Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Plafon Drop Ceiling, Ini Karakteristik hingga Jenisnya!

ilustrasi plafon (pexels.com/hert)
Intinya sih...
  • Plafon drop ceiling adalah jenis plafon yang dipasang dengan cara menggantungkan panel plafon di bawah struktur langit-langit utama.
  • Plafon ini terbuat dari bahan ringan, seperti gypsum atau panel PVC, dan sering digunakan untuk menyembunyikan instalasi listrik, pipa, serta ventilasi.
  • Drop ceiling memiliki kemampuan untuk menyerap suara, dapat dimanfaatkan untuk memasang pencahayaan tersembunyi, dan memberikan fleksibilitas dalam menciptakan tampilan ruangan.

Ketika merancang interior rumah, pilihan plafon sering kali menjadi aspek penting yang memengaruhi tampilan keseluruhan ruangan. Salah satu jenis plafon yang banyak digunakan dalam desain modern adalah drop ceiling.

Banyak yang tertarik dengan model ini karena dapat memberikan nuansa yang berbeda dan estetis pada ruang yang dihuni. Namun, apa sebenarnya drop ceiling itu dan mengapa begitu populer di kalangan pemilik rumah serta desainer interior? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya melaluui artikel berikut!

1. Apa itu plafon drop ceiling?

ilustrasi plafon (pexels.com/abandon)

Plafon drop ceiling dikenal juga sebagai plafon gantung, adalah jenis plafon yang dipasang dengan cara menggantungkan panel plafon di bawah struktur langit-langit utama. Desainnya menciptakan kesan bertingkat atau cekungan, memberikan ruang untuk memasang pencahayaan tersembunyi atau dekoratif.

Plafon ini biasanya terbuat dari bahan ringan, seperti gypsum atau panel PVC, dan sering digunakan untuk menyembunyikan instalasi listrik, pipa, serta ventilasi, sekaligus memberikan tampilan yang lebih rapi dan estetis pada interior. Selain itu, plafon drop ceiling juga dikenal dapat membantu meredam suara di dalam ruangan. Gak heran kalau plafon ini jadi favorit para desain interior!

2. Karakteristik plafon drop ceiling

ilustrasi plafon (pexels.com/hert)

Plafon drop ceiling memiliki beberapa karakteristik utama yang membuatnya unik dan populer dalam desain interior. Berikut adalah beberapa karakteristik plafon drop ceiling:

  1. Plafon ini terdiri dari panel-panel yang digantung di bawah rangka utama langit-langit, menciptakan celah antara struktur atap dan plafon.
  2. Biasanya terbuat dari bahan ringan, seperti gypsum, PVC, atau fiber, sehingga mudah dipasang dan dilepas jika diperlukan.
  3. Drop ceiling sering digunakan untuk menyembunyikan kabel listrik, pipa, atau sistem ventilasi, sehingga memberikan tampilan yang lebih bersih dan rapi.
  4. Desain plafon ini dapat dimanfaatkan untuk memasang pencahayaan tersembunyi, seperti lampu LED, yang memberikan efek pencahayaan lembut dan modern.
  5. Drop ceiling memiliki kemampuan untuk menyerap suara, sehingga sering digunakan di ruangan yang memerlukan kedap suara.
  6. Metode pemasangan plafon ini relatif sederhana dan cepat, karena bahan yang digunakan ringan dan sistem rangka metal mudah dipasang.
  7. Plafon drop ceiling dapat disesuaikan dengan berbagai desain, warna, dan tekstur, memberikan fleksibilitas dalam menciptakan tampilan yang diinginkan untuk berbagai jenis ruangan.

3. Jenis-jenis plafon drop ceiling

ilustrasi plafon (pexels.com/heyho)

Ada beberapa jenis plafon drop ceiling yang dapat dipilih berdasarkan bahan dan fungsinya. Selain itu, setiap jenis plafon drop ceiling memiliki keunggulan dan kekurangannya, sehingga pemilihan bahan bergantung pada kebutuhan, anggaran, dan kondisi ruangan. Berikut ini beberapa jenis plafon drop ceiling yang umum digunakan:

  1. Plafon Triplek: Terbuat dari lembaran kayu yang diolah menjadi panel tipis, plafon triplek populer karena harganya terjangkau dan mudah dibentuk. Namun, plafon ini kurang tahan air dan tidak terlalu kuat dibanding bahan lainnya.
  2. Plafon Gypsum: Plafon gypsum banyak digunakan karena memiliki ketahanan yang baik dan memberikan kesan modern. Bahan ini mudah dipasang, ringan, dan bisa disesuaikan dengan berbagai desain. Gypsum juga bisa digunakan dengan rangka kayu atau metal untuk menghasilkan hasil yang optimal.
  3. Plafon Eternit: Terbuat dari campuran fiber dan semen, plafon eternit terkenal karena sifatnya yang tahan air dan mudah dipasang. Namun, plafon ini cukup rentan terhadap retak dan memerlukan perhatian khusus dalam pemasangannya.
  4. Plafon GRC (Glassfiber Reinforced Cement): GRC adalah bahan campuran fiber dan semen yang kuat dan tahan lama. Plafon ini cocok untuk ruangan dengan ukuran besar karena tersedia dalam lembaran yang cukup lebar. Namun, GRC bisa retak jika tidak dipasang dengan hati-hati.
  5. Plafon PVC (Polyvinyl Chloride): Bahan PVC ringan, tahan api, anti-rayap, dan tidak mudah bocor, menjadikannya pilihan populer untuk plafon drop ceiling. PVC juga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur, sehingga cocok untuk berbagai jenis desain rumah.

Plafon drop ceiling menawarkan berbagai pilihan material dan karakteristik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan desain hunian. Memahami karakteristik dan jenis-jenis plafon drop ceiling, memungkinkan kamu membuat pilihan yang tepat, sehingga hunian terasa lebih nyaman, modern, dan berfungsi optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us