9 Ragam Desain Lampu Tripod untuk Lantai dan Meja

Dengan kurungan besi sebagai lampshade-nya, bohlam lampu berkaki tiga ini jadi tampak lebih simetris dan menarik. Tingginya pun hanya setara dengan kursi atau sofa, bisa dipakai untuk ruangan yang temanya lesehan. 

Jika ingin dibikin lebih tinggi, lampu bisa ditumpangkan pada stool atau meja. Mudah, kok penataannya. Tergantung kreasi kita saja sebagai pengguna dan penghuni ruangan. 

Lampu ini karya seorang seniman independen yang mendaur ulang lampu gantung lawas. Ia menyulapnya jadi lampu berkaki tiga dengan menambahkan kaki kayu yang ramping. 

Kapnya dicat dan diberi finishing lacquer yang mengkilap hingga terlihat mewah dan baru. Varian bohlamnya pun dipilih yang klasik, bohlam Edison namanya. Tersedia di berbagai marketplace, kok. 

Lampshade ini mirip dengan lipatan payung di gelas cocktail atau kipas kertas yang sering kita bikin saat masih kecil, gak sih? Ada beberapa desainer yang memang mengembangkannya jadi kap lampu. Mulai dari Oscar Piccolo sampai Mads Caprani. 

Desain kap ini bisa disatukan dengan beragam macam desain kaki. Salah satunya tripod dengan detail lengkungan berikut. Kesannya jadi antik kalau begini. 

Lampu tripod macam ini sering kita lihat di studio foto. Coverage lampunya memang jauh lebih luas, ditambah fitur kaki ramping yang mudah dilipat. Maklum tujuan sejatinya untuk kebutuhan fotografi, mudah dipindah, disimpan, dan level kecerahannya tinggi. 

Dipakai untuk ruangan pun bukan masalah, kok. Ideal diposisikan di ruang tengah yang cenderung lebih luas. 

Lampu tripod yang unik ini adalah karya seorang seniman indie di balik brand Hammer & Chisel Design Co. Ia menggunakan bekas lampu panggung yang dipugar kembali dan diberi kaki kayu baru. 

Ala-ala properti fotografer tahun 1930an. Temanya tak hanya antik, tetapi industrial. Bakal serasi diletakkan di ruangan yang banyak menggunakan perabot kayu dan semen ekspos. 

Lampu lantai bernama Tripode dari jenama Santa & Cole ini memiliki bentuk yang basic, tetapi membuatnya sangat versatile dan timeless. Ketiga kakinya ramping dengan besar yang sama dan simetris, menopang kap yang juga gak neko-neko.

Pilihan warnanya pun menarik, mulai dari natural white, hitam, sampai warna terracotta yang menawan. Mau diletakkan di ruang apa saja tetap cantik. 

​Lampu Tripod karya Hvidt & Mølgaard didesain pertama tahun 1953 dan terbuat dari baja yang dicat dan diberi finishing lacquer sehingga warnanya mulus. Selain detail kuningan di beberapa bagiannya, desain kakinya juga unik. 

Perpaduan antara bola pemberat di satu kaki, dan tambahan dua kaki segitiga sebagai penyeimbangnya. Selain model lampu lantai begini, mereka juga merilis versi lampu mejanya.  

Sedang mencari lampu antik, tapi yang sans detail ukiran berlebihan? Lampu Pie de Salón dari desainer Jaume Sans berikut adalah kerajinan yang ideal buatmu.

Ia mengusung tema mid century modern dengan detail lapisan kulit di bagian tiang chrome-nya. Bagian kapnya pun tak banyak ornamen, hanya berupa kain kuat polos yang tersedia dalam delapan pilihan warna earthy. 

Isamu Noguchi adalah seorang seniman dan pemahat yang dikenal lewat lampu Akari. Lampu ini mengadopsi bentuk lampion tradisional Jepang yang dibuat dari kerangka besi dan kertas dari pohon mulbery. 

Selain digantung, lampu Akari juga ada yang didesain untuk diletakkan di lantai atau meja dengan tiga kaki seperti ini. Benar-benar inovatif. Sampai sekarang desain-desain lampu dan karya Noguchi diabadikan di museum dan beberapa diproduksi massal untuk khalayak umum.

Lampu tripod bisa jadi buruanmu berikutnya untuk merombak ruangan atau rumah. Condong naksir ke desain nomor berapa, nih?