Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Langkah Mudah Budidaya Jamur Sawit di Rumah, Tertarik?

ilustrasi jamur (pixabay.com/Barbroforsberg)
Intinya sih...
  • Budidaya jamur sawit kini bisa dilakukan di rumah dengan media tandan kosong kelapa sawit
  • Langkah-langkahnya meliputi persiapan media tanam, sterilisasi, penaburan bibit jamur, pemeliharaan kelembapan dan suhu ruang inkubasi, serta panen secara berkala
  • Dengan ketelatenan dan perawatan yang konsisten, budidaya jamur sawit di rumah dapat menjadi ladang penghasilan tambahan

Jamur sawit makin dilirik sebagai bahan pangan alternatif karena rasanya gurih, teksturnya kenyal, dan kandungan gizinya tinggi. Uniknya, jamur ini tumbuh secara alami di sekitar limbah kelapa sawit, terutama di media tandan kosong (tankos). Tapi sekarang, kamu gak perlu lagi menunggu panen liar atau beli di pasar, karena jamur sawit bisa dibudidayakan sendiri di rumah, lho. Cocok banget buat kamu yang ingin memulai hobi baru, menambah penghasilan, atau sekadar mencoba gaya hidup lebih mandiri pangan.

Meski terlihat rumit, budidaya jamur sawit sebenarnya cukup simpel jika tahu langkah-langkah dasarnya. Kuncinya ada pada media tanam yang tepat, kelembapan yang terjaga, dan kebersihan lingkungan. Dengan sedikit ketelatenan, kamu bisa panen jamur sendiri dalam waktu 4–6 minggu. Yuk, simak panduan praktisnya berikut ini!

1. Siapkan media tanam dari tandan kosong kelapa sawit (tankos)

ilustrasi jamur (pexels.com/Ashish Raj)

Media tanam terbaik untuk jamur sawit adalah tankos, yaitu tandan kosong kelapa sawit yang sudah dihancurkan. Bahan ini kaya lignoselulosa yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh subur. Kamu bisa mendapatkannya dari pabrik sawit atau tempat pengolahan kelapa sawit terdekat. Pastikan tankos yang kamu gunakan bersih dan tidak tercampur bahan kimia.

Sebelum digunakan, tankos harus dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar matahari agar tidak lembap berlebih. Setelah kering, rendam dalam air selama 1–2 hari untuk melembutkan teksturnya. Kemudian tiriskan dan diamkan sampai kadar airnya cukup untuk media tanam. Media ini nantinya akan ditempatkan dalam wadah atau karung sebagai tempat tumbuh jamur.

2. Sterilkan media untuk mencegah kontaminasi jamur liar

ilustrasi budidaya jamur (pexels.com/Mark Stebnicki)

Salah satu langkah penting dalam budidaya jamur adalah mensterilkan media tanam agar bebas dari jamur liar atau bakteri pengganggu. Kamu bisa melakukan sterilisasi dengan cara mengukus tankos yang sudah direndam selama 3–4 jam. Gunakan drum besar atau panci kukus sesuai kapasitas media yang kamu miliki.

Setelah dikukus, biarkan media dingin sampai mencapai suhu ruang sebelum ditaburi bibit jamur. Proses ini wajib dilakukan karena bibit jamur akan sulit tumbuh jika masih ada mikroorganisme lain dalam media. Jangan buru-buru, karena sterilisasi yang buruk bisa membuat budidaya gagal total. Bersih dan sabar adalah kuncinya!

3. Taburkan bibit jamur sawit ke dalam media tanam

ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Aleksander Dumała)
ilustrasi bibit tanaman (pexels.com/Aleksander Dumała)

Setelah media steril dan dingin, saatnya menaburkan bibit jamur sawit (miselium) secara merata. Gunakan bibit yang sehat, segar, dan sudah melewati fase inkubasi awal. Biasanya, bibit jamur sawit bisa dibeli di toko pertanian atau petani jamur yang terpercaya. Sebarkan bibit ke dalam media di lapisan tipis, lalu aduk perlahan.

Kamu bisa meletakkan media tanam dalam karung plastik, ember besar, atau wadah lain yang bersirkulasi udara baik. Jangan lupa buat lubang kecil di samping wadah sebagai tempat jamur tumbuh nantinya. Tutup media dengan plastik atau kain bersih agar tetap lembap dan terhindar dari kotoran luar. Simpan di tempat teduh dan sejuk.

4. Jaga kelembapan dan suhu ruang inkubasi

ilustrasi budidaya jamur (pexels.com/Gene Samit)

Jamur sawit membutuhkan kelembapan tinggi (sekitar 70–90%) dan suhu antara 25–30°C untuk bisa tumbuh optimal. Tempatkan media tanam di ruang teduh yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Siram ringan dengan air bersih jika media mulai terlihat kering, tapi jangan sampai becek. Kamu juga bisa menyemprot uap air menggunakan sprayer setiap pagi dan sore.

Pastikan sirkulasi udara di ruangan tetap lancar, tapi hindari angin kencang yang bisa mengeringkan media. Kalau suhu terlalu panas atau terlalu dingin, pertumbuhan miselium bisa melambat bahkan mati. Gunakan termometer ruangan jika perlu untuk kontrol suhu harian. Intinya, ciptakan kondisi alami seperti di kebun sawit.

5. Tunggu masa inkubasi sekitar 3–4 minggu

ilustrasi jamur (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Setelah bibit ditanam, jamur membutuhkan waktu untuk membentuk miselium (serabut jamur putih) di dalam media. Proses ini biasanya berlangsung selama 3–4 minggu tergantung kondisi media dan lingkungan. Selama masa inkubasi, jangan terlalu sering membuka wadah karena bisa mengganggu kelembapan. Cukup cek kelembapan dan siram jika diperlukan.

Setelah miselium menyebar merata, akan muncul bakal jamur kecil di sekitar permukaan atau lubang wadah. Inilah tanda bahwa jamur siap dipanen dalam waktu dekat. Pada tahap ini, kamu bisa mulai membuka tutup media secara bertahap agar jamur mendapat cahaya dan sirkulasi udara. Tapi tetap jaga kelembapannya ya, jangan sampai kering.

6. Panen jamur sawit secara berkala

iIustrasi jamur (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Jamur sawit bisa mulai dipanen sekitar 5–6 minggu setelah penanaman, tergantung kondisi pertumbuhannya. Panen jamur saat tudung (kepala jamur) masih setengah mekar agar teksturnya tetap kenyal dan rasanya maksimal. Cabut jamur dengan hati-hati menggunakan tangan atau pisau bersih, lalu simpan di tempat sejuk.

Satu media tanam bisa menghasilkan jamur hingga beberapa kali panen dalam satu periode. Pastikan kamu selalu menjaga kebersihan area budidaya agar tidak tumbuh jamur liar atau serangga. Dengan perawatan yang konsisten, budidaya jamur sawit di rumah bisa jadi sumber pangan sekaligus ladang penghasilan tambahan. Seru, kan?

Budidaya jamur sawit di rumah ternyata gak sesulit yang dibayangkan, asal kamu tahu langkah-langkah dasarnya. Mulai dari menyiapkan media tankos, menanam bibit, hingga menjaga kelembapan, semuanya bisa dilakukan dengan alat sederhana. Dengan niat dan ketelatenan, kamu gak cuma bisa panen jamur untuk konsumsi sendiri, tapi juga berpotensi menjual hasilnya. Yuk, coba mulai dari sekarang dan rasakan sensasinya bertani dari rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us