7 DIY Eksperimen Sederhana Buat Mengisi Liburan Sekolah

Intinya sih...
Magic Lamp dari Kunyit: Menciptakan efek cahaya menarik dengan kunyit, garam, dan lampu flashlight.
Lava Lamp: Eksperimen sederhana dengan air, minyak goreng, pewarna makanan, dan tablet effervescent.
Proyektor Hologram 3D: Membuat mini proyektor hologram 3D sendiri dengan bahan-bahan sederhana.
Liburan sekolah seringkali membuat jenuh dan hanya bermain gadget, menjadikannya menjadi malas dan produktif. Padahal saat liburan, lebih banyak memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat. Nah, salah satu cara seru dan edikatif untuk mengisi hari-hari liburan sekolah salah satunya dengan mengajak si kecil melakukan proyek eksperimen sains sederhana di rumah. Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga mampu melatih kemampuan motorik dan sensorik anak dan dapat menjauhkan mereka dari paparan gadget.
Melalui eksperimen sains sederhana, anak bisa belajar hal baru sambil melatih kepekaan indera mereka. Kita bisa membuat eksperimen sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan di rumah tanpa harus ke laboratorium ataupun membeli perlengkapan khusus yang rumit. Nah, berikut ide DIY eksperimen sains sederhana untuk mengisi liburan sekolah jadi lebih menarik dan bermanfaat.
1. Magic Lamp dari Kunyit
Cara membuat magic lamp dari kunyit ini cukup mudah. Kamu hanya perlu menuangkan garam ke air di dalam gelas kemudian melarutkannya. Setelah itu, letakkan gelas berisi larutan garam itu di atas ponsel dengan lampu flashlight yang menyala. Setelah siap, taburkan bubuk kunyit di atas larutan garam. Hasilnya, akan tampak efek cahaya bubuk kunyit secara perlahan jatuh ke dasar, mirip seperti pixie dust karena berwarna kuning berkilauan.
Cahaya yang berasal dari flashlight melewati partikel halus kunyit, kemudian tersebar dan memantulkan warna kuning seperti lampu. Sebuah fenomena sederhana mengenai penyebaran cahaya dan refleksi partikel yang memikat visual. Zat kurkumin dalam kunyit membantu memantulkan cahaya, sementara garam berfungsi membantu partikel kunyit tersebar lebih merata sehingga efek cahayanya tampak lebih merata dan terang. Meski sederhana, eksperimen ini dapat menghasilkan visual yang menarik untuk dilihat lho.
2. Lava Lamp
Eksperimen lava lamp ini sangat mudah untuk dipraktekkan di rumah dengan bahan sederhana, yaitu air, minyak goreng, pewarna makanan, dan tablet effervescent. Caranya dimulai dengan mencampurkan air dengan pewarna makanan, lalu tuangkan minyak goreng di atasnya. Karena air memiliki massa jenis lebih berat dari minyak, ia akan tetap berada di dasar dan tidak akan menyatu dengan minyak di atasnya.
Keseruan dimulai saat tablet effervescent dimasukkan ke dalam campuran tersebut. Tablet akan turun ke dasar gelas dan mulai menghasilkan gelembung gas berisi yang membuat cairan berwarna terlihat naik-turun seperti lava yang meletup-letup. Gelembung gas membawa sebagian air berwarna ke atas, lalu pecah di permukaan dan membuat air berwarna turun kembali ke bawah. Eksperimen ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi aktivitas DIY yang seru sekaligus cara asyik untuk belajar sains.
3. Proyektor Hologram 3D
Kamu bisa membuat mini proyektor hologram 3D sendiri di rumah, lho! Caranya pun cukup mudah dan sederhana. Proyek sains ini memanfaatkan prinsip rekayasa optik, yaitu hukum pemantulan cahaya, sehingga video hologram yang diputar di layar ponsel terlihat seperti melayang keluar dari layar.
Siapkan wadah plastik bening seperti thinwall atau gelas plastik, mika bening, dan selotip. Potong mika menjadi bentuk trapesium atau persegi panjang sesuai ukuran thinwall atau gelas plastik, lalu posisikan potongan mika dari tengah kemudian miring ke salah satu sisi membentuk piramida kecil tanpa alas. Gunakan selotip untuk merekatkannya agar kokoh. Setelah itu, cari video khusus hologram 3D, letakkan thinwall atau gelas plastik yang telash dimodifikasi di atas layar ponsel tepat di atas gambar, lalu putar videonya. Gambar dari layar ponsel akan dipantulkan ke permukaan mika yang miring tadi, sehingga menciptakan efek visual seolah gambar melayang di udara. Jangan lupa mematikan lampu ruangan agar pantulan hologram terlihat lebih jelas dan nyata.
4. Hujan Pelangi
Eksperimen hujan pelangi dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang sangat mudah ditemukan di rumah, yaitu minyak goreng, air, dan pewarna makanan dengan beberapa warna. Dari eksperimen ini, kita bisa mengajak anak mengeksplorasi berbagai hal, seperti mengenali warna-warna yang muncul, memahami bagaimana warna bisa tercampur, hingga berdiskusi ringan tentang reaksi yang terjadi.
Reaksi dalam eksperimen ini melibatkan perbedaan massa jenis dan pembiasan cahaya. Minyak dan air tidak akan menyatu karena memiliki massa jenis yang berbeda. Pewarna makanan yang dicampurkan ke dalam minyak, kemudian dituangkan di atas air akan membentuk efek “hujan” yang menetes secara perlahan ke air. Tetesan pewarna akan turun melewati lapisan minyak dan masuk ke dalam air, lalu tenggelam dan menyebar, menghasilkan warna-warni yang cantik, sementara minyak dan air akan tetap terpisah. Inilah yang menciptakan tampilan hujan warna-warni yang indah. Amati bersama-sama bagaimana tetesan warna turun perlahan, kemudian meledak dan menyebar seperti hujan pelangi di dalam air.
5. Lilin Hisap
Lilin hisap adalah eksperimen sains sederhana yang bisa kamu coba di rumah dengan bahan-bahan seperti gelas kaca, piring kaca, parfum atau alkohol 70%, korek api, air, dan pewarna makanan. Caranya, letakkan lilin di tengah piring dan nyalakan apinya, lalu tuangkan air yang sudah dicampur pewarna makanan ke dalam piring secara perlahan. Setelah itu, tutup lilin dengan gelas kaca yang sebelumnya telah disemprot oleh alkohol 70% atau parfum.
Percobaan sains ini menunjukkan prinsip tekanan udara. Saat lilin menyala, oksigen di dalam gelas habis terbakar sehingga tekanan udara berkurang. Tekanan udara dari luar yang lebih tinggi akan mendorong air masuk ke dalam gelas, menciptakan efek “terhisap” dan tornado singkat. Penambahan alkohol bisa membuat api lebih besar dan efek hisapan lebih kuat dan cepat. Dalam melakukan eksperimen ini perlu hati-hati, cukup berbahaya karena menggunakan api dan alkohol. Pastikan eksperimen ini dilakukan di bawah pengawasan orang dewasa agar tetap aman.
6. Magic Milk Art
Pembuatan eksperimen Magic Milk Art ini cukup mudah, hanya membutuhkan tiga bahan utama, yaitu susu cair, pewarna makanan, dan sabun cuci piring. Pertama-tama, tuangkan susu ke dalam wadah datar, lalu teteskan beberapa titik pewarna makanan warna-warni di permukaannya. Siapkan larutan sabun yang telah dicampur dengan sedikit air di wadah terpisah. Celupkan kapas lidi ke larutan sabun, lalu sentuhkan ujung cotton bud ke titik pewarna di permukaan susu. Seketika, warna akan menyebar membentuk pola acak tak beraturan yang bergerak. Hal ini dapat terjadi karena larutan sabun dalam kapas lidi dapat menurunkan tegangan di permukaan susu karena sifatnya yang amfifilik, sehingga memungkinkan molekul lemak susu dan pewarna bergerak lebih bebas.
Selain menggunakan kapas lidi, kamu juga bisa mencoba cara lain, misalnya membuat bentuk kupu-kupu dari tisu. Celupkan kapas/kertas ke larutan sabun, lalu tempelkan ke titik pewarna di atas susu, dan lihat bagaimana warna menyebar seolah sayap tersebut mengeluarkan warna. Jika ingin mencoba variasi, taburkan sedikit bedak di atas permukaan susu sebelum meneteskan sabun. Nantinya, pola warna akan membentuk seperti pulau-pulau terpisah yang unik setelah ditetesi oleh sabun. Eksperimen ini bukan hanya seru, tetapi juga menjadi aktivitas DIY kreatif yang cocok untuk segala usia.
7. Ecoprint
Percobaan ecoprint ini cukup mudah dilakukan di rumah. Kamu hanya perlu menyiapkan berbagai macam daun atau bunga dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik. Selain itu, siapkan selembar kain putih atau kaos putih sebagai media untuk mencetak gambar tumbuhan. Ecoprint memanfaatkan konsep pewarnaan alami yang berasal dari pigmen tumbuhan.
Caranya, susun daun atau bunga di atas kain sesuai pola yang diinginkan, lalu tutup dengan plastik atau mika. Setelah itu, tumbuk perlahan seluruh permukaan daun menggunakan palu. Teknik ini dikenal sebagai pounding, yaitu proses memukul-mukul tumbuhan agar pigmen alaminya berpindah ke kain. Pastikan kamu menumbuk secara merata ke semua bagian daun atau bunga agar hasil pewarnaannya maksimal. Setelah selesai, kain dikeringkan terlebih dahulu. Agar hasil warna lebih awet, lakukan proses fiksasi dengan merendam kain dalam larutan tawas. Dengan ecoprint, kamu bisa menciptakan karya seni unik sekaligus memanfaatkan bahan alami di sekitar rumah.
Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan selama masa liburan di rumah. Proyek eksperimen sains DIY ini bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan yang seru dan mengasyikkan. Kegiatan ini bukan hanya mengisi waktu luang, tetapi juga dapat melatih kreativitas dan kemampuan otak anak. So, dari berbagai ide eksperimen di atas, kamu ingin mencoba yang mana untuk mengisi harimu?