6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembap

#IDNTimesLife Siapkan ruangan selama tak ada panas matahari

Di musim hujan, urusan mengeringkan barang-barang yang basah memang menjadi tantangan besar. Sering kali panas matahari hanya berlangsung sebentar bahkan bisa seharian mendung atau turun hujan. Padahal, kita harus tetap beraktivitas di luar rumah sehingga pakaian hingga alas kaki pasti basah.

Bahkan barang-barang di dalam rumah pun terasa lebih dingin sejak hujan turun. Apa-apa menjadi lembap sehingga penting untuk kita mengangin-anginkannya. Gak usah menunggu hari cerah karena kemungkinan itu kecil sekali.

Gunakan salah satu titik di rumah untuk menggantung berbagai benda yang basah. Meski gak bisa kering sempurna dengan cepat, tetapi ini lebih baik ketimbang terus membiarkannya. Seperti benda-benda di bawah ini yang bisa berbau jika tidak segera diangin-anginkan.

1. Helm dan sarung tangan

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi pengendara motor (pexels.com/Mathias Reding)

Untuk kita yang setiap hari menggunakan sepeda motor, helm dan sarung tangan menjadi perlengkapan wajib. Namun, di musim hujan keduanya pasti sering basah. Helm full face sekalipun dapat tetap basah di bagian dalamnya saat hujan begitu deras.

Sedang sarung tangan tentu tak tertolong karena tidak bisa ditutupi dengan lengan jas hujan. Kalaupun bahannya tahan air, bagian dalamnya biasanya tetap lembap setelah terguyur hujan selama perjalanan. Ada atau tidak panas matahari setibanya di rumah, keduanya wajib segera diangin-anginkan.

Helm bisa digeletakkan dengan posisi bagian dalam menghadap ke atas atau digantung pada jemuran. Sarung tangan pun kudu dijepit agar setiap sisi terkena angin. Jika bahan luarnya tahan air, lap dulu bagian tersebut. Lalu balik dan gantung supaya bagian dalam yang lembap dapat kering.

2. Jas hujan serta payung

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi musim hujan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fungsi keduanya memang melindungi kita dari hujan sehingga pasti basah sehabis dipakai. Akan tetapi, langsung melipat payung tidaklah tepat karena dapat membuatnya berjamur dan berbau tak sedap keesokan harinya. Pun payung lipat yang gak kering sempurna akan membasahi tas ketika besok kita kembali membawanya ke kantor.

Buka payung dan taruh di lantai sehingga seluruh air di permukaannya menetes dan lekas kering. Jangan hanya melipatnya kemudian menggantung atau menyandarkannya pada dinding. Sebagian air memang turun, tetapi sebagian lagi tertahan di setiap lipatannya dan bikin payung berbau atau berjamur.

Jas hujan pun sama, mesti secepatnya diangin-anginkan setelah dipakai. Jangan sampai kita cuma melipatnya dan memasukkannya lagi ke bagasi motor. Bentangkan jas hujan biar besok pagi siap kembali digunakan.

3. Keset dan kain-kain lap

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi keset (pexels.com/Madison Inouye)

Terasa kan, kalau keset-keset di rumah lebih lembap selama musim hujan? Meski pemakaiannya gak berbeda dari di musim kemarau, udara yang dingin membuatnya tak segera kering dengan sendirinya. Saking lembapnya, bagian bawah keset pun basah. 

Kalau keset-keset ini dibiarkan saja, tentu sia-sia mengeringkan telapak kaki dengannya. Bukannya telapak kaki kering, malah bertambah dingin. Udara di dalam ruangan pun kian lembap. Keset di teras apalagi, rawan basah saat hujan turun disertai angin kencang.

Berbagai lap yang ada di rumah pun tak luput dari risiko kebasahan. Apalagi bila ada kebocoran pada atap atau air merembes pada tembok. Kita akan memakai kain-kain lap untuk mengeringkan lantai. Bila kita belum sempat mencucinya, minimal semuanya diangin-anginkan sehingga rumah tak penuh dengan bau keset serta kain lap basah.

Baca Juga: 5 Jenis Payung buat Lindungi Kamu di Musim Hujan, Ada Banyak Ternyata!

4. Sepatu, tas, dan jaket

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi sepatu (pexels.com/Taryn Elliott)

Walaupun sudah berpayung, memakai jas hujan, serta memasang pelindung tas; ketiga benda ini biasanya tetap basah. Paling tidak lembap sehingga perlu diangin-anginkan. Jaket yang lembap kalau besok kembali dipakai malah menyebabkan masuk angin.

Tas dengan sedikit saja bagian lembap juga dapat menimbulkan bau pada keesokan harinya. Lebih baik mengeluarkan seluru isinya dan gantung tas supaya bagian yang lembap itu dapat kering. Untuk sepatu, mencucinya setiap basah tentu merepotkan.

Bagian yang basah hanya sebagian, tetapi mencuci bakal bikin sepatu itu basah seluruhnya dan mengeringkannya di musim hujan sangatlah sulit. Kalau belum memungkinkan buat kita mencuci sepatu, angin-anginkan saja dulu. Lepaskan tali sepatu dan buka lebar-lebar bagian penutup punggung kaki biar bagian dalamnya terkena angin.

5. Handuk serta jemuran yang belum kering

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi handuk (pexels.com/Nothing Ahead)

Kesalahan besar kalau di musim hujan kita bermalas-malasan menjemur handuk. Setelah mandi, bukannya handuk langsung dijemur malah cuma digeletakkan di tempat tidur atau dibiarkan tetap di kamar mandi yang lembap. Bisa-bisa handuk gak kering sampai tiba waktu mandi lagi. 

Handuk pun bakal gampang berjamur dan membuatnya perlu diganti dengan handuk yang baru. Baik setelah kita mandi pagi maupun sore, handuk kudu segera dijemur di bawah matahari atau diangin-anginkan bila hujan. Asal handuk dibuka lebar-lebar, setengah hari diangin-angin bakal cukup kering untuk kembali digunakan.

Cucian yang mesti diangkat sebelum kering juga wajib diangin-anginkan di dalam ruangan. Jangan menunggu hujan berhenti dan kita bisa menjemurnya lagi di bawah matahari. Sayang kalau pakaian yang telah dicuci bersih menjadi bau dan bertitik-titik hitam akibat berjam-jam ditumpuk di ember atau keranjang.

6. Karpet mobil

6 Benda yang Kudu Segera Diangin-anginkan di Musim Hujan, Cegah Lembapilustrasi bagian dalam mobil (pexels.com/Mike Bird)

Dibandingkan dengan naik kendaraan umum, berjalan kaki, atau menggunakan sepeda motor; mobil memang bikin kita paling aman dari risiko kehujanan. Namun, tetap saja musim hujan gak cuma membuat bagian luar mobil kuyup. Bagian dalam utamanya karpet mobil juga dapat basah hingga ada genangan air.

Ketika kita masuk mobil, alas kaki jelas basah. Payung yang dipakai pun membawa titik-titik hujan yang membasahi karpet mobil. Sekalipun karpet mobil yang basah atau lembap tak mengganggu kita secara langsung, mengeringkannya akan lebih baik.

Kalau karpet mobil selain basah juga kotor oleh tanah, tentu perlu dicuci dulu. Tapi bila hanya basah dapat langsung diangin-anginkan. Karpet mobil yang dibiarkan basah membuat kendaraan sebagus apa pun tampak kumuh. Malu bila nanti ada teman yang menebeng.

Dibandingkan dengan menjemur di bawah panas matahari, sekadar mengangin-anginkan apa pun memang butuh waktu lebih lama sampai kering. Namun, ini jauh lebih baik ketimbang menggeletakkan atau menumpuk barang yang basah. Meski berhari-hari hujan, barang yang diangin-anginkan masih bisa kering pelan-pelan serta mencegah bau dan jamur.

Baca Juga: 9 Tips Melindungi Elektronik saat Bepergian di Musim Hujan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya