Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ruangan dengan proporsi yang sesuai (pexels.com/Pixabay)

Memahami proporsi dalam desain interior sangatlah penting. Ini merupakan salah satu elemen yang digunakan untuk menciptakan desain interior yang baik. 

Proporsi mengacu pada hubungan dan keseimbangan berbagai elemen satu sama lain, seperti bentuk, warna, tinggi, dan tekstur. Proporsi yang baik menambah keselarasan dan simetri atau keseimbangan antar bagian suatu desain interior secara keseluruhan. 

1. Proporsi warna

ilustrasi ruang tamu (unsplash.com/Spacejoy)

Warna merupakan dasar dari setiap ruangan, sehingga diperlukan keseimbangan yang tepat, baik untuk interior itu sendiri atau objek dan furnitur di area tersebut. Aturan emas proporsi warna dalam desain interior adalah 60—30—10 untuk memastikan warna selaras dengan dinding, furnitur dan item dekorasi lainnya. 

Sebanyak 60 persen mengacu pada warna utama ruangan yang akan memperkuat ruangan dan memberikan kesan menarik pada skema warna lainnya. Biasanya, ini digunakan untuk warna dinding dan aksen besar seperti sofa dan permadani. 

Berbeda dengan 30 persen yang akan menjadi warna sekunder untuk digunakan pada barang-barang, seperti tirai, kursi, dan furnitur kecil, seperti ottoman. Warna ini harus cukup berbeda untuk menciptakan daya tarik pada ruangan, tetapi juga harus mendukung dan melengkapi warna utama dengan baik.

Terakhir, 10 persen adalah warna aksen dan dapat mengubah ruangan sepenuhnya. Ini dapat digunakan untuk barang-barang seperti aksesori, selimut, dan bantal sofa.

2. Proporsi ruang

ilustrasi ruang tamu dengan warna earth tone (unsplash.com/Spacejoy)

Proporsi ruang dalam desain interior mengacu pada penempatan elemen atau benda di dalam suatu ruang. Pada ruang tamu bisa berupa sofa, di dapur bisa berupa kitchen set, dan kamar tidur mungkin berupa tempat tidur.

Proporsi ruang perlu dilakukan secara memadai untuk memastikan keseluruhan tampilan ruangan seimbang dengan furnitur atau benda utama di ruangan tersebut sehingga elemen-elemennya nampak pada tempatnya. Misalnya, jika membeli sofa besar, meja tengahnya juga harus proporsional dengan besar sofa yang dipilih. Jika memilih meja kecil di tengah, maka tampilan ruang tamu akan nampak tidak seimbang. 

3. Proporsi cahaya

ilustrasi kamar dengan jendela (unsplash.com/SHOP SLO®)

Cahaya dapat mengubah kesan suatu ruang, sehingga dengan mengatur cahaya, proporsi dapat dikontrol dengan baik. Dalam hal ini, proporsi cahaya alami dan cahaya buatan diperlukan untuk melengkapi desain interior suatu ruang.

Cahaya alami dapat dikendalikan oleh jendela, pintu, kaca atau tirai. Sedangkan cahaya buatan didapatkan dari beberapa jenis lampu yang digunakan di ruang interior, seperti lampu meja, lampu atas, lampu downlight atau lampu strip. 

Pada setiap detail suatu ruang interior, cahaya dapat menarik perhatian penggunanya sesuai kebutuhan yang diperlukan. Misalnya, jika ada karya seni di dinding, maka dapat ditonjolkan dengan cahaya, sedangkan bayangan pada rak sepatu atau sudut penyimpanan dapat mengalihkan pandangan.

4. Proporsi bentuk

ilustrasi sofa bahan canvas (unsplash.com/Nathan Fertig)

Bentuk sama pentingnya dengan komponen desain interior lainnya. Proporsi ini melibatkan pengulangan bentuk  dalam suatu ruang untuk menciptakan harmoni visual yang menarik perhatian. Ini bisa berupa bentuk furnitur, ruangan, meja kopi maupun kursi. 

Menciptakan proporsi bentuk dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, jika sofa memiliki tepi membulat, maka akan lebih baik jika ada benda berbentuk bulat dan melingkar di dalam ruangan, seperti bantal sofa ataupun meja, sehingga ruangan memiliki tampilan dan nuansa yang seragam.

Proporsi adalah perasaan kesatuan yang tercipta ketika semua bagian, seperti ukuran, jumlah, atau angka, berhubungan baik satu sama lain. Ini melibatkan keseimbangan warna, ruang, cahaya, dan bentuk untuk menciptakan rasa harmoni dan keseimbangan. Jika dilakukan dengan benar, proporsi dapat membuat ruangan terasa lebih luas, kohesif, dan menarik secara visual. Menarik, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team