Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rumah ramah disabilitas (unsplash.com/Marcus A)

Berdasarkan data dari Biru Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah penyandang disabilitas di Tanah Air mencapai 22,5 juta atau sekitar 8,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk membuat ruang yang mudah diakses para disabilitas sangat diperlukan.

Tidak harus dengan merenovasi seluruh rumah, kok. Cukup memastikan berkurangnya area risiko jatuh atau terpeleset dan memudahkan akses kursi roda bisa menjadi langkah awal. Supaya semakin jelas, kamu bisa simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Mengganti knop pintu dengan tuas atau tombol otomatis

ilustrasi tombol pintu otomatis (labeluk.com)

Jarang disadari, faktanya knop pintu bisa jadi penghalang bagi mereka yang sulit menggenggam serta memutar knop. Kalau begini, ada baiknya mengganti knop dengan tuas pintu.

Meski cara ini lebih umum dipakai pada gedung komersial, tapi ide memakai tombol pintu otomatis dapat menjadi cara memudahkan kawan disabilitas. Sayangnya, pintu otomatis seperti ini cukup menguras kantong. Tapi, kalau memang sangat berguna untuk kawan disabilitas, maka tidak ada salahnya mulai menabung untuk membelinya, 'kan? 

2. Tambahkan pegangan tangan pada tangga

ilustrasi kawan tunanetra menuruni tangga (pexels.com/Eren)

Jika kamu memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas, namun memerlukan sedikit bantuan, maka kamu dapat menambahkan pegangan tangan tambah di bagian tangga. Sebaiknya letakkan pegangan tangan itu di kedua sisi tangga, ya.

Selain itu, disarankan untuk menggunakan pegangan tambahan di luar batas tangga dari bawah ke atas. Cara ini bisa membuat dia memiliki waktu untuk mempersiapkan cengkeraman tangan sebelum menaiki atau menuruni tangga. Dengan begitu, tubuh dan pikiran dia jadi lebih waspada.

3. Dapur yang ramah kawan disabilitas

ilustrasi dapur ramah disabilitas (pexels.com/Marcus A)

Menyiapkan makanan merupakan cara untuk hidup lebih mandiri. Nah, kamu bisa membuat dapur sebagai bagian rumah yang mudah diakses oleh teman dengan gangguan mobilitas atau orang tua.

Kamu bisa mengganti beberapa peralatan dapur dengan alat yang lebih mudah digunakan sahabat dengan kursi roda atau alat bantu jalan. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan tinggi rendahnya peralatan dapur dengan kawan disabilitas yang menggunakan kursi roda supaya nyaman saat beraktivitas.

4. Gunakan lantai atau karpet yang tidak licin dan terlalu empuk

ilustrasi rumah ramah disabilitas (unsplash.com/Marcus A)

Menginjak karpet yang empuk dan lembut tentu terasa sangat nyaman. Sayangnya, hal ini justru menjadi kendala bagi kawan yang memakai kursi roda atau alat bantu jalan. Namun jika melepaskan karpet, lantai keramik juga berpotensi licin yang membahayakan kawan disabilitas.

Kalau kamu menginginkan tetap ada karpet di rumah, ada baiknya pilih karpet yang tidak licin dan terlalu empuk. Selain itu, kamu juga bisa memoles ubin keramik atau kayu keras dengan vinil sehingga jadi tidak terlalu licin dan mempunyai daya cengkeraman tinggi. 

5. Lebarkan pintu untuk mempermudah akses keluar masuk

ilustrasi pintu akses disabilitas (bestvacuumresource.com)

Pintu yang terlalu sempit bisa menjadi salah satu hambatan bagi kawan disabilitas untuk bergerak di rumah. Jika ingin membuat rumah lebih ramah disabilitas, kamu bisa memulainya dengan melebarkan pintu supaya mempermudah akses mereka.

Sayangnya, memperluas lebar pintu merupakan proses yang tidak murah dan mudah. Kalau begini, kamu tetap perlu membantunya ketika ingin keluar atau masuk pintu sambil menabung untuk merenovasi pintu. Semangat, ya!

Dengan melakukan beberapa adaptasi kecil seperti di atas, kamu dapat membuat rumah jadi lebih nyaman bagi kawan disabilitas. Dengan menciptakan rumah yang ramah disabilitas, lingkungan jadi terasa aman dan menyenangkan, 'kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team