Bawang daun adalah jenis sayuran yang banyak dimanfaatkan sebagai campuran makanan seperti, sup, soto, martabak, dan lainnya. Tak hanya berfungsi menambah keindahan sajiannya, tapi juga memiliki kandung serat, vitamin C, kalsium, kalium, hingga asam folat.
Syarat tumbuhnya pun gak rumit, karena bisa dibudidayakan hingga menghasilkan panen melimpah, baik di dataran rendah maupun tinggi. Berikut lima cara menanam bawang daun dari biji yang mudah dilakukan sendiri.
Biji tanaman bawang daun bisa kamu dapatkan dengan membelinya di toko pertanian. Selanjutnya, biji ditanam dalam media semai berupa pot atau polybag yang diisi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang, komposisinya 1:1. Aduk kedua bahan tersebut sampai tercampur rata.
Satu lubang semai sebaiknya diisi 1-2 biji saja. Tutup kembali dengan tanah secara tipis, lalu siram air secukupnya untuk melembapkan tanah. Tunggu beberapa hari sampai biji bertumbuh tunas dan berdaun 2-3 helai yang selanjutnya bisa menjadi bibit siap tanam.
Sambil menunggu proses penyemaian biji selesai, kamu bisa menyiapkan media tanam bawang daunnya. Masukkan campuran tanah subur, pupuk, dan arang sekam dengan komposisi 2:1:1 ke dalam pot atau polybag yang berukuran 15 cm x 30 cm. Aduk semua media tanamnya sampai tercampur rata, lalu diamkan terlebih dulu selama 1 minggu.
Namun, jika tidak ada arang sekam, cukup gunakan tanah gembur dan pupuk kandang dengan komposisinya 2:1. Lalu, masukkan ke dalam pot tanaman yang memiliki volume 5 kg. Sebab, bawang daun membutuhkan ruang yang dalam selama proses pertumbuhan berlangsung.
Buat lubang di media tanamnya sedalam 10 cm, lepaskan bibit dari media semai dengan hati-hati supaya akarnya tidak rusak sebelum penanaman. Kemudian, pindahkan ke lubang tanam, dan tutup kembali bagian umbinya dengan tanah, sambil sedikit ditekan agar tanahnya menempel kuat pada akar dan umbinya.
Setelah tahap menanam bibit selesai, sirami media tanam bawang daun dengan air, upayakan agar media tanam tidak kekeringan maupun terlalu tergenang. Kemudian, pilih lokasi tanam di tempat yang sejuk, letakkan bibit bawang daun di lokasi yang cukup mendapatkan sinar matahari, agar pertumbuhannya baik.
Tanaman bawang daun membutuhkan asupan air yang cukup, maka penyiraman sebaiknya rutin dilakukan setiap pagi dan sore. Namun, jika kamu menanamnya di musim kemarau, penyiraman bisa ditambahkan menjadi 3 kali dalam sehari. Untuk pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 4 minggu. Lalu, pemupukan berikutnya di usia tanaman 8 minggu. Pemberian pupuk cukup dengan menaburkannya pada area sekitar pangkal batang tanaman.
Pencegahan hama dan penyakit juga tetap perlu diperhatikan, agar hasil panen melimpah dan bawang daunnya berkualitas. Dengan rutin membersihkan area tanam, bisa menjadi solusi agar hama dan penyakit tidak menyerang. Apabila ditemukan tanaman yang mulai membusuk atau kondisinya tidak sehat, sebaiknya segera dipotong, supaya tidak menghambat pertumbuhan tanaman lainnya.
Tanaman bawang daun memasuki masa penan pada umur 2,5 bulan sejak kamu menanam bibitnya. Untuk menjaga kesegaran bawang daunnya, lakukan pemanenan pada pagi atau sore hari, di saat matahari sudah tidak terik. Sehingga, hasil panennya juga tidak mudah layu.
Cara memanennya yaitu, dengan mencabut seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya. Anakan dari tanaman juga masih bisa ditanam kembali, kamu pilih saja yang kondisinya sehat dan besar. Panenlah bawang daun yang sudah matang, cirinya bisa kamu amati jumlah daunnya banyak di satu bibitnya. Kemudian, bagian atas daunnya berwarna hijau tua, segar dan teksturnya sedikit keras. Sedangkan, warna bagian bawah dari daunnya mulai menguning.
Cukupi persediaan kebutuhan dapurmu dengan menanam bawang daun sendiri di rumah. Cara menanamnya yang mudah dan sederhana, pasti bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk para pemula. Dengan rutin merawatnya, tanaman akan subur dan rumpun daunnya pun besar.