Jangan Pakai Shower Puff Jika Tidak Tahu 7 Hal ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu termasuk yang mandi menggunakan shower puff? Tahukah kamu bahwa beberapa penelitian menyarankan untuk tidak menggunakannya, lho. Shower puff dianggap memiliki peluang besar menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan jamur.
Bukan berarti tidak boleh, ya, penggunaannya masih terpantau aman, kok, asalkan kita tahu tujuh aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan shower puff.
1. Tidak untuk kulit sensitif
Jika kulit kamu sensitif, lebih baik pikir dua kali untuk menggunakan shower puff saat mandi. Beberapa penelitian tidak merekomendasikan penggunaan shower puff bagi pemilik kulit sensitif.
Hal ini dikarenakan proses menggosok shower puff dapat menyebabkan kulit merah bahkan dapat menyebabkan iritasi. Terlebih jika shower puff dibuat dari bahan-bahan yang keras. Tentunya dapat merusak jaringan kulit kamu.
2. Membilasnya dengan air panas
Setelah menggunakan shower puff, kamu harus membilasnya sampai bersih dengan air mengalir. Hindari membersihkan shower puff dengan air rendaman. Proses pembilasan shower puff disarankan menggunakan air panas dengan menambahkan cairan antiseptik.
Selain itu, beberapa pakar kesehatan merekomendasikan untuk membersihkan shower puff dengan mesin cuci. Ini tentunya dilakukan untuk mengurangi menempelnya bakteri dan jamur.
3. Mengeringkan dengan handuk
Tidak hanya badan kamu yang dikeringkan dengan handuk, lho. Dokter Nadya Alaydrus merekomendasikan untuk membasuh shower puff dengan handuk kering setelah dicuci bersih. Proses ini dilakukan agar shower puff dapat kering secara sempurna dan tidak lembap. Oleh karena itu, proses pengeringan shower puff juga harus menjadi prioritas, ya.
Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Mandi Air Dingin, Bikin Pengin Segera Mandi!
Editor’s picks
4. Menggantungnya
Setelah dikeringkan dengan handuk sampai kering, letakkan shower puff secara menggantung. Pastikan shower puff mendapatkan sirkulasi udara yang cukup. Jangan meletakkan shower puff di tempat datar ataupun di tempat tertutup.
5. Menjemurnya di luar kamar mandi
Pastikan shower puff tidak dijemur di dalam kamar mandi. Doktor Nadya Alaydrus menyarankan untuk menjemur shower puff di luar kamar mandi. Sifat kamar mandi yang lembap membuat bakteri dan jamur mudah berkembang di dalamnya.
6. Menggantinya setiap minggu
Melansir Donna Smallin dalam bukunya yang berjudul Cleaning Plain & Simple A Ready Reference Guide with Hundreds of Sparkling Solutions to Your Everyday Cleaning Challenges, penggunaan shower puff tidak boleh lebih dari satu minggu.
Hal ini tentu agar shower puff terhindar dari kuman dan bakteri yang justru akan membahayakan diri kita. Penggunaannya yang berkelanjutan dan teksturnya yang berbentuk jaring-jaring, menyebabkan ia sangat mudah menyarang kuman bakteri. Kuman bakteri yang awalnya ingin kita singkirkan, justru menyarang di shower puff jika tidak kita bersihkan.
7. Tidak perlu berbagi dengan orang lain
Penggunaan shower puff secara bergantian sangat tidak direkomendasikan. Tindakan ini dapat membuat kuman bakteri berpindah dari satu orang ke orang lainnya. Karena setiap orang membawa kuman masing-masing di tubuhnya, yang belum tentu juga akan baik-baik saja di tubuhmu. Jadi jangan sharing shower puff kamu, ya.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan cara merawatshower puff agar kuman dan bakteri tidak mudah menempel. Mulai sekarang, lebih berhati-hati ya dalam menggunakan shower puff.
Baca Juga: 5 Sabun Mandi dengan Wangi Gardenia, Mandi Lebih Rileks!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.