5 Kesalahan Menyimpan Makanan Hewan yang Bisa Bikin Mereka Sakit!

- Menyimpan makanan di wadah terbuka bisa mengundang jamur dan bakteri, serta menurunkan kualitas nutrisi.
- Suhu dan kelembapan lingkungan memengaruhi daya tahan makanan hewan, sebaiknya simpan di tempat sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung.
- Membuang kemasan asli makanan bisa membuatmu kesulitan mengidentifikasi reaksi alergi atau masalah kesehatan pada hewan peliharaan.
Buat para pemilik hewan peliharaan, makanan adalah salah satu bentuk perhatian dan cinta yang diberikan setiap hari. Tapi tahukah kamu bahwa cara kamu menyimpan makanan mereka bisa berdampak besar pada kesehatan? Banyak yang mengira asal makanan masih dalam tanggal kedaluwarsa, maka aman-aman saja. Padahal, cara penyimpanan yang salah bisa mengundang jamur, bakteri, hingga membuat nutrisi di dalamnya rusak.
Kesalahan menyimpan makanan hewan sering kali dianggap sepele. Namun, dampaknya bisa fatal, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga keracunan serius. Apalagi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing memiliki sistem pencernaan yang lebih sensitif daripada manusia. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan kebiasaan menyimpan makanan mereka dengan benar.
Berikut ini lima kesalahan menyimpan makanan hewan yang wajib kamu hindari supaya mereka tetap sehat dan bahagia!
1. Menyimpan di wadah terbuka tanpa penutup rapat

Ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan banyak orang. Sering kali, setelah membuka kantong makanan hewan, kamu mungkin hanya menggulung bagian atasnya lalu meletakkannya begitu saja. Padahal, udara, kelembapan, dan cahaya bisa masuk dan mempercepat kerusakan makanan. Makanan kering seperti kibble bisa menjadi lembap, bau, dan bahkan berjamur jika gak disimpan rapat.
Selain itu, aroma makanan yang terbuka bisa mengundang serangga atau tikus, yang jelas membahayakan. Makanan yang terkontaminasi seperti ini bukan hanya menurunkan kualitas nutrisi, tapi juga berisiko menyebabkan hewanmu diare, muntah, atau infeksi saluran pencernaan.
Solusinya, simpan makanan hewan dalam wadah kedap udara berbahan plastik food-grade atau stainless steel. Pastikan wadah tertutup rapat setelah setiap kali digunakan. Dengan begitu, makanan tetap segar dan aman dikonsumsi sampai habis.
2. Menyimpan makanan di tempat yang terlalu panas atau lembap

Suhu dan kelembapan lingkungan sangat memengaruhi daya tahan makanan hewan. Banyak orang menyimpan makanan di dekat kompor, mesin cuci, atau bahkan di bagasi mobil, tempat-tempat yang bisa berubah suhu drastis dan cenderung panas. Padahal, suhu tinggi bisa merusak kandungan vitamin dalam makanan dan mempercepat pertumbuhan bakteri.
Begitu pula dengan tempat yang lembap seperti bawah wastafel atau dapur yang sering basah. Kelembapan dapat menyebabkan makanan menggumpal dan jadi sarang jamur atau kutu makanan. Ini sangat berbahaya, terutama jika gak terlihat oleh mata.
Sebaiknya simpan makanan di tempat sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung. Lemari tertutup atau rak dapur yang teduh bisa menjadi pilihan terbaik. Jangan ragu untuk menggunakan silica gel food-grade sebagai penyerap kelembapan tambahan di dalam wadah makanan jika perlu.
3. Menuangkan seluruh isi makanan ke dalam wadah dan membuang kemasan aslinya

Memindahkan makanan dari kemasan asli ke wadah memang terlihat praktis. Tapi membuang kemasan aslinya justru bisa jadi blunder besar. Kenapa? Karena kemasan asli biasanya dirancang khusus untuk menjaga kualitas makanan. Selain itu, di situ tercantum informasi penting seperti tanggal kedaluwarsa, nomor batch, hingga kandungan nutrisi.
Kalau kamu langsung membuang bungkusnya, kamu bisa kesulitan mengidentifikasi makanan kalau suatu hari hewanmu mengalami reaksi alergi atau masalah kesehatan. Kamu juga gak bisa mengecek apakah makanan itu sudah melewati masa layak konsumsi atau belum.
Solusinya, tetap simpan kemasan aslinya meski kamu memindahkan makanan ke wadah lain. Kamu bisa meletakkan kemasan di dasar wadah atau memotong bagian pentingnya lalu menempelkannya di luar wadah sebagai label informasi.
4. Terlalu lama menyimpan makanan basah setelah dibuka

Makanan basah seperti kaleng daging atau pouch adalah favorit banyak hewan karena lebih lezat dan harum. Tapi makanan jenis ini jauh lebih cepat basi setelah dibuka. Banyak pemilik hewan yang menyimpan makanan basah di kulkas selama beberapa hari setelah dibuka, padahal seharusnya hanya disimpan maksimal 24–48 jam tergantung jenisnya.
Setelah dibuka, makanan basah harus segera dipindahkan ke wadah tertutup dan disimpan di lemari es. Tapi meski disimpan di kulkas, bukan berarti kamu bisa menyimpannya berhari-hari. Makanan yang sudah terkontaminasi bakteri bisa berubah bau, tekstur, dan rasa, bahkan sebelum terlihat secara fisik.
Jika hewanmu enggan memakan makanan sisa, jangan dipaksa. Buang saja jika sudah lebih dari dua hari. Lebih baik membuang sedikit makanan daripada harus menghadapi risiko sakit yang lebih serius pada peliharaanmu.
5. Mengabaikan tanggal kedaluwarsa dan gak melakukan rotasi stok

Ini mungkin terdengar sepele, tapi banyak pemilik hewan yang gak memperhatikan tanggal kedaluwarsa makanan hewan. Apalagi kalau kamu membeli makanan dalam jumlah besar saat diskon. Akibatnya, makanan yang disimpan terlalu lama bisa melewati masa layaknya tanpa kamu sadari.
Bahkan sebelum mencapai tanggal kedaluwarsa, makanan bisa kehilangan nutrisi jika disimpan terlalu lama. Apalagi jika kamu gak melakukan rotasi stok, artinya makanan baru malah disimpan di atas atau di depan, sementara yang lama tetap di bawah dan terlupakan.
Biasakan mengecek tanggal pada setiap kemasan sebelum digunakan. Gunakan prinsip FIFO (First In, First Out), yaitu yang lebih dulu dibeli harus lebih dulu digunakan. Ini juga berlaku buat makanan basah dan camilan kucing atau anjing.
Kesehatan hewan peliharaan bukan hanya soal jenis makanan yang diberikan, tapi juga bagaimana cara menyimpannya. Kesalahan sederhana seperti membiarkan makanan terbuka atau menyimpannya di tempat lembap bisa berdampak serius pada kondisi tubuh hewan. Jangan sampai niat baikmu memberi makanan terbaik justru berakhir buruk karena cara penyimpanan yang salah.
Dengan menyimpan makanan secara tepat, tertutup rapat, di tempat kering dan sejuk, memperhatikan tanggal kedaluwarsa, serta tetap menyimpan informasi kemasan, kamu sudah melakukan salah satu bentuk perawatan terbaik untuk hewan kesayanganmu.