Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi furniture (freepik.com/mryan

Intinya sih...

  • Kayu jati: kuat, tahan cuaca, serat lurus, dipakai untuk kursi, meja, pintu

  • Kayu mahoni: halus, warna merah kecokelatan, cocok untuk ukiran halus atau desain rumit

  • Kayu Pinus: lunak, mudah dibentuk, harga ekonomis, cocok untuk interior bergaya Skandinavia atau modern

Pemilihan bahan dasar dalam pembuatan furnitur sangat menentukan kualitas, daya tahan, dan keindahan hasil akhirnya. Kayu merupakan salah satu material yang paling populer digunakan karena memiliki kekuatan alami dan tampilan yang estetik. Dalam dunia pertukangan dan desain interior, berbagai jenis kayu dipilih berdasarkan karakteristik serta fungsinya masing-masing.

Beberapa jenis kayu dikenal karena keawetannya, sementara yang lain dipilih karena kemudahan dalam pengerjaan atau tampilan serat yang menarik. Kombinasi antara kekuatan struktural dan nilai estetika menjadi pertimbangan penting bagi pengrajin maupun desainer. Berikut ini adalah lima jenis kayu yang sering digunakan dalam pembuatan furniture, lengkap dengan kelebihan dan penggunaannya.

1. Kayu jati

ilustrasi meja jati (freepik.com/mryan

Kayu jati menjadi pilihan utama dalam industri furniture karena kekuatannya yang luar biasa dan ketahanannya terhadap cuaca serta serangga. Serat kayu yang lurus dan warna coklat keemasan memberikan tampilan elegan dan mewah. Kayu ini juga dikenal awet, bahkan dalam kondisi penggunaan luar ruangan sekalipun.

Penggunaan kayu jati banyak ditemukan pada pembuatan kursi, meja makan, lemari, hingga pintu dan jendela. Proses pengeringan yang baik menjadikan kayu jati minim retak atau penyusutan, menjadikannya investasi jangka panjang dalam dunia interior. Meskipun harganya relatif mahal, kualitas dan daya tahannya setara dengan nilai yang diberikan.

2. Kayu mahoni

ilustrasi kayu mahoni (freepik.com/mryan

Mahoni menjadi alternatif yang populer setelah jati, terutama karena tampilannya yang halus dan warna merah kecokelatan yang khas. Tekstur kayu mahoni lebih ringan dibanding jati, sehingga cocok untuk furnitur yang membutuhkan ukiran halus atau desain rumit. Kayu ini juga memiliki pola serat yang menarik dan mudah diolah.

Furnitur dari kayu mahoni biasanya banyak ditemukan pada produk bergaya klasik seperti meja rias, kabinet, atau kursi tamu berukir. Meskipun tidak sekeras jati, mahoni tetap menawarkan ketahanan yang baik jika dirawat dengan benar. Selain itu, harganya yang lebih terjangkau menjadikannya pilihan ideal bagi pengrajin menengah hingga besar.

3. Kayu Pinus (Pinus spp.)

ilustrasi kayu pinus (freepik.com/mryan

Pinus dikenal sebagai kayu lunak yang memiliki warna terang dan serat yang bersih. Meskipun tidak sekuat jati atau mahoni, kayu pinus sangat mudah dibentuk dan dikerjakan. Jenis ini cocok digunakan dalam produksi massal furnitur karena ketersediaannya yang melimpah dan harga yang ekonomis.

Penggunaan kayu pinus banyak ditemukan pada produk rumah tangga seperti rak, meja kecil, dan tempat tidur. Warna alaminya yang cerah memberi kesan ringan dan minimalis, sangat cocok untuk interior bergaya Skandinavia atau modern. Kayu ini juga mudah untuk di-finishing dengan cat atau pelitur, menambah fleksibilitas dalam desain.

4. Kayu Merbau (Intsia bijuga)

ilustrasi kayu merbau (freepik.com/mryan

Merbau dikenal sebagai kayu keras yang memiliki kekuatan sangat tinggi dan ketahanan luar biasa terhadap serangan rayap dan jamur. Warna alaminya yang gelap dengan corak merah kehitaman memberi kesan kokoh dan eksklusif. Serat kayunya tampak tegas dan menambah karakter kuat pada setiap perabot yang dibuat.

Furnitur berbahan merbau sering digunakan dalam konstruksi berat seperti rangka tempat tidur, meja besar, atau lantai parket. Karena ketahanannya terhadap kelembapan, merbau juga kerap diaplikasikan untuk furnitur outdoor atau bangunan kayu di wilayah tropis. Nilai estetikanya yang tinggi membuat kayu ini banyak digunakan untuk proyek-proyek premium.

5. Kayu Sonokeling (Dalbergia latifolia)

ilustrasi Kayu Sonokeling (freepik.com/Mryan

Sonokeling atau sering disebut Indian Rosewood memiliki tampilan unik dengan pola serat gelap dan kontras tajam. Warna alaminya berkisar antara coklat tua hingga ungu kehitaman, menjadikannya pilihan menarik bagi pencinta furnitur bernuansa eksotis. Selain tampilannya, kekuatan dan kepadatan kayu ini juga sangat baik.

Jenis kayu ini biasanya digunakan untuk furnitur mewah seperti meja kerja eksekutif, alat musik, serta aksen dekoratif. Karena termasuk kayu keras, pengerjaan sonokeling memerlukan keterampilan tinggi dan alat yang tepat. Nilainya yang tinggi menjadikan kayu ini lebih cocok untuk produk eksklusif atau proyek khusus.

Setiap jenis kayu yang sering digunakan dalam pembuatan furnitur memiliki karakteristik tersendiri yang memengaruhi fungsi dan estetika. Pemilihan kayu harus disesuaikan dengan kebutuhan, lokasi penggunaan, serta gaya desain yang diinginkan. Dari jati yang mewah hingga pinus yang minimalis, keberagaman kayu memberi fleksibilitas besar dalam menciptakan perabot berkualitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team