TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Zero Waste di Kantor dan Sekolah, Yuk Go Green!

Terapkan gaya hidup ramah lingkungan demi masa depan

ilustrasi rapat (pexels.com/divinetechygirl)

Gaya hidup minim limbah dan sampah sudah hampir menjalari berbagai aspek kehidupan. Mulai dari di sekitar rumah, tempat umum, hingga lingkungan kantor dan sekolah. Zero waste lifestyle punya dampak yang positif bagi lingkungan hidup bila dipraktikkan dengan baik dan benar.

Lingkungan sekolah dan kantor jadi tempat yang tepat untuk menerapkan gaya hidup zero limbah. Dimulai dari sekolah, para siswa bisa belajar menghemat energi dan mengurangi polusi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi sampah di sekolah maupun di kantor.

1. Tambahkan tempat sampah khusus kertas

ilustrasi sampah kertas (pexels.com/shvets-production)

Di tempat umum seperti jalan umum, stasiun, hingga sekolah biasanya terdapat tempat sampah yang dibagi ke dalam tiga golongan yaitu jenis tempat sampah organik, non-organik, dan anorganik.

Pembagian ketiga jenis sampah tersebut sudah benar. Namun, di sekolah atau di kantor, umumnya banyak menggunakan bahan bermaterial kertas, baik itu dari tulis menulis, cetak dokumen, atau kertas ujian. Hampir setiap sekolah dan kantor memiliki limbah kertas.

Menambahkan jenis tempat sampah khusus kertas bisa jadi solusi untuk mendaur ulang limbah kertas. Kertas yang sudah tak terpakai bisa didaur ulang kembali menjadi kertas baru atau menjadi tambahan bahan pembuat pupuk kompos.

Baca Juga: 9 Tips Zero Waste Cooking Supaya Dapurmu Zero Limbah

2. Rawat barang-barang elektronik

ilustrasi alat printer (pexels.com/george-milton)

Limbah elektronik bisa didapat dari barang-barang elektronik, mulai dari remot AC, proyektor, hingga peralatan mencetak dokumen seperti printer. Barang-barang elektronik tersebut memang sebagian dapat didaur ulang. 

Sayangnya, sebagian besar sampah elektronik hanya terbuang begitu saja dan mencemari lingkungan. Ditambah, terdapat bahan kimia berbahaya di dalam komposisi material peralatan elektronik.

Merawat barang-barang elektronik jadi salah satu cara memperpanjang daya guna barang-barang tersebut. Misalnya menggunakan tinta asli saat mencetak teks agar printer tidak cepat rusak. Ganti peralatan yang menghabiskan banyak energi dengan beralih ke lampu LED. 

3. Sediakan galon atau water fountain

ilustrasi kegiatan belajar mengajar (pexels.com/katerina-holmes)

Air minum menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Daripada membeli air mineral dalam kemasan botol plastik, membawa tumbler sendiri dinilai lebih bijak. Selain itu, membawa tumbler juga mencegah pemakaian plastik sekali pakai.

Sekarang ini, banyak pihak sekolah dan kampus yang galon atau water fontain di spot-spot khusus di sekitar gedung. Ini memudahkan siswa mengisi ulang air dalam tumbler yang dibawanya.

4. Pilih peralatan refill

ilustrasi siswa belajar (pexels.com/gustavo-fring)

Spidol dan bolpoin adalah alat tulis yang cepat habis. Pilihan terbaik untuk melengkapi peralatan tulis adalah membeli dalam bentuk isi ulang.

Jika satu bolpoin bisa menghasilkan dua jenis sampah plastik, yaitu bagian luar bolpoin dan plastik isian tinta. Maka isi tinta bolpoin refill hanya menghasilkan satu jenis sampah karena bagian luar bolpoin dapat digunakan berkali-kali.

Membeli produk isi ulang lebih ramah lingkungan karena jumlah sampah yang ditimbulkan lebih sedikit. Dan juga, memilih produk refill lebih hemat daripada harus membeli peralatan baru.

Baca Juga: 5 Tips Zero Waste untuk Perawatan Bayi, Orangtua Wajib Tahu!

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya