7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu Tahu

Pilih jenis kain yang eco-friendly

Bidang fashion berkontribusi pada tumpukan limbah dan sampah akibat proses pembuatan pakaian. Terutama pakaian yang mengandung serat sintetis yang terdiri dari mikroplastik. Tentunya, serat tersebut tidak bisa terurai dan hanya akan menjadi sampah yang terus menumpuk. 

Namun, kabar baiknya industri tekstil terus berinovasi menghasilkan serat kain yang minim limbah dan kerusakan lingkungan. Beberapa pelaku industri sudah menemukan bahan baku nabati untuk menghasilkan benang dan kain baru. Termasuk rantai pasokan hingga pengolahan serat yang juga menggunakan konsep sustainable. Berikut beberapa jenis kain ramah lingkungan yang perlu kamu tahu saat membeli pakaian baru.

1. Katun organik

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi pohon kapas (pexels.com/visualartsphotography)

pakaian dengan material katun banyak diminati karena tekstur kain dan kenyamanannya. Jenis katun sendiri terdapat dua macam yaitu katun konvensional dan katun organik. Kedua katun tersebut sama-sama dapat terurai atau biodegradable. Namun, perbedaannya terletak dalam proses produksi kain katun.

Seperti sayuran organik, proses pembuatan katun organik sangat memperhatikan lingkungan. Mulai dari pemilihan pupuk dan pestisida organik sehingga tetap menjaga kualitas tanah. Selanjutnya, manajemen pengolahan air supaya tidak meninggalkan water footprint lebih banyak. Mengingat kain katun berasal dari pohon kapas yang boros air. Termasuk, penggunaan pewarna alami yang minim limbah berbahaya.

Membedakan kain katun organik dan konvensional agak sulit, karena memiliki serat dan tekstur kain yang serupa. Untuk mengeceknya, kamu bisa melihat label pada pakaian. Umumnya, baju dari katun organik memiliki label organik. Selain itu, produk pakaian lokal yang eco-friendly banyak menggunakan jenis kain katun dari pertanian kapas organik.

2. Kain dari serat rami

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi tanaman rami (pixabay.com/tinakru)

Tanaman rami adalah salah satu penghasil serat ramah lingkungan. Tanaman ini dapat hidup dalam kondisi tanah kering dan gersang sekalipun. Sehingga budidayanya tidak membutuhkan perlakuan khusus, serta minim penggunaan pupuk dan air.

Kain dari serat rami yang sering kita jumpai adalah kain berbahan linen dan hemp. Kain ini punya struktur yang lebih kuat dibanding kain katun. Sehingga, kain linen dan hemp sering dibuat untuk perlengkapan rumah seperti seprei, sarung bantal, atau taplak meja. Serat yang lebih tebal membuat kain lebih kuat dan tidak mudah lusuh. Sehingga menghemat penggunaan listrik saat menyetrika. 

3. Tencel

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi kain (pexels.com/sebastians)

Tencel merupakan merek dagang yang kemudian dikenal luas menjadi produk garmen yang ramah lingkungan. Tencel memproduksi pakaian, selimut, hingga sprei. Kain Tencel berasal dari lyocell, yaitu serat selulosa dari kayu tanaman yang dibudidayakan secara berkelanjutan.

Pembuatan tencel tergolong hemat air karena hanya menggunakan 10% air dari total kebutuhan pengairan tanaman kapas non-organik. Pestisida kimia tidak dibutuhkan dalam menghasilkan serat karena tanaman tidak rentan terserang hama. Sehingga, pakaian ini ramah bagi kulit.

Tencel memiliki karakteristik mirip dengan kain rayon dan serat bambu. Perusahaan Tencel sendiri bekerja sama dengan berbagai brand pakaian internasional yang mengusung konsep eco-fashion. Sayangnya, harga kain ini lumayan mahal karena produksi kain Tencel tersebut belum ada di Indonesia.

4. Wol

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi peternakan domba (pexels.com/quang-nguyen-vinh)

Pakaian dari serat hewani sering dipandang tidak ramah lingkungan, terutama bagi vegan fashion. Bidang peternakan menyumbang pelepasan gas emisi yang cukup banyak, mulai dari pakan ternak, distribusi, hingga pengolahan daging hewan.

dm-player

Serat wol dapat dikatakan ramah lingkungan bila pengolahan ternak sudah berkelanjutan. Dan pada saat produksi serat tidak lagi menggunakan teknik pencelupan menggunakan insektisida berbahaya untuk menghilangkan serangga dan kutu yang menyebabkan pencemaran.

Kain wol yang berasal dari bulu domba merupakan serat yang ramah lingkungan karena dapat terurai. Kain dari serat wol juga punya sifat kuat dan tidak mudah lusuh sehingga bentuk pakaian bisa bertahan lama. 

Baca Juga: 5 Fakta Mobil Listrik, Tak Sepenuhnya Ramah Lingkungan

5. Serat bambu

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi pohon bambu (pexels.com/van-long-bui)

Serat bambu menjadi alternatif kain pakaian yang ramah lingkungan. Bahan bakunya berupa batang pohon bambu yang dapat tumbuh sepanjang tahun dengan proses pengolahan yang tidak terlalu rumit. Bambu akan dipotong, lalu kemudian dijadikan serat dan dipintal menjadi benang.

Budidaya pohon bambu tergolong sederhana tanpa memerlukan banyak pestisida atau pupuk kimia. Pohon ini dapat tumbuh kembali meskipun sudah dipanen beberapa kali. Pohon bambu juga banyak ditanam dengan sistem pertanian atau perkebunan berkelanjutan.

Pakaian dengan serat bambu secara tekstur mirip dengan katun. Kain ini lembut, lentur, dan dapat menyerap keringat dengan baik. Tentunya, kain ini aman bagi kulit.

6. Kasmir dari serat kedelai

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi biji kedelai (pixabay.com/allybally4b)

Beberapa orang mengenal kain kasmir berasal dari bulu kambing cashmere asli daratan Tiongkok dan Mongolia. Namun, terdapat terobosan baru yaitu kain kasmir dari serat kedelai. Serat ini terbuat dari sisa hasil olahan kedelai, umumnya dari sisa limbah makanan seperti tahu dan tempe.

Kasmir dari serat kedelai disebut juga kasmir nabati. Kain ini punya tekstur mirip kain kasmir wol dan lembut seperti sutera. Kasmir nabati bersifat elastis dan tidak mudah kusut. Namun, pada saat pencucian pertama dan kedua cenderung luntur, karena proses pewarnaannya alami.

Selain eco-friendly, kain kasmir dari serat kedelai ini juga aman bagi kulit. Sifatnya yang lembut meminimalisir iritasi pada kulit. Dan juga, dari segi harga kain nabati ini lebih murah daripada kain kasmir yang umumnya mahal dan mewah.

7. Kain daur ulang

7 Kain Ramah Lingkungan yang Perlu Kamu TahuIlustrasi mendaur ulang kain (pexels.com/karolina-grabowska)

Selain biodegradable, ciri lain dari pakaian ramah lingkungan adalah dapat didaur ulang. Apapun jenis kainnya, baik wol, kapas, sintetis, atau kain dari serat tumbuhan lainnya akan lebih baik jika dapat didaur ulang. Ini mencegah terbuangnya sampah saat kain atau pakaian sudah tidak digunakan lagi.

Kain daur ulang juga dapat dibuat dari limbah tekstil. Biasanya perusahaan produksi pakaian yang menerapkan sustainable fashion atau green fashion menerapkan sistem daur ulang pada limbah mereka. Sehingga limbah dapat dibuat menjadi serat baru, dan ditenun menjadi kain atau pakaian baru.

Ramah lingkungan atau tidaknya serat kain yang kamu pakai, bergantung pada proses pengolahan barang yang berorientasi pada lingkungan. Untuk itu kamu perlu memperhatikan jenis kain saat membeli pakaian. Supaya, kamu bisa menerapkan green fashion guna mengurangi gas emisi. 

Baca Juga: Apindo: Produk Ramah Lingkungan Banyak Dipilih Konsumen

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya