ilustrasi sarang semut rangrang (wikimedia.org/World Imaging)
Semut rangrang yang dibudidayakan akan menghasilkan kroto atau telur semut. Nah, kroto inilah yang menjadi pakan bagi ternak, misalnya burung atau ikan. Nutrisi kroto juga cukup lengkap dan dapat membuat pertumbuhan hewan ternak menjadi lebih cepat. Menurut Indra Wicaksono, mahasiswa sekaligus ketua tim peneliti dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, pelet kroto sangat bagus untuk pertumbuhan ikan karnivor.
Well, dengan segudang manfaatnya bagi hewan ternak, kamu gak akan rugi kalau mau membudidayakan semut rangrang. Simak langkahnya di bawah ini!
- Secara alami, semut rangrang sering membangun sarangnya di atas pohon. Namun, untuk budidaya, kamu bisa mengembangbiakkan semut-semut tersebut di dalam wadah paralon, plastik, kayu, akuarium, atau stoples.
- Ukuran paralon, stoples, dan tempat dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan lupa basahi media tersebut dan berikan wadah berisi air di bagian bawah paralon.
- Nah, bagaimana mencari bibitnya? Kamu bisa mendapatkannya di alam atau pohon yang sudah ada sarang semutnya. Masukkan semut-semut tersebut ke dalam wadah yang telah dibuat sebelumnya.
- Kendati jarang, kamu bisa mendapatkan semut-semut indukan di toko penjual pakan ternak. Biasanya, mereka juga menjual kroto dan mungkin saja mau membagikan indukan semutnya.
- Berikan semut makanan sesuai dengan habitat aslinya. Di alam liar, semut rangrang dapat memangsa serangga kecil.
- Nah, semut-semut dewasa akan membentuk habitat baru dan mereka akan memelihara telurnya. Kamu bisa memanen kroto atau telur-telur tersebut dengan hati-hati.
Untuk mendapatkan pembeli, kamu bisa pasarkan kroto melalui toko online. Bahkan, kamu bisa menawarkan telur rangrang tersebut ke komunitas pencinta burung kicau atau peternak ikan. Secara umum, ternak semut rangrang masih dianggap sebagai peluang usaha yang minim modal. Nah, itu dia cara budidaya semut rangrang. Jadi, bagaimana? Gak ada salahnya dicoba sebagai usaha sampingan, bukan?