Cara Budidaya Ginseng di Rumah, Bisa Dijadikan Hobi Baru

Yuk, dicoba!

Sudah lama ginseng dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan. Laporan yang diterbitkan dalam Indian Journal of Urology pada 2012 menyatakan bahwa ginseng sudah dimanfaatkan sejak era China Kuno (3500—2600 SM). Bahkan, kala itu ginseng sudah diyakini bisa mengatasi disfungsi ereksi oleh masyarakat Tiongkok di zaman dinasti kuno.

Nah, kita pun bisa membudidayakan ginseng di lahan yang terbatas, lho. Kalau penasaran dengan cara budidaya ginseng, kamu bisa baca artikel ini hingga tuntas.

Baca Juga: Bisa Dicoba, 8 Cara Budi Daya Burung Puyuh bagi Pemula

Membudidayakan ginseng di lahan terbatas

Cara Budidaya Ginseng di Rumah, Bisa Dijadikan Hobi Baruilustrasi akar ginseng yang siap untuk diolah (wikimedia.org/Eugene Kim)
dm-player

Di dunia ini, ada beberapa jenis ginseng berdasarkan wilayah tumbuhnya, yakni ginseng yang berasal dari Asia, Amerika, dan Siberia. Ketiganya diyakini sebagai tanaman yang bisa diolah menjadi obat herbal dan sudah dipakai selama ribuan tahun oleh manusia. Ginseng dari Asia merupakan jenis ginseng yang paling dikenal, terutama tanaman dari Korea dan China.

Namun, rupanya ginseng pun dapat tumbuh dengan baik di negara kita, lho. Tanaman herbal yang dapat tumbuh subur di Indonesia adalah ginseng jawa atau Talinum paniculatum. Tanaman ini sebetulnya keluarga flora yang awalnya tumbuh di daerah Amerika Latin, Amerika Serikat, dan Kepulauan Karibia.

So, kamu bisa mencoba menanamnya dengan langkah-langkah sederhana di bawah ini.

  1. Pastikan kondisi lingkungan di tempatmu mendukung untuk budidaya ginseng. Dalam hal ini, wilayah dengan ketinggian 0 sampai 1.600 meter di atas permukaan laut adalah tempat ideal bagi penanaman. Pastikan juga curah hujan yang ada berada di tingkat sedang, yakni sekitar 1.500—2.500 mm per tahun.
  2. Nah, kalau sudah memastikan lingkungan, kamu tinggal menyediakan lahan yang diberi media tanam sesuai. Tanah subur dengan sistem pengairan yang bagus akan membuat tanaman ginseng mampu tumbuh subur. Kamu dapat menggunakan lahan pekarangan, polybag, atau pot bunga.
  3. Dapatkan benih tanaman ginseng yang berkualitas. Kalau gak mau repot, kamu bisa membelinya di toko tanaman. Tanyakan dengan detail mengenai jenis, cara penanaman, penanggulangan hama, dan karakter dari tanaman ginseng yang dibeli. Di sisi lain, kamu juga bisa membuat bibit baru dari biji tanaman, tapi cara ini akan memakan waktu yang cukup lama.
  4. Pemeliharaan tanaman ginseng sebetulnya tidak begitu sulit. Jangan lupakan pemberian pupuk organik dan air secukupnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
  5. Tanaman bisa saja mati dan kamu wajib menggantinya dengan bibit yang baru. Jangan biarkan tanaman mati dan membusuk begitu saja karena akan memengaruhi tanaman ginseng lain di dekatnya.
  6. Perhatikan juga penyakit yang dapat menyerang tanaman ginseng, seperti pembusukan akar, kerusakan daun atau batang, dan serangan jamur pembusuk. Konsultasikan dengan petani ginseng tentang dosis pengobatan yang tepat untuk tanaman ginseng yang kamu rawat.
  7. Jika sudah mencapai usia 4 sampai 5 bulan, ginseng bisa dipanen. Biasanya, daun akan mulai berguguran. Cabut tanaman ginseng dengan hati-hati dan kamu bisa melihat besar kecilnya akar (umbi) dari tanaman ginseng yang sudah dipanen tersebut.

Selain dapat diolah sendiri, kamu bisa juga menjualnya ke pasaran atau penjual ginseng berskala besar. Harga umbi atau akar ginseng cukup bervariasi, tapi masih terhitung stabil dan bernilai tinggi. So, sudah siap meluangkan waktu untuk membudidayakan ginseng? Dicoba saja di rumah siapa tahu sukses dan berhasil.

Baca Juga: Cara Budi Daya Ikan Laut, Bisa Dijadikan Alternatif Sumber Pangan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya