5 Ciri Desain Interior Urban, untuk Rumah Lahan Terbatas

2. Mendorong fungsionalitas  

ilustrasi rak buku built-in pada ruang kerja (pexels/karl solano)

Karena ruang yang terbatas di wilayah perkotaan, interior dengan gaya urban akan lebih mengutamakan fungsi. Tak jarang beberapa furnitur atau dekorasi dalam interior gaya urban memiliki banyak fungsi, misalnya meja kopi dengan bentuk unik yang dapat menjadi meja sekaligus berkontribusi terhadap tampilan ruangan. Bahkan saat ini sudah marak perabotan yang dilengkapi dengan teknologi seperti lampu yang terintegrasi dengan wi-fi. 

Fungsionalitas dalam rumah dapat dimaksimalkan dengan memilih furnitur dan peralatan yang sesuai dengan ruang dan mampu memberikan banyak fungsi. Contohnya laci penyimpanan yang digabungkan dengan tangga atau bawah tempat tidur. Bisa juga dengan menciptakan feature wall berupa rak buku built-in di ruang kerja, sehingga sekaligus dapat menjadi sudut baca. Dengan begitu, ruangan menjadi lebih praktis dan fungsional, barang juga jadi lebih rapi dan tidak berserakan. 

Baca Juga: 3 Cara Menerapkan Gaya Desain Interior Minimalis yang Praktis

3. Mengusung daya tarik estetika

ilustrasi ruangan dengan lukisan besar (pexels/max rahubovskiy)

Suasana perkotaan yang bebas, dan individualis melahirkan karakter yang kreatif namun minimalis. Begitu pula daya tarik estetika pada desain interior gaya urban yang tak tentu dan bebas. Dalam interior gaya urban kamu bisa menemukan bentuk perabot simetris hingga geometrik, gaya vintage hingga futuristik, juga warna cool tone hingga warm tone.

Desain interior dengan gaya urban dapat menciptakan tampilan dan nuansa yang bergaya namun tetap sederhana dengan variasi gabungan daya tarik estetika dari gaya interior yang ada. Daya tarik estetika ini bisa diwujudkan dengan pemilihan warna-warna netral dengan aksen berani. Kamu juga bisa menambahkan statement pada ruangan berupa karpet bermotif, karya seni berukuran besar, atau ornamen DIY yang mampu memberikan daya tarik orang lain dan menggambarkan kepribadian kamu.

4. Menonjolkan pencahayaan sebagai fitur desain 

ilustrasi ruangan dengan penataan cahaya tugas dan dekorasi (pexels/max rahubovskiy)

Tak jarang kita temui jendela pada rumah apartemen atau loft memiliki ukuran jendela kaya yang besar, sehingga pada siang hari cahaya alami akan membanjiri ruangan. Sedang pada malam hari, pencahayaan dapat diterapkan dengan membaginya menjadi tiga fungsi yaitu lampu ambient, aksen, dan tugas. Dengan demikian, pencahayaan tak hanya berfungsi sebagai pencahayaan, namun bisa juga menjadi bagian dari elemen dekorasi.

Misalnya, menggabungkan lampu ambient dengan lampu tugas, selain hemat listrik hal ini bisa memaksimalkan fungsi dari pencahayaan itu sendiri. Jadi selain memberikan drama pada ruangan, lampu juga bisa menerangi ruangan saat kamu berkegiatan seperti memasak atau membaca buku.

Selain itu, jika kamu memiliki dekorasi karya seni atau lukisan pada ruangan, maka kamu harus menambahkan lampu aksen agar dekorasimu tetap terlihat menarik perhatian meski pada malam hari.  

5. Memanfaatkan bahan material industri 

ilustrasi lampu dekorasi yang terbuat dari pipa besi (unsplash/gerrie van der walt)

Ciri terakhir dari desain interior gaya urban adalah penggunaan design feature fungsional yang dibuat dari pipa dan balok serta bahan furnitur dan dekorasi dengan sentuhan industrial seperti logam dan baja. Banyak pula menampilkan dinding atau lantai beton juga bata ekspos dengan tambahan tekstur alami berupa kayu. Hal ini dikarenakan konsep urban yang muncul pada abad revolusi yang senang mengubah gudang penyimpanan menjadi tempat tinggal. 

Interior gaya urban memang salah satu yang paling fleksibel di antara gaya interior lainnya. Kamu bisa mengeksplorasi dan menyeimbangkan gaya interior sesuai keinginanmu. Tidak perlu takut karena gaya urban menawarkan gaya bebas tanpa aturan yang saklek, apakah kamu tertarik?

Baca Juga: 5 Tips Dekorasi Interior Ruang Tamu yang Minimalis, Bikin Tambah Betah