TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta tentang Urban Farming, Sudah Tahu Belum?

Siapa saja bisa berkebun!

inhabitat.com

Kamu mungkin sudah gak asing dengan istilah "urban farming" atau pertanian kota. Urban farming merupakan konsep menyulap lahan perkotaan yang terbatas seperti tempat tinggal (balkon, atap, atau lahan pekarangan), pinggir jalan, bahkan tepi sungai menjadi tempat berkebun yang produktif.

Dalam sistem urban farming, semua proses praktik budidaya, mulai dari penanaman bibit hingga panen dan distribusi hasil bisa dilakukan di dalam kota. Wah, menarik bukan? Tunggu apa lagi, yuk intip beberapa fakta mengenai urban farming berikut!

1. Urban farming ternyata banyak jenisnya!

actionforclimate.deqp.go.th

Dikutip dari laman simplicable.com dan online.aurora.edu, ada banyak jenis urban farming yang bisa kamu coba. Beberapa diantaranya adalah vertikultur, taman dinding, taman rooftop, hidroponik, akuaponik, pertanian indoor (indoor farming), rumah kaca (greenhouse), kebun komunitas (community garden), dan masih banyak lagi. Selain itu, skala urban farming pun bervariasi, mulai dari skala rumah tangga hingga skala komersial.

Baca Juga: 5 Fakta Tabulampot, Metode Bertanam Buah dalam Pot yang Bisa Kamu Coba

2. Urban farming berkontribusi mengatasi masalah kelaparan

globalcitizen.org

Situs fao.org menyebut bahwa ada sekitar 200 juta petani urban farming di dunia yang mampu menyuplai makanan ke 700 juta orang, yaitu sekitar 12 persen populasi dunia. Laman tersebut juga menyebutkan bahwa urban farming menyediakan 30 persen konsumsi sayuran di Kathmandu, 50 persen di Karachi, dan 85 persen di Shanghai.

Di negara-negara berkembang, komoditas urban farming seperti buah, sayuran, babi, dan unggas mampu memenuhi 10-40 persen kebutuhan gizi keluarga di perkotaan. Dengan begitu, urban farming sebenarnya berperan besar bagi ketahanan pangan di perkotaan.

3. Urban farming bisa membantu menurunkan suhu di sekitarnya

99percentinvisible.org

Mengalokasikan lebih banyak ruang kota untuk menanam tanaman benar-benar bisa mengurangi suhu di kota. Dalam sebuah studi di Cardiff University pada tahun 2007, keberadaan taman rooftop dan taman dinding vertikal bisa menurunkan suhu udara di sekitarnya secara signifikan. Semakin luas area hijau yang dibuat, semakin besar efek pendinginan yang dihasilkan.

4. Urban farming membantu mengurangi polusi udara di perkotaan

independent.co.uk

Situs swiha.edu menyebut bahwa urban farming dapat meningkatkan kualitas udara di dekat sumber polusi udara. Laman tersebut juga menjelaskan bahwa dalam skala lebih besar, urban farming berkontribusi melawan perubahan iklim.

Ruang hijau di perkotaan pada dasarnya bisa mengurangi polusi karena tanaman menyerap karbon dan gas-gas rumah kaca, terang laman greentumble.com.

5. Menambah estetika lingkungan di sekitarnya

yesmagazine.org

Kebun tanaman yang diasosiasikan dengan urban farming menyediakan manfaat estetika untuk lingkungan di sekitarnya, terang laman fao.org. Dengan urban farming, lingkungan perkotaan yang sebelumnya gersang dan kumuh bisa kamu sulap menjadi hijau dan cantik.

Manfaat lain yang mungkin bisa diharapkan dari urban farming yaitu pengembangan wisata hijau (green tourism) atau pembentukan cagar budaya di wilayah perkotaan.

6. Keterbatasan lahan sering menjadi kendala utama

blog.ub.ac.id

Karena dilakukan di wilayah perkotaan, kekurangan lahan seringkali menjadi kendala utama urban farming. Gak sedikit warga perkotaan yang akan mengatakan mereka mau bertani kalau mereka punya akses ke lahan luas. Meski begitu, kamu sebenarnya tetap bisa melakukan urban farming secara vertikal, misalnya dengan metode vertikultur.

Baca Juga: 5 Dampak Positif dari Berkebun, Bagus untuk Kesehatan Mental 

Verified Writer

Rivandi Pranandita Putra

Mencari proofread skripsi/tesis/jurnal ilmiah? IG: @mollyproofread

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya