6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai Aspek

Berdasarkan tampilan, sifat, daya tahan, perawatan, biaya

Berbagai pilihan lantai mulai dari kayu, karpet, ubin, beton, dan vinil kini banyak tersedia di pasaran. Masing-masing memiliki nilai pro dan kontranya. Namun, dari sekian banyak pilihan jenis lantai, material kayu dan ubin adalah yang paling populer.

Kalau kamu sedang bingung mau memilih yang mana, kamu perlu tahu beberapa fakta yang bisa dijadikan pertimbangan. Berikut adalah perbandingan antara lantai kayu dengan ubin berdasarkan aspek tampilan, sifat material, daya tahan, perawatan, dan biayanya. Simak, ya!

1. Berbagai tipe dan tampilan ubin

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekUbin semen geometrik pada foyer (hgtv.com/Chris Frick Photography)

Lantai ubin dan kayu memiliki berbagai tipe material utama. Sebelum membahas lebih jauh perbandingan lantai kayu dan ubin, kita perlu mengetahui ragam materialnya terlebih dahulu. Berikut beberapa tipe material ubin beserta karakternya:

  • Keramik. Memiliki beragam warna dan bentuk, murah, dan mudah didapat. Cocok untuk proyek DIY dan berbagai tema gaya. Namun, kamu harus hati-hati karena ia gampang pecah.
  • Porselen. Lebih kuat dari keramik, namun lebih mahal. Terdapat tampilan yang menyerupai kayu, granit, marmer, bahkan logam.
  • Terakota. Tebal dan kuat. Cocok untuk rumah gaya mediteran. Pilihan nuansa warnanya hangat seperti merah, oranye, dan cokelat. Harga berada diantara keramik dan porselen.
  • Ubin semen. Memiliki banyak ragam corak dekoratif dengan motif menarik. Lebih mahal dari keramik, khususnya untuk ubin semen dengan teknik lukis tangan.
  • Batu alam. Merupakan batuan yang dipotong menjadi ubin. Ini adalah varian yang paling mahal, karena tingkat kesulitan pembuatan dan pemasangannya. Tapi, kalau kamu mau menonjolkan kesan alami, ini yang paling tepat.

Secara tampilan, lantai ubin memberikan spektrum desain yang lebih luas. Material pada ubin menawarkan berbagai corak, bentuk, dan warna yang dapat disesuaikan dengan gaya rumah. Sehingga gaya yang cocok untuk lantai ubin lebih condong ke desain kontemporer.

2. Berbagai tipe dan tampilan lantai kayu

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekIlustrasi tampilan timeless lantai kayu (pexels.com/Emre Can Acer)

Material lantai kayu terbagi menjadi lima:

  • Kayu solid. Paling bagus secara tampilan, namun juga paling mahal dari segi bahan, perawatan, dan pemasangan.
  • Kayu rekayasa atau engineered hardwood. Campuran bahan venir dan kayu. Lebih murah dari kayu solid tapi mampu memberikan tampilan yang serupa.
  • Bambu. Paling ramah lingkungan. Awet karena tahan terhadap kelembaban. Lebih murah ketimbang kayu solid.
  • Kayu laminasi. Terbuat dari komposit serpihan kayu yang dibentuk seperti panel berlapis. Tampilannya seratnya lebih halus, kadang menjadi licin. Harga relatif murah.
  • Vinil mewah atau Luxury vinyl. Terbuat dari lembaran vinil yang tampilannya dibuat mirip kayu. Lebih awet dari kayu laminasi meskipun harganya serupa.

Lantai kayu memberikan kesan homy dan cozy yang tidak dapat digantikan oleh ubin. Lantai kayu juga dapat meningkatkan nilai jual rumah karena banyak orang lebih menyukai dan menghargai lantai kayu. Rumah bergaya tradisional sangat cocok dengan lantai kayu. Atau kalau kamu mau merancang rumahmu dengan gaya yang timeless, lantai kayu adalah pilihan tepat.

3. Perbandingan sifat material

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekLantai kayu pada kamar tidur (pexels.com/Dmitry Zvolskiy)

Lantai kayu bukan hanya berkesan hangat, serat lantai kayu benar-benar memberikan kehangatan yang berasal dari fosil. Oleh karenanya, lantai kayu sangat cocok untuk dipasang di daerah dingin seperti pegunungan. Selain sifat hangatnya, serat kayu juga dapat menahan bunyi atau sound proof. Ini kebalikan dari ubin yang bersifat memantulkan bunyi.

Kontradiktif dari kehangatan lantai kayu, ubin memberikan kesan dingin di kaki. Hal ini terjadi karena kepadatan ubin bisa mentransmisikan panas dari kaki dengan lebih cepat. Sehingga ketika kaki kita menyentuh lantai ubin, ubin menyerap dan mengalirkan panas dari kaki ke badan ubin. 

dm-player

Ubin dengan lapisan atau glazed cenderung lebih licin permukaannya dibandingkan dengan lantai kayu. Untuk rumah dengan anak-anak atau lansia lebih aman menggunakan kayu. Atau jika kamu mempertimbangkan penggunaan ubin, carilah ubin dengan permukaan slip resistant agar tidak mudah terpeleset.

4. Perbandingan daya tahan

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekLantai ubin porselen hitam matte yang menyerupai batu alam (hgtv.com/Tomas Espinoza)

Secara daya tahan, ubin memiliki daya tahan lebih terhadap air dan kelembaban ketimbang lantai kayu. Ubin dengan pemasangan yang baik dan pemakaian yang wajar dapat awet setidaknya hingga 50 tahun. Sedangkan lantai kayu sangat rentan terhadap kelembaban. Ia tidak cocok untuk ruang luar dan kamar mandi. Kelembaban dapat menyebabkan lantai kayu retak atau menggembung.

Buat kamu yang memelihara hewan, ubin dikatakan pet friendly. Ubin tahan terhadap goresan dan noda. Dengan permukaan ubin yang licin, lebih mudah untuk membersihkannya. Satu-satunya kekurangan ubin adalah ubin bisa pecah, khususnya ubin tipe keramik yang paling rentan. Kalau sudah pecah di satu bagian, kamu perlu memanggil tenaga profesional untuk menambalnya dengan ubin baru agar lantai mulus kembali.

Untuk lantai kayu, hanya tipe bambu dan engineered wood yang tahan gores. Oleh sebab itu, lantai kayu tipe lainnya tidak cocok ditempatkan di area high foot traffic atau area yang ramai dilalui. Area yang ramai dilalui berpotensi menyebabkan lantai kayu usang.

5. Perbandingan perawatan

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekIlustrasi membersihkan lantai kayu (pexels.com/Gustavo Fring)

Meskipun kayu mudah tergores dan bernoda, khusus untuk kayu solid, permukaannya bisa di refinished atau diamplas dan dilapisi berulang. Refinished lantai kayu bisa mengembalikan kondisi lantai kayu solid prima seperti semula. Proses ini tentu saja membutuhkan biaya yang mahal, harganya hampir seperti membeli lantai baru.

Permasalahan lantai kayu di negara tropis seperti Indonesia, bukan hanya kelembaban saja. Masalah rayap juga sering muncul. Rayap hidup di lingkungan yang basah dan lembab. Rayap dapat memakan lantai kayu jika lantai kayu tidak diberi perawatan khusus anti rayap.

Ubin lebih mudah perawatan kebersihannya, lain halnya dengan kayu. Ubin hanya perlu disapu lalu dipel. Sedangkan mengepel debu di lantai kayu tidak akan menghilangkan kotoran yang melekat seiring waktu. Memerlukan cairan khusus pembersih kayu komersial untuk benar-benar membersihkannya. Atau kamu juga bisa menggunakan resep cairan homemade, 1 bagian cuka ditambah 10 bagian air untuk mengepel lantai kayu.

6. Perbandingan biaya

6 Perbandingan Lantai Kayu dengan Ubin, Dilihat dari Berbagai AspekIlustrasi kombinasi lantai kayu dan ubin (pexels.com/Max Rahubovskiy)

Nah, perbandingan yang paling pamungkas adalah perbandingan biaya. Secara umum, biaya material dan pemasangan lantai ubin lebih murah jika dibandingkan dengan lantai kayu. Biaya total ubin keramik berkisar antara Rp100-150 ribu/m2, termasuk material dan biaya pasang. Ubin tipe lain seperti ubin porselen, ubin semen, terakota, dan batu alam, bisa lebih mahal dari itu.

Sedangkan untuk lantai kayu solid seperti kayu jati atau merbau, kisaran harga materialnya saja sekitar Rp500 ribu/m2. Untuk biaya pemasangan berkisar Rp200 ribu/m2. Untuk kisaran harga lantai kayu vinil dan laminasi adalah Rp240 ribu/m2, dengan biaya pemasangan Rp35 ribu/m2. 

Setelah mengetahui beberapa bahan pertimbangan di atas, lantai manakah yang kamu pilih? Kalau kamu ingin mengejar tampilan lantai kayu namun memiliki bujet yang ketat, mungkin solusinya adalah dengan mencari ubin yang menyerupai lantai kayu. Atau mungkin hanya memasang lantai kayu di bagian ruangan tertentu saja. Semoga info di atas bermanfaat untukmu, ya.

Baca Juga: Selain Lantai, 5 Area Ini Juga Bisa Didekorasi dengan Ubin

Devia Sagita Photo Verified Writer Devia Sagita

Engineer. Stay at home mom of two. My hands always full.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya