TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahan Rajut: Karakteristik, Teknik Pembuatan hingga Pemanfaatan

Sering digunakan untuk berbagai kebutuhan fashion

Ilustrasi memakai bahan rajut (pexels.com/Miriam Alonso)

Tentunya kamu cukup familier dengan busana atau berbagai jenis fashion menggunakan bahan rajut. Jenis kain ini sampai sekarang memang masih menjadi andalan. Pasalnya, selain untuk mendukung penampilan yang makin trendi, tapi juga memberi kenyamanan untuk pemakainya.

Lalu seperti apa sih bahan rajut? Bagaimana karakteristik hingga pemanfaatannya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Seperti apa bahan rajut?

Merajut Sebuah Syal dengan Dua Pen. (Unsplash.com/luandesign)

Bahan rajut dibuat dengan benang yang disusun hingga membentuk jeratan. Mulanya benang akan dikaitkan dan saling disambungkan hingga terbentuk susunan yang kuat. Jadi gak heran jika bahan rajut bisa tahan lama dan awet.

Proses pembuatannya, pada prinsipnya bisa dibuat dengan cara dirajut manual menggunakan tangan atau handmade. Tapi bisa juga dibuat menggunakan mesin khusus rajut yang sudah diproduksi secara massal.

2. Karakteristik bahan rajut

Ilustrasi merajut (pixabay.com/Bob_Dmyt)

Bahan rajut memiliki karakteristik tersendiri yang perlu kamu tahu. Teksturnya sangat lembut dan nyaman di kulit. Semua kalangan juga cocok mengenakan bahan rajut, baik yang muda sampai tua karena modelnya banyak.

Biasanya density atau kepadatan bahan rajut mulai dari light (single knit/rajut tunggal) sampai yang heavy (double knit/rajut ganda). Semakin tinggi density-nya, akan semakin bagus dan tebal kainnya.

Perlu kamu tahu juga bahwa bahan rajut punya elastisitas yang membuatnya nyaman dipakai. Pasalnya, mudah ditarik karena adanya loop-loop antar rajutan benang. Selain itu jenis kain ini juga tidak mudah kusut.

Baca Juga: Kain Crinkle: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

3. Teknik pembuatan bahan rajut

ilustrasi bahan rajut (pexels.com/Isabelle Taylor)

Proses pembuatan bahan rajut khususnya yang menggunakan mesin, mengenal dua teknik yaitu weft knitting dan warp knitting. Apa perbedaan antara keduanya? Simak ulasannya di bawah ini.

Weft knitting

Teknik ini juga sering disebut rajut pakan. Tipe rajutannya dikerjakan sesuai arah lebar kain atau arah horizontal. Dalam rajut pakan ini sendiri ada juga yang namanya rajut pakan datar dan rajut pakan bundar.

Warp knitting

Teknik ini juga disebut rajut lusi yang merupakan tipe rajutan kain yang dikerjakan sesuai dengan arah panjang kain atau vertikal. Prosesnya benang akan masuk naik turun melintasi benang yang posisinya memanjang untuk membentuk sebuah kain.

4. Pemanfaatan bahan rajut

Ilustrasi memakai bahan rajut (Unsplash.com/matthewye)

Banyak sekali jenis kebutuhan fashion yang memanfaatkan bahan rajut. Paling sering kamu jumpai tentu untuk busana atau pakaian hingga aksesorinya. Lalu kira-kira bahan rajut biasa dibuat apa saja sih? Berikut di antaranya:

  • Sweater: Pasalnya bahan rajut bisa menghangatkan dan bisa dibuat model sweater o neck, v neck sampai turtleneck.
  • Cardigan: Ada yang dibuat dengan lengan panjang, menggunakan dan tanpa kancing dengan gaya yang formal sampai kasual.
  • Vest rajut: Tak kalah menarik juga, bahan rajut juga bisa dibuat vest dengan kerah berbentuk v. Bisa dipakai dengan gaya kasual sampai semi formal.
  • Syal: Bahan rajut juga bisa untuk aksesori seperti syal yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh.
  • Topi: Bahan rajut juga bisa dibuat menjadi topi berbentuk kupluk atau beanie hat yang biasa menghalau udara dingin.
  • Tas: Bahan rajut juga sering dimanfaatkan untuk berbagai jenis tas, mulai dari tote bag, backpack, rucksack sampai sling bag.
  • Sepatu: Ada juga sepatu yang dibuat dari bahan rajut. Tentu akan membuat tampilan pemakainya terkesan unik dan menarik.

Baca Juga: Kain Brokat: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya