Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Terdapat beragam pupuk dalam dunia pertanian. Mulai dari pupuk kimia sampai dengan pupuk organik. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos yang dihasilkan dari proses alami pelapukan berbagai bahan-bahan organik.
Pupuk kompos punya banyak manfaat bagi pertanian, baik pertanian skala besar maupun rumah tangga. Kompos dapat dijadikan suplemen untuk meningkatkan kualitas tanah dan percepatan masa panen. Berikut beberapa manfaat membuat kompos di rumah.
1. Mengurangi food waste dan limbah rumah tangga
ilustrasi sayur-sayuran (pexels.com/kampus) Dalam skala rumah tangga, pengomposan sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik. Luas kebun yang tidak terlalu luas dapat terpenuhi dari limbah organik dapur rumah tangga. Mulai dari bonggol potongan sayur, rumput dan dedaunan, hingga kertas yang tidak terpakai.
Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga terutama sampah makanan, maka kapasitas food waste dalam skala rumah dapat berkurang. Kapasitas sampah yang terbuang dan menumpuk di TPA juga berkurang.
2. Memperbaiki kualitas tanah
ilustrasi media tanam (pexels.com/greta-hoffman) Seiring waktu, tanah atau media tanam akan terus terdegradasi dan kehilangan mikroorganisme penting di dalamnya. Belum lagi penggunaan pestisida yang menyebabkan residu jatuh. Akibatnya, mikroorganisme penting dalam tanah menjadi cepat mati dan tanah menjadi kering.
Kompos organik mengandung mulsa yang mampu menarik organisme untuk melembabkan struktur tanah. Kualitas tanah sangat penting bagi pertanian untuk menjaga produktivitas tanaman. Semakin bagus kualitas tanah, maka tanah akan menyimpan cadangan air dengan lebih baik.
Baca Juga: 5 Benda Organik di Rumah yang Tidak Bisa Dibuat Kompos
3. Menutrisi tanaman dengan pupuk organik
ilustrasi berkebun (pexels.com/greta-hoffman) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selain menjaga kualitas tanah, kompos sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Terutama bagi akar yang menopang kehidupan tanaman. Unsur hara yang ada dalam media tanam akan diserap oleh akar.
Melalui akar, nutrisi tanaman dapat tersalurkan pada seluruh bagian biologis tanaman. Tanaman yang mendapat nutrisi yang cukup akan menghasilkan buah dan sayur yang lebih lebat, matang, dan berkualitas. Tentu ini sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi manusia.
4. Salah satu gaya hidup berkelanjutan
ilustrasi berkebun (pexels.com/greta-hoffman) Mengompos jadi cara alami untuk mendaur ulang dari tanah menjadi kembali tanah. Sayuran dan buah yang kita tanam berasal dan tumbuh berkat tanah. Kemudian sayuran dan buah yang layak makan kita konsumsi, sisa-sisa sayuran dan makanan bisa diuraikan menjadi kompos lewat proses pengomposan.
Mengompos di rumah juga bisa jadi cara menerapkan zero waste lifstyle atau gaya hidup bebas sampah. Dimana gaya hidup ini bertujuan meminimalkan limbah dan sampah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Sehingga kita dapat menjalani hidup yang bekelanjutan dan menyeimbangkan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Baca Juga: 5 Manfaat Kulit Jeruk untuk Tanaman, Bisa Jadi Pupuk Kompos Lho