8 Elemen Pencahayaan Alami pada Rumah, Mau Skylight atau Glass Block?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah yang dibangun dengan pencahayaan alami tak hanya mendukung konsep hemat energi tetapi juga menawarkan nilai estetika. Selain terang, ruangan juga terkesan lebih lapang.
Bagi penggemar tanaman hias indoor, penetrasi cahaya alami pun merupakan aspek yang patut dipertimbangkan. Nah, berikut elemen pencahayaan alami yang dapat dipilih!
1. Skylight
Skylight juga dirujuk sebagai jendela atap. Melalui skylight, cahaya matahari dapat langsung masuk ke dalam rumah. Teknik pemasangan skylight terdiri dari beberapa variasi.
Ada standard clear skylight, standard white bubble skylight, hingga prismatic skylight. Material untuk panel pada skylight umumnya kaca, namun ada pula yang polikarbonat.
2. Glass block
Glass block umumnya dipasang pada dinding. Dengan pemasangan yang tepat, glass block relatif kokoh sebagai dinding. Elemen ini juga dapat dikreasikan untuk pemasangan di atap.
Selain media pencahayaan alami, glass block pun menjaga privasi sebab materialnya tak tembus pandang. Alih-alih monoton, glass block bisa disusun sesuai selera.
3. Clerestory
Clerestory diposisikan lebih tinggi dari jendela atau pintu. Elemen ini dapat didesain dengan konsep buka-tutup sehingga juga berfungsi sebagai media sirkulasi udara alami.
Ada pula yang tak dapat dibuka sebagaimana ventilasi kaca di kamar mandi. Clerestory juga kadang dipasang hingga ke plafon untuk lebih memaksimalkan sebaran cahaya.
4. Light shelf
Ciri khas dari light shelf adalah adanya ambalan sebagai bidang pemantul (reflector). Light shelf ditengarai mampu menyebarkan cahaya matahari yang lebih luas ke dalam ruangan.
Light shelf ditempatkan di atas jendela. Cahaya yang akan diteruskan pun adalah cahaya matahari tak langsung (indirect sunlight) yang relatif kurang menyilaukan.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Inspirasi Tata Letak Rumah dengan Pencahayaan Bagus, Terapkan!
5. Roster
Selain sebagai sirkulasi udara alami, rongga pada roster juga berfungsi sebagai media bagi cahaya untuk masuk ke dalam ruangan. Pola rongga pada roster pun beraneka ragam.
Ada roster berongga rapat hingga rongga yang terbilang cukup terbuka. Kendati tak seterang glass block, corak bayangan yang ditimbulkan roster memiliki keunikan tersendiri.
6. Light tube
Light tube atau Tubular Daylighting Device (TDD) identik dengan tabung. Elemen ini dirujuk pula sebagai pipa/tabung cahaya, terowongan matahari, hingga skylight tubular.
Tabung cahaya ini dipasang mengarah lurus dari atas ke bawah. Light tube akan mentransmisikan cahaya yang diperoleh dari atap bangunan menuju ke dalam bangunan.
7. Jendela lebar
Jendela merupakan elemen pencahayaan alami yang paling umum digunakan. Agar pencahayaan alami lebih optimal, gunakanlah jendela lebar yang transparan.
Jendela jenis ini juga cocok dipasang pada dinding yang menyatu dengan tangga ke lantai atas sehingga bukaan cahaya akan lebih lebar. Ruangan pun jadi lebih terang.
8. Pintu transparan
Selain jendela, pintu yang didesain transparan juga mampu meneruskan pencahayaan alami dari luar rumah ke dalam ruangan. Pintu transparan pun terdiri dari aneka model.
Selain itu, pintu jenis ini juga menawarkan nilai estetika yang tak kalah menarik. Misalnya, kaca transparan pada pintu lipat berukuran lebar yang membuat pandangan lebih leluasa.
Hunian yang mengusung konsep hemat energi agaknya patut mempertimbangkan sumber pencahayaan alami. Ada beragam variasi elemen yang dapat dipilih. Cukup sesuaikan dengan selera dan kebutuhanmu, ya!
Baca Juga: [QUIZ] Desain Rumah Impian untuk Temukan Sifat Dominan Kamu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.