Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Membuat Sistem Ventilasi Buatan di Rumah

ilustrasi kamar mandi tanpa jendela (pexels.com/Alex Tyson)
Intinya sih...
  • Ruang tertutup memerlukan ventilasi buatan untuk menjaga udara tetap bersih dan segar tanpa renovasi besar-besaran.
  • Pemilihan alat bantu ventilasi seperti exhaust fan, inline fan, atau air circulator harus disesuaikan dengan kebutuhan ruangan dan efisiensi energi.
  • Pemasangan sistem ventilasi buatan memerlukan perhatian pada titik masuk dan keluar udara, petunjuk pemasangan, serta perawatan agar tetap optimal.

Tidak semua ruangan di rumah memiliki akses langsung ke jendela atau ventilasi alami. Misalnya, ruang bawah tanah, gudang, kamar mandi kecil, atau ruang kerja yang terletak di tengah bangunan sering kali tidak memiliki jalur udara segar dari luar.

Dalam ruangan tertutup, udara bisa cepat menjadi pengap dan tidak sehat. Tanpa adanya ventilasi yang memadai, kadar karbon dioksida meningkat, bau tidak sedap mengendap, dan suhu bisa menjadi tidak nyaman. Maka dari itu, ventilasi buatan menjadi solusi praktis dan ekonomis untuk menjaga udara tetap bersih dan segar, tanpa perlu melakukan renovasi besar-besaran.

Berikut adalah lima langkah mudah untuk membuat sistem ventilasi buatan yang efektif dan fungsional.

1. Kenali kebutuhan ruanganmu

ilustrasi kamar mandi (pexels.com/Curtis Adams)

Langkah pertama adalah memahami karakteristik dan kebutuhan spesifik dari ruangan yang ingin diberi ventilasi. Apakah ruangan tersebut lembap, pengap, atau tertutup rapat? Setiap ruangan memiliki kondisi yang berbeda, sehingga pendekatannya pun tidak bisa disamaratakan. Ukuran ruangan, frekuensi penggunaan, dan jenis aktivitas di dalamnya juga memengaruhi jenis sistem ventilasi yang paling cocok.

Misalnya, kamar mandi kecil memerlukan ventilasi yang cepat membuang uap air, sedangkan ruang kerja tertutup lebih membutuhkan sirkulasi konstan untuk menjaga kadar oksigen tetap tinggi. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut, kamu bisa memilih alat dan metode ventilasi buatan yang sesuai dan efisien.

2. Pilih alat ventilasi yang tepat

ilustrasi kipas angin sebagai air circulator (pexels.com/Alireza Kaviani)

Setelah memahami kebutuhan ruangan, langkah selanjutnya adalah memilih alat bantu ventilasi. Beberapa pilihan populer antara lain exhaust fan, inline fan, atau air circulator.

Exhaust fan cocok untuk menghisap udara lembap dan bau keluar dari ruangan, inline fan dirancang untuk menghisap dan mendorong udara dalam jarak yang lebih jauh melalui pipa atau saluran udara, sedangkan air circulator lebih fokus pada menjaga aliran udara dalam ruangan tetap bergerak.

Penting untuk memperhatikan ukuran dan kekuatan alat ventilasi. Alat yang terlalu kecil tidak akan efektif, sedangkan alat yang terlalu besar bisa boros listrik dan terlalu bising. Pastikan juga memilih produk dengan rating efisiensi energi dan suara rendah agar nyaman digunakan sehari-hari.

3. Tentukan titik masuk dan keluar udara

ilustrasi penggunaan ventilasi (pexels.com/João Jesus)

Ventilasi buatan tetap membutuhkan titik masuk dan keluar udara, meskipun tidak melalui jendela. Kamu bisa memanfaatkan celah pintu, ventilasi plafon, atau membuat lubang ventilasi buatan menggunakan pipa PVC. Yang penting, udara bisa mengalir masuk dan keluar agar tidak terjadi sirkulasi yang stagnan.

Pastikan titik masuk dan keluar berada di posisi strategis agar aliran udara mengalir secara alami. Penempatan yang tepat akan membuat sistem ventilasi bekerja lebih efisien.

4. Pasang dan amankan perangkat ventilasi

ilustrasi peralatan untuk pemasangan alat elektronik (pexels.com/ready made)

Saat alat dan titik aliran udara sudah ditentukan, waktunya melakukan pemasangan. Pastikan kamu mengikuti petunjuk pemasangan dari produsen, terutama untuk alat yang menggunakan listrik seperti exhaust fan. Gunakan baut dan bracket yang kuat untuk memastikan alat tidak mudah goyah atau jatuh.

Jika kamu memasang ventilasi di tembok atau plafon, pertimbangkan juga insulasi atau pelapis suara agar tidak menimbulkan kebisingan berlebih. Selain itu, jangan lupa untuk menutup sisi-sisi pipa atau lubang ventilasi dengan penutup kawat atau kasa untuk mencegah masuknya serangga dan debu dari luar.

5. Lakukan perawatan rutin

ilustrasi kipas angin (pexels.com/Enrique Zafra)

Sistem ventilasi buatan juga memerlukan perawatan agar tetap optimal. Debu dan kotoran dapat menumpuk pada kipas atau filter, sehingga mengurangi efisiensinya. Bersihkan alat ventilasi setidaknya satu bulan sekali, terutama jika dipasang di area lembap seperti dapur atau kamar mandi.

Selain membersihkan, periksa juga apakah alat masih berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan suara bising yang tidak normal. Jika terdapat tanda-tanda kerusakan seperti motor melemah atau suara berderak, sebaiknya segera lakukan servis atau ganti alat baru.

Membuat sistem ventilasi buatan di rumah bisa menjadi solusi jitu untuk menjaga kualitas udara di ruang tertutup. Tidak hanya memberi kenyamanan, ventilasi yang baik juga berpengaruh besar terhadap kesehatan penghuni rumah. 

Dengan lima langkah di atas, kamu bisa membangun sistem ventilasi sendiri tanpa perlu memanggil tukang profesional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us