasan pembersih dengan botol kaca

ilustrasi botol kaca kosong (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi botol kaca kosong (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pilih produk pembersih yang dikemas dalam wadah kaca, bukan plastik. Jika tidak berhasil menemukannya, maka cukup beli wadah kaca saja yang tersedia di pasaran. Pastikan wadah yang dipilih sesuatu dengan fungsi produk pembersih. Misalnya, pilih wadah yang memiliki semprotan untuk produk pembersih kaca.

Menghindari wadah plastik tidak hanya mengurangi penggunaan plastik dan jejak karbon, tetapi juga dapat mengurangi biaya dari waktu ke waktu. Kamu hanya perlu membayar satu kali untuk wadah kaca dan berikutnya hanya membeli produk pembersih isi ulang.

2. Segarkan rumah dengan bahan alami

ilustrasi minyak esensial jeruk (pexels.com/doTERRA International, LLC)
ilustrasi minyak esensial jeruk (pexels.com/doTERRA International, LLC)

Daripada membeli penyegar udara yang mengandung bahan kimia dan sering kali dikemas dalam kemasan plastik, lebih baik untuk menjaga agar rumah tetap segar dengan bahan alami. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan kulit jeruk.

Masukkan kulit jeruk ke dalam panci berisi air panas dan didihkan dengan api kecil. Uap akan melepaskan minyak alami dari kulitnya dan mengembun di tutup panci. Cairan yang jatuh dari tutup panci inilah yang bisa kamu gunakan sebagai pengharum ruangan.

3. Pilih kain pembersih yang dapat digunakan kembali

ilustrasi menggunakan kain pembersih (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menggunakan kain pembersih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk membuat rutinitas pembersihan lebih ramah lingkungan, ganti handuk kertas atau tisu dengan produk yang dapat digunakan kembali. Dalam hal ini, kain mikro fiber bekerja sangat baik untuk memoles permukaan dan menjebak kotoran atau debu. Selain itu, kain ini juga cenderung lebih cepat kering. Jika anggaranmu terbatas, kamu bisa memanfaatkan seprei, sarung bantal, atau kaos oblong yang sudah tak terpakai lagi untuk dijadikan kain lap.

4. Buat larutan pembersih rumahan

ilustrasi bahan yang terkandung dalam skincare (pexels.com/@karolina-grabowska)
ilustrasi bahan yang terkandung dalam skincare (pexels.com/@karolina-grabowska)

Ada banyak produk rumah tangga umum yang dapat kamu gunakan sebagai pengganti pembersih berbahan kimia. Kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang sudah ada di dapur, seperti soda kue, cuka putih, garam, dan lemon.

Campurkan air dan cuka untuk membuat larutan pembersih alami yang dapat digunakan untuk membersihkan jendela, bahan stainless steel dan bagian dalam kulkas. Untuk membersihkan lantai kayu keras, campurkan air hangat, cuka, dan beberapa tetes minyak esensial favoritmu, agar mendapatkan lantai yang bersih dan wangi.

5. Beralih ke deterjen yang ramah lingkungan

ilustrasi memasukkan detergen ke mesin cuci (pexels.com/@rodnae-prod)
ilustrasi memasukkan detergen ke mesin cuci (pexels.com/@rodnae-prod)

Detergen pakaian jika terus-menerus digunakan dapat merusak lingkungan dan pakaian. Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah beralih ke detergen ramah lingkungan yang bebas dari pewarna dan pewangi buatan. Selain itu, pastikan untuk memeriksa label bahan kimia yang berpotensi berbahaya, seperti formaldehida, fosfat, dan dioksin. Kamu juga bisa menggunakan cuka putih encer sebagai pelembut dan menghilangkan bau pakaian.

6. Gunakan kembali sikat gigi bekas

ilustrasi sikat gigi (pexels.com/Castorly Stock)
ilustrasi sikat gigi (pexels.com/Castorly Stock)

Alih-alih membuang sikat gigi bekas, simpan untuk membersihkan permukaan di sekitar rumah. Sikat ini dapat membersihkan tempat yang sulit dijangkau, seperti sol sepatu, garis net di antara ubin, area sekitar tepi bak dan keran, debu yang membandel pada ventilasi udara dan noda kecil pada permadani atau karpet. Pastikan untuk menyimpan sikat gigi bekas ini bersama dengan produk pembersih untuk mencegah tidak sengaja terpakai saat menggosok gigi. 

7. Beralih ke spons alami

ilustrasi spons ramah lingkungan (pexels.com/Meruyert Gonullu)
ilustrasi spons ramah lingkungan (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Spons kebanyakan terbuat dari bahan sintetis, sehingga harus dibuang ke tempat sampah setelah beberapa minggu digunakan. Untuk solusi yang lebih berkelanjutan, beralihlah ke spons yang terbuat dari bahan alami yang mudah terurai seperti spons laut, kapas, serabut kelapa atau selulosa. Ini berfungsi sama baiknya dengan spons konvensional tetapi dapat dijadikan kompos di akhir masa pakainya.

Kita semua dapat membantu membuat perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi lebih ramah terhadap dunia di sekitar kita. Dengan mempraktikkan tujuh hal di atas, maka kamu sudah berkontribusi untuk melindungi bumi yang kita tempati. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us