5 Alasan Merawat Tanaman Bisa Menyehatkan Jiwa, Bukan Cuma Hobi
- Merawat tanaman dapat mengurangi stress dan kecemasan dengan menurunkan kadar kortisol, hormon penyebab stress.
- Proses merawat tanaman meningkatkan rasa bahagia dan kesejahteraan psikologis, serta membantu otak melepaskan hormon dopamin.
- Kehadiran tanaman di ruang kerja dapat membantu meningkatkan fokus hingga 15% dan mengelola emosi negatif seperti rasa marah dan cemas berlebihan.
Hidup di kota dengan ritme cepat, polusi, beban pekerjaan serta tekanan dari atasan maupun lingkungan rumah yang berat, mampu membuat banyak orang rentan terkena stress. Belum lagi, sesi kumpul keluarga yang seringkali menanyakan pertanyaan kapan nikah dan sejenisnya yang otomatis membuat otak semakin berkelana. Itulah kenapa, tren merawat tanaman baik tanaman indoor maupun outdoor belakangan ini tengah naik daun. Merawat tanaman tidak hanya demi estetika. Akan tetapi, juga untuk menyehatkan jiwa. Kamu penasaran kenapa bisa begitu? Ini dia lima alasan kenapa merawat tanaman bisa menyehatkan jiwa yang diambil dari jurnal penelitian!
1. Mengurangi stress dan kecemasan
Pernah merasa lebih tenang setelah menghabiskan waktu untuk sekadar merapikan daun atau menyiram tanaman? Ternyata itu bukanlah sugesti belaka. Studi menuliskan jika merawat tanaman mampu menurunkan kadar kortisol, hormon yang menyebabkan stress, sehingga pikiran jadi lebih rileks.
Bukti studi yang mendukung hal tersebut berasal dari penelitian salah seorang profesor dari University of Hyogo di Jepang. Masahiro Toyoda (2019) dalam jurnal artikelnya yang berjudul Potential of a Small Indoor Plant on the Desk for Reducing Office Workers' Stress, membuktikan bahwa menatap dan merawat tanaman dengan durasi tiga menit saja, mampu menurunkan tingkat stress secara signifikan, khususnya pada pekerja kantoran yang rentan terkena stress. Hal ini karena merawat tanaman membantu kita untuk fokus pada hal-hal sederhana dan alami, jauh dari tekanan layar dan notifikasi.
2. Meningkatkan rasa bahagia
Merawat tanaman adalah bentuk caring behavior, yang mana kita merawat makhluk hidup lain. Proses interaksi ini memicu rasa dihargai dan dibutuhkan, sehingga muncul perasaan senang. Selain itu, rutinitas menyiram tanaman dan memindahkan tanaman ke pot baru juga membantu otak untuk melepaskan hormon dopamin yang membantu membuat nuansa hati lebih stabil.
Menariknya, sebuah penelitian dari Bringslimark et al. (2009) yang berjudul The Psychological Benefits of Indoor Plants: A Critical Review of the Experimental Literature dan dimuat dalam Journal of Environmental Psychology juga menegaskan bahwa merawat tanaman dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis. Selain itu, juga menciptakan rasa bahagia karena menciptakan hubungan positif antara manusia dan alam.
3. Membantu fokus dan konsentrasi
Tanaman tidak hanya mempercantik meja kerja, tetapi juga terbukti mampu untuk meningkatkan level konsentrasi. Dilansir University of Exeter, kehadiran tanaman di ruang kerja mampu meningkatkan fokus hingga 15%. Jadi, untuk kamu yang sering merasa jenuh saat WFH (Work from Home), coba taruh satu pot kecil tanaman di meja kerjamu. Lalu, untuk kamu yang WFO (Work from Office) bisa mencobanya juga ya!
Namun, pastikan tanaman yang kamu bawa tidak mengganggu rekan kerja serta diperbolehkan oleh atasan kamu. Jangan sampai nekat membawa tanaman di pot besar setelah membaca artikel ini, karena bisa membatasi ruang gerak kamu dan rekan kerja lain. Cukup tanaman kecil yang bisa kamu taruh di atas meja, seperti kaktus dan sirih gading, jangan nekat membawa pohon beringin ya!
4. Membantu mengelola emosi negatif
Merawat tanaman mempunyai pola aktifitas yang berulang, seperti menyiram dan memangkas daun. Hal tersebut mampu untuk membuat pikiran menjadi lebih tenang. Aktifitas ini mirip dengan teknik mindfulness, yang membantu kita untuk lepas dari emosi negatif, seperti rasa marah dan juga cemas berlebihan.
5. Membantu merasa terkoneksi dengan alam
Hidup di kota besar membuat banyak orang kehilangan sentuhan dengan alam. Merawat tanaman mampu membantu menghadirkan nuansa hijau di rumah. Sehingga, tercipta rasa keterhubungan atau koneksi kembali dengan alam. Konsep ini seringkali dikenal dengan konsep biophilia, yang artinya dorongan alami manusia untuk dekat dengan alam.
Debucquet et al. (2022) dalam jurnal artikelnya yang berjudul Bringing Nature into Private Urban Housing: Environmental, Social and Food Connections for Urban Resilience juga menegaskan bahwa menghadirkan unsur hijau di rumah, apartemen, dan sejenisnya, berkontribusi dalam membantu manusia untuk kembali terkoneksi dengan alam. Jadi, tidak ada salahnya kalian mulai mencoba untuk menghadirkan tanaman yang mudah dirawat untuk membantu menciptakan koneksi kembali antara kamu dengan alam.
Nah, ternyata merawat tanaman bukan hanya sekadar hobi dan estetika saja. Akan tetapi, juga sebagai sarana bagi kalian untuk menyehatkan jiwa. Lalu, untuk kamu yang belum memiliki tanaman di rumah, mungkin ini saatnya bagi kamu untuk mencoba memiliki dan merawat tanaman. Selain itu, untuk kamu yang sering merasa jenuh ketika WFO, boleh dicoba untuk membawa tanaman kecil sebagai dekorasi meja kantor kalian, siapa tahu bisa mengurangi tekanan stress akibat pekerjaan yang menumpuk. Yang terakhir, jangan lupa share artikel ini, ya! Supaya semakin banyak pembaca yang mendapatkan solusi dan terinspirasi untuk mencoba merawat tanaman dan terhindar dari stress tekanan pekerjaan serta lingkungan.
